✂️ The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Akan Kembali Beli Obligasi Pemerintah AS / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.620 -0,92%+Rp1,36 triliun16.675 -0,06%4.242 +0,41%
Oil Coal CPO Nickel
61,4 -1,30%108,1 -1,09%4.064 +0,02%14.652 -0,56%

👋 Stockbitor!

Bank sentral AS, The Fed, pada Rabu (10/12) waktu setempat memutuskan untuk memangkas suku bunga sebesar -25 bps menjadi ke kisaran 3,5–3,75%, sesuai ekspektasi konsensus dan menandai pemangkasan suku bunga ketiga sepanjang tahun 2025. Pemangkasan ini membawa suku bunga AS ke level terendah sejak 2022.

Dalam konferensi pers pasca–pertemuan, Ketua The Fed, Jerome Powell, berpendapat bahwa kondisi ekonomi saat ini — dengan inflasi yang masih jauh di atas target The Fed (2%) dan pasar tenaga kerja yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan — merupakan situasi yang memunculkan perbedaan pandangan. Terkait keputusan pemangkasan pada pertemuan Desember ini, sebanyak 3 dari 12 anggota komite memberikan suara menolak pemangkasan tersebut — sesuatu yang terakhir kali terjadi pada September 2019.

Selain memangkas suku bunga, The Fed juga mengumumkan bahwa pihaknya akan kembali membeli surat utang pemerintah AS senilai 40 miliar dolar AS, yang mana dinilai sebagian pihak sebagai cara terselubung untuk ‘menurunkan’ suku bunga. Perkembangan ini menyusul pengumuman pada pertemuan Oktober 2025 bahwa The Fed akan menghentikan penyusutan neraca untuk menyediakan lebih banyak likuiditas bagi pasar dan perekonomian.

The Fed juga meng–update proyeksi beberapa indikator ekonomi untuk 2025 dan 2026 dengan rincian sebagai berikut:

  • Proyeksi median terkait suku bunga menunjukkan akan ada penurunan satu kali ke kisaran 3,25–3,5% pada 2026, sama seperti proyeksi September 2025. Namun, dot plot terbaru menunjukkan bahwa pandangan para pejabat The Fed masih terbelah. Dari 19 peserta pertemuan, hanya empat yang memperkirakan satu kali pemangkasan pada 2026, sementara proyeksi lainnya tersebar antara tidak ada pemangkasan (4/19), dua kali pemangkasan (4/19), kenaikan satu kali (3/19), serta pemangkasan lebih dari dua kali (4/19).
  • Proyeksi pertumbuhan ekonomi AS ditingkatkan, dengan PDB diperkirakan tumbuh +1,7% pada 2025 dan 2,3% pada 2026. Pada proyeksi September 2025, pertumbuhan PDB AS diperkirakan mencapai +1,6% pada 2025 dan +1,8% pada 2026.
  • Proyeksi inflasi diturunkan, dengan inflasi inti diperkirakan mencapai 2,9% pada 2025 dan turun ke 2,4% pada 2026. Pada proyeksi September 2025, inflasi inti 2025 diperkirakan berada di level 3,0% sebelum turun ke 2,6% pada 2026.
  • Tingkat pengangguran diperkirakan akan berada di level 4,5% pada 2025 dan 4,4% pada 2026, sama seperti proyeksi September 2025.

Key Takeaway

Meski diproyeksikan kembali dipangkas, kami melihat bahwa ketidakpastian terkait arah suku bunga AS pada 2026 masih tinggi, tercermin dari distribusi dot plot terbaru yang terpecah. Selain itu, investor juga perlu mencermati perkembangan terkait pergantian Ketua The Fed mengingat masa jabatan Jerome Powell akan berakhir pada Mei 2026. Presiden AS, Donald Trump, sendiri dapat menunjuk ketua The Fed yang baru paling cepat pada akhir bulan ini, di mana kandidat pilihannya diperkirakan lebih condong pada pemangkasan suku bunga yang lebih agresif dibandingkan preferensi mayoritas pejabat FOMC. Trump sendiri mengkritik pemangkasan suku bunga kali ini dan mengatakan bahwa ia lebih menginginkan “setidaknya dua kali lipat.”

🛒 DEWA Turunkan Alokasi Dana Buyback Menjadi Maksimal Rp950 M

  • $DEWA: Darma Henwa merevisi turun alokasi dana untuk program buyback saham perseroan pada periode 19 November 2025–19 Februari 2026. Alokasi dana buyback diturunkan dari sebelumnya ~1,7 triliun rupiah menjadi maksimal 950 miliar rupiah. Pendanaan buyback akan bersumber dari dana internal perseroan. Berdasarkan draf laporan keuangan September 2025 yang belum diaudit, posisi kas dan setara kas DEWA tercatat sebesar ~1,2 triliun rupiah. Selain itu, DEWA memperkirakan penambahan free cash flow sebesar 595 miliar rupiah pada periode Oktober 2025–Februari 2026. Dalam keterbukaan informasi terpisah, DEWA mengumumkan telah melakukan buyback sebanyak ~372 juta saham (0,91%) dengan harga rata–rata 430 rupiah per lembar atau senilai total ~160 miliar rupiah per 10 Desember 2025. Setelah transaksi ini, sisa alokasi dana buyback adalah sebesar ~790 miliar rupiah.
  • $INKP: Indah Kiat Pulp & Paper mencatatkan laba bersih sebesar 162 juta dolar AS pada 3Q25 (vs. 2Q25: laba bersih 24 juta dolar AS, 3Q24: rugi bersih 53 juta dolar AS). Hasil ini membuat laba bersih selama 9M25 menjadi 326 juta dolar AS (+44% YoY). Kenaikan laba bersih pada 3Q25 didorong oleh keuntungan kurs sebesar 74 juta dolar AS (vs. 2Q25: rugi 56 juta dolar AS, 3Q24: rugi 157 juta dolar AS). Secara operasional, laba usaha tercatat naik menjadi 171 juta dolar AS pada 3Q25 (+10% QoQ, +6% YoY) seiring peningkatan pendapatan (+2% QoQ, -2% YoY) dan penurunan beban pokok pendapatan (-1% QoQ, -4% YoY).
  • $PGEO: Pertamina Geothermal Energy mencatatkan volume produksi sebesar 4.209 GWh pada 10M25 (+5% YoY) atau setara 85% target 2025 di level 4.978 GWh. Pertumbuhan ini utamanya didorong oleh volume produksi yang lebih tinggi di area Kamojang (+12% dari target 10M25 perseroan) dan area Lahendong (+1,3% dari target 10M25 perseroan). Didorong oleh kinerja yang solid, PGEO merevisi proyeksi produksi pada tahun 2025 menjadi 5.061 GWh, naik +1,68% dari proyeksi sebelumnya sebesar 4.978 GWh. Proyeksi terbaru ini mencerminkan peningkatan sebesar 4,86% dibandingkan volume produksi pada tahun 2024 yang mencapai 4.827 GWh.
  • $WSBP: Waskita Beton Precast menargetkan nilai kontrak baru sebesar 2,6 triliun rupiah pada 2026. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan indikasi target 2025 di kisaran 2,7–2,8 triliun rupiah (vs. realisasi 2024: 2,37 triliun rupiah). Hingga 11M25, WSBP mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 1,36 triliun rupiah, turun -38,7% YoY dan baru mencapai 49–50% dari indikasi target 2025.
  • $ADMF: Direktur Keuangan (CFO) Adira Dinamika Multi Finance, Sylvanus Gani, pada Selasa (9/12) mengungkapkan bahwa nilai pembiayaan mobil baru pada Oktober 2025 masih menurun secara tahunan. Namun, trennya cenderung membaik dan terus menunjukkan peningkatan di mana secara bulanan (MoM), pembiayaan mobil baru pada Oktober 2025 tumbuh sekitar 8%. ADMF melihat total pembiayaan mobil baru berpotensi mengalami sedikit penurunan hingga akhir 2025 secara tahunan.
  • $KINO: Pemegang saham Kino Indonesia, Nusantara FMCG Limited, menjual ~128,5 juta (9,3%) saham KINO dengan harga rata–rata 1.556 rupiah per lembar atau senilai total ~200 miliar rupiah pada 9 Desember 2025. Harga pembelian tersebut lebih tinggi sekitar +16% dibandingkan harga saham KINO pada hari Selasa (9/12) di 1.345 rupiah per lembar. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Nusantara FMCG Limited di KINO turun dari 11,63% menjadi 2,31%. Adapun pembeli dalam transaksi ini adalah pengendali KINO, PT Kino Investindo. Setelah transaksi tersebut, porsi kepemilikan langsung PT Kino Investindo di KINO meningkat dari 70% menjadi ~79%.

Top Gainer 🔥

$KIJA $BUMI $PTRO $DEWA
+13,98%+10,43%+9,98%+9,88%

Top Loser 🤕

$DSNG $LSIP $STAA $TAPG
-11,25%-11,16%-10,04%-7,41%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Bloomberg melaporkan bahwa pemerintah menghentikan sementara operasional perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT Tri Bahtera Srikandi di Sumatera Utara guna mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut setelah banjir melanda wilayah tersebut. Kementerian Lingkungan Hidup meminta induk perusahaan, PT Sago Nauli Plantation, menyerahkan perizinan dan dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Selain itu, beberapa tambang di Sumatera Barat juga disegel oleh kementerian dan sudah terdapat 4 perusahaan yang diberhentikan sementara.
  • Bisnis melaporkan bahwa Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, mengeluarkan instruksi untuk mengejar penerimaan pajak hingga 2.005 triliun rupiah pada 2025. Angka ini lebih tinggi dari komitmen pengumpulan pajak sebesar 1.947 triliun rupiah yang disampaikan per akhir Oktober 2025, yang berarti masih tersisa selisih sebesar ~58 triliun rupiah. Untuk mengumpulkan kekurangan tersebut, otoritas pajak akan menyasar penerimaan dari sejumlah sektor mulai dari pajak orang kaya, sawit, hingga tunggakan pajak dari sektor batu bara. Adapun sasaran utamanya adalah misinvoicing ekspor sawit–POME/Fatty Matter, penyelesaian tunggakan pajak Minerba pemohon RKAB, dan penyelesaian tunggakan pajak High Wealth Individuals.
  • Danantara Indonesia dan Jordan Investment Fund (JIF) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Amman untuk menjajaki peluang investasi di Yordania. Kerja sama ini membuka jalan untuk menjajaki peluang co–investment di sektor–sektor prioritas, mulai dari infrastruktur, pengembangan perkotaan, transportasi, transisi energi, hingga proyek digital berbasis teknologi.
  • Direktur Fast Food Indonesia ($FAST) mengatakan dalam public expose beberapa waktu lalu bahwa saat ini perseroan masih menghadapi tantangan dari boikot meski tantangannya sudah sedikit mengendur. Oleh karena itu, FAST diproyeksikan masih akan mengalami kerugian bersih pada 2025, yakni sebesar 329 miliar rupiah (vs. 2024: rugi bersih 798 miliar rupiah). Namun, perseroan diproyeksikan akan kembali mencatatkan laba bersih pada 2026, didorong oleh pemulihan kondisi ekonomi, peningkatan kepuasan pelanggan, ekspansi gerai — baik KFC maupun Taco Bell — hingga efisiensi operasional.
  • Hero Global Investment ($HGII) mengumumkan bahwa 2 aset Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang berlokasi di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara dalam keadaan aman serta beroperasional. HGII menjelaskan bahwa banjir besar di Sungai Aek Sibundong pada 25 November 2025 hanya menimbulkan gangguan operasional yang bersifat sementara akibat sedimen dan batang pohon yang terbawa arus hingga menyumbat intake aliran air ke fasilitas pembangkit. Gangguan tersebut berhasil ditangani dalam waktu 1x24 jam melalui pembersihan sedimen dan batang pohon yang menyangkut pada intake pintu air. Setelah proses pembersihan selesai, kedua PLTM kembali beroperasi secara normal dan produksi listrik kembali berjalan dengan baik.
  • Dua anggota direksi Chandra Asri Pacific ($TPIA), Raymond dan Baritono Prajogo Pangestu, masing–masing membeli 200 ribu saham dan 26 ribu saham TPIA dengan harga rata–rata ~7.650 rupiah per lembar pada 4–5 Desember 2025. Total nilai transaksi keduanya mencapai ~1,7 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan langsung Raymond di TPIA naik ke 0,0035%, sementara kepemilikan Baritono Prajogo Pangestu naik ke 0,0004%.

🥗 2026: Tahun Diet Portofolio & Kembali ke Fundamental

“Portofolio yang sehat tidak dibangun dari spekulasi, tapi dari disiplin memilih aset yang benar–benar bernilai.” — Husin1030

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Memasuki 2026, pasar modal Indonesia tidak lagi ramah bagi portofolio “asal comot”. Regulasi BEI makin ketat, pengawasan OJK makin tegas, dan direksi BEI yang segera berganti berpotensi membawa gebrakan baru. Dalam tulisannya, Husin1030 memperkenalkan konsep unik untuk tahun 2026, yaitu Tahun Diet Portofolio. Lewat konsep ini, beliau mengungkapkan bahwa di tahun depan, penting bagi investor membersihkan saham berisiko tinggi, keluar dari aset yang tak punya fundamental, dan fokus pada emiten dengan GCG kuat serta dividend yield minimal 6,5%. Lantas mengapa demikian? Benarkah 2026 waktunya kita melakukan restrukturisasi dan detoks portofolio? Simak ulasan selengkapnya di sini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.