Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.992
-0,07%
Coal
156,6
+0,19%
Crude Oil
85,3
-0,74%
Gold
1.931,6
-0,34%
CPO
3.815
-0,99%
Nickel
20.842
-0,23%
👋 Stockbitor!
Bloomberg melaporkan bahwa induk pengendali XL Axiata, Axiata Group Bhd., tengah membuka kembali perbincangan dengan PT Sinar Mas Group, induk pengendali Smartfren Telecom ($FREN), terkait kemungkinan merger antara EXCL dan FREN.
Kedua pihak dikabarkan sedang bekerja sama dengan penasihat untuk membantu mempertimbangkan potensi transaksi, dengan opsi lain yang dipertimbangkan mencakup perjanjian berbagi jaringan dan kemitraan. Hingga kini belum ada kepastian apakah kerja sama keduanya akan terwujud. Isu merger antara EXCL dan FREN sebelumnya sempat muncul pada 2021.
EXCL sendiri memiliki 58 juta pelanggan per 1H23, sementara FREN tercatat memiliki 36 juta pelanggan berdasarkan laporan terakhir per FY22.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemain provider telekomunikasi di Indonesia memang tengah dalam tren konsolidasi. Pada tahun lalu, misalnya, Indosat ($ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia resmi merger dengan nilai transaksi mencapai 6 miliar dolar AS, menciptakan provider telekomunikasi dengan pelanggan sebanyak 100 juta per 1H23. Sebagai perbandingan, Telkomsel milik Telkom Indonesia ($TLKM) menjadi provider dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia dengan jumlah 153,3 juta per 1H23.
Menyusul kabar dibukanya kembali kemungkinan merger, saham EXCL dan FREN menguat masing-masing sebesar +1,63% dan +11,32% pada penutupan bursa hari Selasa (5/9).
Jika terwujud, merger EXCL dan FREN berpotensi memberikan dampak positif baik dari sisi penambahan jumlah pelanggan, maupun peningkatan margin akibat efisiensi biaya berupa konsolidasi penyewaan lokasi menara telco. Sebagai ilustrasi, ISAT mengalami peningkatan adjusted OPM dari 13,8% per FY21 menjadi 19,3% per 1H23 pasca-merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia.
Di sisi lain, merger perusahaan provider telekomunikasi dapat memberikan dampak negatif dalam jangka pendek–menengah bagi emiten menara telco, terutama emiten yang porsi pendapatannya banyak berasal dari EXCL dan FREN. Sebab, efisiensi dan konsolidasi menara pasca-merger dapat mengurangi potensi pendapatan emiten menara telco terkait.
Per 1H23, emiten menara telco dengan porsi pendapatan terbesar dari EXCL dan FREN adalah:
$TOWR: 30% dari EXCL*
$TBIG: 25,8% dari EXCL dan FREN
$MTEL: 8,42% dari EXCL*
Saham terkait: $EXCL, $FREN, $ISAT, $TLKM, $TOWR, $TBIG, $MTEL
*Data untuk FREN tidak tersedia karena kontribusi pendapatan di bawah 10%.
😮 CUAN Garap Bisnis Batu Bara Metalurgi & Emas
$CUAN: Petrindo Jaya Kreasi mengumumkan diversifikasi usaha ke sektor pertambangan batu bara metalurgi dan mineral emas melalui anak usahanya, PT Daya Bumindo Karunia (DBK) dan PT Intam. DBK memiliki wilayah pertambangan seluas 14.800 hektare dengan sumber daya batu bara sebesar 226,1 juta ton dan cadangan sebesar 99,5 juta ton. Sementara itu, PT Intam memiliki wilayah konsesi pertambangan emas seluas 18.500 hektar.
$TPIA: Chandra Asri Petrochemical akan menerbitkan obligasi senilai 1 triliun rupiah. Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri dengan jatuh tempo 3 tahun (bunga 7% per tahun), 5 tahun (bunga 7,5% per tahun), dan 7 tahun (bunga 8% per tahun). Dana yang didapat akan digunakan untuk pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional kegiatan usaha. Obligasi tersebut telah memperoleh peringkat idAA- dari Pefindo.
$AMMN: Amman Mineral Internasional akan menerbitkan sebanyak 602,33 juta (0,83%) saham baru dalam rangka Management Stock Option Plan (MSOP). Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar 2.120 rupiah per saham, yang merupakan pembulatan dari harga rata-rata penutupan perdagangan saham periode 7 Juli–11 Agustus 2023. Harga tersebut lebih rendah -57,5% dari harga saham AMMN pada penutupan bursa hari Selasa (5/9).
$PALM: Provident Investasi Bersama memperoleh fasilitas kredit bergulir hingga 75 juta dolar AS dari Bank UOB Indonesia dengan jatuh tempo 18 bulan. Fasilitas tersebut memiliki bunga sebesar tingkat suku bunga acuan majemuk dan marjin sebesar 2,25% per tahun untuk 12 bulan pertama dan 2,75% untuk selanjutnya. Dana dari fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan perusahaan secara umum.
$PMMP: Emiten pengolah dan pengekspor udang, Panca Mitra Multiperdana, berencana menggelar private placement sebanyak-banyaknya 235,3 juta lembar saham baru dengan efek dilusi maksimum 9,09%. Belum ada informasi mengenai calon investor yang akan masuk dalam aksi korporasi ini. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pembelian bahan baku udang serta bahan baku pelengkap kegiatan produksi. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 11 Oktober 2023.
🕷 Performa 1H23: Laba Bersih EXCL +5,8%, FREN Berbalik Rugi
Berikut adalah kinerja EXCL dan FREN selama 2Q23 dan 1H23.
$EXCL: Laba bersih XL Axiata turun -5,5% YoY menjadi 450 miliar rupiah pada 2Q23. Pendapatan tumbuh +12,1% YoY menjadi 8,2 triliun rupiah, sedangkan total beban usaha (+11,7%) naik lebih moderat sehingga margin laba usaha naik menjadi 15,9% (vs. 2Q22: 15,6%). Penurunan laba bersih antara lain diakibatkan kenaikan beban keuangan (+20,8%) dan beban pajak penghasilan (+44%).
Dibandingkan 1Q23 (QoQ), laba bersih EXCL tumbuh +123,9%. Pendapatan tumbuh +8,9%, sedangkan total beban usaha (+4,6%) dan beban keuangan (+6,7%) naik lebih moderat.
Secara kumulatif selama 1H23, laba bersih EXCL tumbuh +5,8% YoY menjadi 651 miliar rupiah, mencapai 51,2% dari estimasi laba bersih FY23 konsensus analis. Pendapatan tumbuh +12,0% YoY menjadi 15,8 triliun rupiah, mencapai 51% dari estimasi. Dari sisi biaya, total beban usaha (+10,9%) naik lebih moderat, tetapi beban keuangan naik +18,2% YoY. Akibatnya, margin laba bersih turun menjadi 4,1% (vs. 1H22: 4,4%). (IDX)
Dari sisi operasional, jumlah pelanggan naik +1,3% YoY menjadi 58 juta pelanggan pada 2Q23, dengan blended average revenue per user (ARPU) naik +7,7% YoY menjadi 42 ribu rupiah.
Untuk 2023, manajemen memberikan guidance pertumbuhan pendapatan high single digit (di bawah 10%), dengan margin EBITDA 49% dan capex 8 triliun rupiah.$FREN: Smartfren Telecom mencatatkan rugi bersih 163 miliar rupiah pada 2Q23, berbalik dari laba 30 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan cenderung stabil di 2,8 triliun rupiah, tetapi beban usaha naik +6,1% YoY, terutama akibat kenaikan beban penyusutan (+9,6% YoY). Selain itu, terdapat kerugian dari investasi dalam saham sebesar 634 miliar rupiah.
Dibandingkan 1Q23 (QoQ), rugi bersih FREN pada 2Q23 membaik. Pendapatan cenderung stabil, bagian atas rugi bersih entitas asosiasi menurun (329 miliar rupiah menjadi 61 miliar rupiah), dan beban pajak penghasilan turun -94%.
Secara kumulatif selama 1H23, FREN mencatatkan rugi bersih 543 miliar rupiah, berbalik dari laba 55 miliar rupiah pada 1H22. Pendapatan tumbuh +2% YoY menjadi 5,6 triliun rupiah, didorong pendapatan data yang tumbuh +1,2% YoY dan menyumbang 90% dari total pendapatan.
Namun, total beban usaha naik lebih tinggi (+5,2% YoY), antara lain didorong oleh beban penyusutan (+8,2% YoY). Selain itu, terdapat kerugian dari investasi dalam saham sebesar 390 miliar rupiah. (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Partai koalisi pendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 secara resmi membentuk Tim Pemenangan Nasional (TPN) dan menunjuk Arsjad Rasjid sebagai Ketua TPN. Arsjad sendiri saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Direktur Utama Indika Energy ($INDY).
Dana kelolaan patungan BUMN, Merah Putih Fund, akan segera dikucurkan ke startup Indonesia berstatus soonicorn – startup yang mendekati status unicorn – dengan komitmen investasi tahap pertama sebesar 300 juta dolar AS. Dana tersebut dihimpun dari 5 corporate venture capital, yakni Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, BNI Ventures, BRI Ventures, dan Telkomsel Mitra Inovasi.
Pembangunan Perumahan ($PTPP) mencatatkan pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar +40% YoY menjadi 22,5 triliun rupiah pada 8M23, setara 65,2% dari target 2023.
CEO OpenAI, Samuel Altman, menjadi orang asing pertama yang mendapatkan golden visa dari pemerintah Indonesia. Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Silmy Karim, mengatakan bahwa pihaknya memberikan golden visa kepada Altman karena ia merupakan tokoh yang mempunyai reputasi internasional dan dapat memberikan manfaat untuk Indonesia. Aturan golden visa sendiri diresmikan pada akhir Agustus 2023 untuk menarik WNA berkualitas agar tinggal dan berinvestasi di Indonesia.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
⏱ Tips Melakukan "Timing the Market" Bagi Para Trader di Pasar Modal
“Menurut saya banyak cash itu bisa jadi racun bagi trader pemula yang gatel kalau melihat ada sisa uang di porto yang tidak digunakan. Itulah kenapa money management dan trading plan selalu diperlukan.” — Blackmon14
Dalam trading saham, tidak ada yang tahu pasti kapan harga suatu saham sudah bottom atau "pucuk". Bahkan bagi mereka yang sudah bertahun-tahun di bursa sekalipun. Namun ternyata, ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk "timing the market". Artinya, kita bisa melakukan jual ataupun beli berdasarkan pergerakan harga yang diantisipasi di masa depan. Simpelnya, berusaha memprediksi pergerakan harga di masa depan. Nah, dalam tulisannya, Blackmon14 membagikan metode "timing the market" yang pernah ia lakukan dan terbukti berhasil. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya pada tulisan berikut ini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Hendriko Gani
Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Michael Owen Kohana, Theodorus Melvin, Bayu Santoso, Anggaraksa Arismunandar, Reynaldo Mulya, Arvin Lienardi, Ryan Indradjaja, Malvin Gevariel Chandra
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.