🏭 Grup Sinar Mas Beli Tambang Batu Bara di Australia US$380 Juta / by Stockbit Snips

12 Agustus 2022

Daily Market Performance 🚀

IHSG

7.129

-0,43%

Coal

401,0

+0,59%

Crude Oil

94,5

+0,19%

Gold

1.788

-0,05%

CPO

4.430

+3,02%

Nickel

23.585

+5,18%

👋 Stockbitor!

Dian Swastatika Sentosa ($DSSA), melalui anak usaha tidak langsungnya, Stanmore Resources (Stanmore) dan Dampier Coal (Dampier), menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co untuk mengambil alih 20% saham Stanmore SMC Pty Ltd  (dulu bernama BHP Mitsui Coal) senilai 380 juta dolar AS (~5,6 triliun rupiah). Transaksi ini mengimplikasikan valuasi Stanmore SMC mencapai 1,9 miliar dolar AS (~28 triliun rupiah).

Transaksi ini akan didanai dari kas internal perusahaan dan diharapkan rampung pada 4Q22. Dengan transaksi ini, Stanmore melalui Dampier akan memiliki 100% saham Stanmore SMC.

Sebelumnya, DSSA melalui Stanmore telah membeli 80% saham BHP Mitsui Coal dari BHP Minerals pada November 2021. Pembelian senilai 1,35 miliar dolar AS tersebut mengimplikasikan valuasi senilai ~1,7 miliar dolar AS (~25 triliun rupiah), lebih rendah dibanding pembelian saat ini.

DSSA adalah entitas Grup Sinar Mas yang memiliki empat bisnis utama, yaitu pertambangan, penyediaan tenaga listrik, teknologi, serta perdagangan pupuk dan bahan kimia.

Sementara itu, Stanmore SMC merupakan perusahaan pertambangan batu bara metalurgi di Queensland, Australia, dengan aset yang terdiri dari South Walker Creek dan tambang Poitrel. Aset tersebut memiliki total produksi batu bara metalurgi sekitar 10 juta ton per tahun dan total cadangan 171 juta ton.

Key Takeaway

Pembelian Stanmore SMC dapat menjadi strategi diversifikasi DSSA, mengingat batu bara metalurgi (untuk pembuatan baja) memiliki fungsi dan demand driver yang berbeda dengan batu bara termal (untuk listrik).

Sebagai perbandingan, Adaro Minerals ($ADMR) yang merupakan emiten tambang batu bara metalurgi, memproduksi 2,3 juta ton batu bara metalurgi pada tahun 2021 dan memiliki market cap ~74 triliun rupiah per penutupan hari ini.


Berita Korporasi

☕ INDY Luncurkan Motor Listrik Merek ALVA

  • $INDY: Indika Energy, melalui anak usahanya PT Ilectra Motor Group, meluncurkan motor listrik dengan merek ALVA pada pameran GIIAS 2022.

  • $BUMI: Bumi Resources akan melaksanakan private placement sebanyak ~5,1 miliar lembar saham pada Jumat (19/8), dengan harga pelaksanaan 80 rupiah per lembar saham. Saham ini akan diambil oleh pemegang obligasi wajib konversi (OWK) terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi.

  • $MDKA: Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) merevisi rating obligasi yang akan dikeluarkan Merdeka Copper Gold dari yang sebelumnya "A" menjadi "A+".

  • $NETV: Pemegang saham Net Visi Media, First Global Utama, menjual ~709,5 juta lembar (3,02%) saham NETV di harga 270 rupiah per lembar, sehingga total nilai transaksi ini mencapai ~191,6 miliar rupiah. Setelah penjualan tersebut, kepemilikannya di NETV turun menjadi ~840,1 juta lembar saham (3,58%).


Musim Laba Q2 2022

🕷 INCO & INDY 1H22

Source: Stockbit

Selama kuartal kedua 2022, INCO dan INDY mencatatkan peningkatan kinerja. Berikut adalah rinciannya: 

  • $INCO: Vale Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar +230% YoY menjadi 82,8 juta dolar AS pada 2Q22. Pendapatan naik +58,1% YoY menjadi 329,5 juta dolar AS, didorong oleh kenaikan average selling price (ASP) sebesar +85,2% YoY menjadi 24.355 dolar AS per ton.

     

    Secara kumulatif untuk periode 1H22, INCO membukukan laba bersih 150,5 juta dolar AS, naik +155,9% dari 58,8 juta dolar AS pada 1H21.  Pendapatan tumbuh +36,1% YoY menjadi 564,5 juta dolar AS, antara lain ditopang oleh pertumbuhan ASP sebesar +54,6% YoY menjadi 20.899 dolar AS per ton. Adapun dari sisi operasional, produksi nikel mengalami penurunan -12,7% YoY menjadi 26.394 metrik ton.


    Pendapatan 1H22 INCO telah mencapai 47,6% dari estimasi konsensus analis sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk FY22. Adapun, laba bersih pada periode tersebut telah mencerminkan 53,7% dari estimasi laba bersih FY22 sebesar 280,2 juta dolar AS. (IDX

     

  • $INDY: Indika Energy mencatatkan laba bersih sebesar 125,6 juta dolar AS pada 2Q22, naik +487,8% dari 21,4 juta dolar AS pada 2Q21. Pendapatan naik +57% menjadi 1,1 miliar  dolar AS,  dibandingkan 2Q21 sebesar 705,7 juta dolar AS.

     

    Secara kumulatif untuk periode 1H22, INDY membukukan laba bersih sebesar 200,6 juta dolar AS, naik +1571,2% dari 12 juta dolar AS pada 1H21. Pendapatan tumbuh +66,5% YoY menjadi 1,9 miliar dolar AS. Segmen penjualan batu bara mengalami kenaikan terbesar +53,5% dari 1,1 miliar dolar AS pada 1H21 menjadi 1,8 miliar dolar AS pada 1H22.


    Kenaikan penjualan ditopang oleh pertumbuhan average selling price (ASP) sebesar +67,9% YoY ke level 81,5 dolar AS per ton. Adapun dari sisi operasional, volume produksi terca tat mengalami penurunan -9,5% YoY menjadi 16,4 juta ton. Sementara itu, stripping ratio juga tercatat naik dari 5,1x (1H21) ke 5,3x (1H22). (IDX


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$WIKA

+6,60%

$SRTG

+4,62%

$ADHI

+4,64%

$WSKT

+4,59%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$EMTK

-6,67%

$PNLF

-4,08%

$ARTO

-5,34%

$BRPT

-3,30%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Bedah prospek Pelita Samudera Shipping ($PSSI) langsung bareng manajemennya di talkshow Emiten Talk: Small-Mid Cap Festival pada Senin, 15 Agustus 2022, hanya di aplikasi dan channel Youtube Stockbit.

  • Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut bahwa pemerintah telah meminta Pertamina untuk membatasi penjualan bahan bakar bersubsidi agar tidak meningkatkan tekanan pada subsidi energi.

  • Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg menaikkan proyeksi inflasi Indonesia pada 3Q22 dan 4Q22 hampir 1 poin persentase penuh, masing-masing menjadi 5% dan 5,15%. Meski prospek pertumbuhan ekonomi dalam setahun penuh tetap diproyeksikan 5,2%, para ekonom menaikkan prospek inflasi setahun penuh dari 3,5% menjadi 4%.

  • Pefindo merevisi rating obligasi yang telah dikeluarkan MNC Capital Indonesia ($BCAP) dari "BBB" menjadi "BBB+".


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

📉 Mengenal False Break, Musuh Setiap Trader

Photo by: stockbit

"False break terjadi ketika pelaku pasar yang sebelumnya banyak melakukan penjualan berbalik arah melakukan pembelian, dan sebaliknya berbalik arah dari melakukan pembelian menjadi penjualan."— SusiSetiawati

Istilah False Break pasti sudah sangat familiar di kalangan trader. False Break terjadi ketika harga berhasil menembus trendline resisten namun langsung berbalik arah ke bawah resisten tersebut dan melanjutkan penurunan ke bawah.  Dalam tulisannya, SusiSetiawati membahas beberapa beberapa jenis false break dan contohnya dalam bentuk chart. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di sini!

Sekilas tentang SusiSetiawati

SusiSetiawati adalah seorang investor, sekaligus trader yang aktif membagikan tips investasi, khususnya menggunakan metode analisis teknikal di Stream. Simak selengkapnya tulisan dari Susi di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Rahmanto Tyas Raharja

Editor: Vivi Handoyo Lie, Aulia Rahman Nugraha, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Michael Owen Kohana, Muhammad Reza Ilham Taufani, Theodorus Melvin, Anggaraksa Arismunandar, Bayu Santoso, Hendriko Gani

Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.


Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.