šŸ—¼ Bersama Digital Beli Saham TBIG, Ada Nama Macquarie / by Stockbit Snips

11 Mei 2022

Daily Market Performance šŸš€

Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. melakukan pembelian 14 miliar lembar saham (~62,38%) PT Tower Bersama Infrastructure Tbk ($TBIG) dengan harga pembelian 3.200 rupiah per lembar saham. Total pembelian tercatat sebesar 45,22 triliun rupiah, dan dilakukan pada 22, 25, dan 26 April 2022.

 

Dalam transaksi ini, Bersama Digital Infrastructure membeli saham TBIG dari 3 pihak. Pertama, membeli dari Provident Capital Indonesia sebanyak 5,03 miliar saham TBIG yang mewakili sebanyak 22,23% dari modal disetor TBIG. Kedua, membeli dari PT Wahana Anugerah Sejahtera sebanyak 24,97%. Ketiga, sebanyak 1 miliar lembar saham senilai 3,28 triliun rupiah dari saham treasuri TBIG.

Bersama Digital Infrastructure merupakan entitas usaha yang 35,17% sahamnya dikendalikan oleh perusahaan berbasis di Singapura, Lynwood Hills Investment Solution Pte. Ltd. Adapun Lynwood Hills dikendalikan 100% oleh Wahana Anugerah Sejahtera, yang merupakan anak usaha milik PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ($SRTG).

Menyusul transaksi ini, konsorsium yang dipimpin oleh Macquarie Asset Management mengumumkan telah membeli kepemilikan minoritas dalam jumlah yang signifikan, senilai 610 juta dolar AS, pada Bersama Infrastructure Asia. Kesepakatan ini mengimplikasikan enterprise value lebih dari 6,5 miliar dolar AS untuk TBIG.

Key Takeaway

Akuisisi TBIG ini merupakan transaksi afiliasi antar portfolio pada grup Saratoga dan Provident Capital. Menurut manajemen Saratoga, transaksi ini dilakukan sebagai bentuk restrukturisasi pemegang saham dan divestasi.

Saat ini, komposisi pemegang saham TBIG terdiri dari Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd. (62,37%), PT Wahana Anugerah Sejahtera (9,26%), dan masyarakat (28,36%).


Berita Korporasi

šŸŒ² Investree Akuisisi 18,4% Saham Bank Amar Indonesia

  • $AMAR: Platform fintech peer-to-peer lending (P2P) Investree Singapore Pte Ltd akan mengakuisisi 18,4% saham Bank Amar Indonesia. Investree sendiri telah menandatangani perjanjian transaksi dengan Tolaram Group Inc (Tolaram), pemegang saham pengendali Bank Amar Indonesia, pada 10 Mei 2022. Presiden Direktur Bank Amar, Vishal Tulsian, menyebut transaksi ini memungkinkan perseroan untuk memperkenalkan produk baru yang lebih baik untuk UMKM di Indonesia.

  • $TLKM: Telkom Indonesia menggelar transaksi afiliasi berupa pengambilalihan saham PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma) senilai 2,6 triliun rupiah pada 28 April 2022. TelkomSigma merupakan anak perusahaan dari PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra) dengan kepemilikan 100% sejak 14 April 2022. Sementara TelkomMetra merupakan anak usaha dari Telkom dengan 99,99% kepemilikan. Setelah transaksi afiliasi ini, maka Telkom akan memiliki 56,39% saham TelkomSigma, sementara TelkomMetra 43,61%.

  • $INDY: Indika Energy melalui anak usahanya, PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Electra Distribusi Indonesia (EDI), mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang usaha dealer motor listrik bernama PT Electra Auto Indonesia (EAI). Penyertaan saham dalam EAI melalui anak usaha ini merupakan salah satu langkah perseroan untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik di Indonesia.

  • $GIAA: Garuda Indonesia mengajukan permohonan perpanjangan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) selama 30 hari. Pengajuan perpanjangan waktu tersebut mempertimbangkan verifikasi klaim masih berlangsung, mekanisme rencana perdamaian masih didiskusikan lebih lanjut dengan para kreditur, sekaligus mengakomodir permintaan dari beberapa kreditur.


Musim Laba Q1 2022

šŸ•·ļø MTEL 1Q22

Source: Stockbit

$MTEL: Dayamitra Telekomunikasi mencatatkan laba bersih sebesar 459 miliar rupiah pada 1Q22, naik +33,9% dibandingkan 343 miliar rupiah pada 1Q21. Laba bersih memenuhi 24,9% dari estimasi konsensus analis sebesar 1,8 triliun rupiah untuk FY22. 

Mitratel berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan +21,5% YoY menjadi 1,9 triliun rupiah pada 1Q22 (24,3% dari estimasi konsensus FY22 sebesar 7,7 triliun rupiah). Peningkatan didukung oleh pertumbuhan pendapatan sewa menara telekomunikasi (+18,8%), terutama pendapatan dari Telkomsel yang tumbuh +30,8%, sedangkan pendapatan dari pihak ketiga hanya tumbuh +6,7%.

Di sisi biaya, beban pokok pendapatan (+16,7%) tumbuh lebih moderat dibandingkan pendapatan, sedangkan beban usaha tercatat turun -6,4%. Hal tersebut mendorong ekspansi pada seluruh margin laba perseroan.

Dari segi operasional, jumlah menara Mitratel mencapai 28.577 menara (+25,3%), termasuk dari pembangunan 371 menara baru sepanjang 1Q22, dengan jumlah tenant sebanyak 43.101 (+21,5%). Tenancy ratio tercatat sebesar 1,51x, sedikit turun dibandingkan 1,55x pada 1Q21. (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini šŸ”„

$UNVR

+11,42%

$MYOR

+6,03%

$SMGR

+6,15%

$LPPF

+6,02%

Saham Top Loser Hari Ini šŸ¤•

$ARTO

-6,93%

$BUKA

-6,63%

$AGII

-6,83%

$DGNS

-5,11%

Performa Sektor Hari Ini šŸ“Š


Berita Lainnya

šŸ”„ Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara (suspensi) atas perdagangan saham Krida Jaringan Nusantara ($KJEN) pada sesi 1 perdagangan 11 Mei 2022 karena penurunan kumulatif yang signifikan.

  • Salah satu direksi Bank Central Asia, Santoso, menambah porsi kepemilikan saham $BBCA sebanyak 30 ribu lembar dengan harga pelaksanaan 7.600 rupiah per lembar saham. Dengan transaksi ini, kepemilikan Santoso pada saham BBCA menjadi 1,97 juta lembar.

  • Wahana Interfood Nusantara ($COCO) akan menerbitkan Medium Term Notes I (MTN I) dengan nilai maksimal 200 miliar rupiah. Sebanyak 25% dari dana hasil penerbitan akan dipergunakan untuk pengambilalihan PT Dlanier Gaya Indonesia dan modal kerja umum, sementara 75% sisanya akan disampaikan kemudian.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

šŸ†’ Bagaimana Jika Market Crash Terjadi

Photo by: stockbit

"Apabila kita meyakini adanya kemungkinan crash, sangat penting untuk tetap memiliki peluru (kas) untuk 'serok bawah' seperti kata orang-orang." ā€”MnRizal

 

Istilah market crash di kalangan investor pasti sudah tidak asing. Terakhir kali terjadi market crash adalah pada pandemi tahun 2020 lalu yang mengakibatkan IHSG sempat turun hampir 20% dalam sebulan. Melihat penurunan yang sangat besar pasti akan membuat semua investor panik hingga binggung apa yang harus dilakukan saat crash benar-benar terjadi. Padahal investor bisa memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan keutungan jika  tahu langkah apa yang sebaiknya dilakukan ketika market crash terjadi. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya tulisan dari Mnrizal di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Hendriko Gani
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, , Aulia Rahman Nugraha, Muhammad Reza Ilham Taufani, Theodorus Melvin, Bayu Santoso, Michael Owen Kohana, Rahmanto Tyas Raharja, Anggaraksa Arismunandar

Copyright 2021 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (ā€œStockbitā€), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Informasi di dalam website ini bersifat rahasia dan hanya ditujukan bagi Nasabah yang menggunakan Stockbit. Dilarang memperbanyak, menyebarkan, dan menyalin informasi rahasia ini kepada pihak lain tanpa persetujuan Stockbit. 

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.


Domain resmi Stockbit adalah ā€œhttps://stockbit.com/ā€ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri ā€œ@Stockbit.comā€ Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.