Daily Market Performance 🚀
IHSG 7.196 +0,02% |
Coal 439,1 +0,01% |
Crude Oil 85,6 -0,19% |
Gold 1.667 -0,51% |
CPO 3.703 +2,46% |
Nickel 24.556 +1,35% |
👋 Stockbitor!
Anak usaha MNC Energy Investments ($IATA), Bhakti Coal Resources (BCR), meraih kontrak penjualan batu bara senilai 108,42 juta dolar AS (~1,6 triliun rupiah). Kontrak ini didapatkan dari 3 perusahaan berbeda, yakni SAII Resources Pte Ltd, Visa Resources Pte Ltd, dan CPTL Pte Ltd.
SAII Resources dan Visa Resources Pte Ltd masing-masing memesan 500.000 metric ton batu bara dengan transaksi masing-masing 27,1 juta dolar AS. Sedangkan, CPTL Pte Ltd memesan 1 juta metric ton batu bara dengan nilai transaksi mencapai 54,2 juta dolar AS.
Kontrak dengan SAII Resources mempunyai jangka waktu sampai Januari 2023, sedangkan kontrak dengan Visa Resources dan CPTL akan habis pada Maret 2023. Dengan kata lain, kontrak yang diterima oleh IATA ini telah melampaui produksi dan penjualan batu bara perusahaan pada kuartal sebelumnya.
Pada 2Q22, IATA memproduksi 1,01 juta metric ton batu bara dan menjual 965 ribu metric ton batu bara.
Selain menjadi pembeli, CPTL juga berinvestasi di salah satu anak usaha BCR, Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), untuk pembangunan jalan angkut dan konveyor pelabuhan dengan perkiraan nilai investasi sebesar 10 juta dolar AS..
Kontrak ini berpotensi mendukung pendapatan dan laba bersih IATA di tengah harga batu bara yang relatif tinggi. IATA sendiri memiliki cadangan batu bara sebanyak 253,42 juta metrik ton.
Sebelumnya, IATA merupakan perusahaan yang berfokus pada sektor transportasi dan infrastruktur. Namun, setelah mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama ($BHIT), bisnis IATA berfokus pada sektor energi.
🚧 INCO Bangun PLTG dengan Kapasitas 500MW
$INCO: Konsorsium Vale Indonesia dan Tisco-Shandong Xinhai Technology berencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dengan kapasitas 500 megawatt. Nantinya, PLTG ini akan berfungsi sebagai pemasok listrik ke proyek smelter di Bahodopi, Sulawesi Tengah.
$YELO: Yelooo Integra Datanet berencana rights issue dengan menerbitkan maksimum 15,3 miliar lembar saham baru dengan rasio 1:8. Perusahaan juga berencana meminjam 737 miliar rupiah dari Artalindo Semesta Nusantara yang akan diberikan ke anak usaha YELO dalam bentuk pinjaman, yaitu PT Telemedia Komunikasi Nusantara.
$ANTM: Aneka Tambang resmi melakukan pemisahan anak usaha atau spin off salah satu anak usahanya yang berfokus pada pertambangan nikel. Setelah aksi ini, anak usahanya akan menjalin kerja sama dengan perusahaan baterai kendaraan listrik, yaitu Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL) dan LG Chem Ltd.
$ASRI: Alam Sutera Realty melaporkan total marketing sales sebesar 1,9 triliun (+76% YoY) rupiah hingga Agustus 2022. Angka ini setara dengan 56% target pada 2022 yang mencapai 3,4 triliun rupiah.
🕷 MDKA 1H22
Selama kuartal kedua 2022, beberapa perusahaan telekomunikasi mencatatkan penurunan kinerja. Berikut adalah rinciannya:
$ISAT: Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih sebesar 3,1 triliun rupiah pada 2Q22, turun -42,3% dari 5,4 triliun rupiah pada 2Q21. Walaupun pendapatan tumbuh +52,6% YoY, total beban usaha tumbuh lebih signifikan (+353,3% YoY) sehingga menggerus laba usaha (-20,6% YoY).
Secara kumulatif 6M22, ISAT membukukan laba bersih sebesar 3,3 triliun rupiah (-41,8% YoY), memenuhi 115% dari estimasi konsensus sebesar 2,8 triliun rupiah untuk FY22. Penurunan ini diakibatkan oleh kenaikan signifikan total beban usaha (+107,7% YoY) yang melampaui pertumbuhan pendapatan (+50,3% YoY) sehingga laba usaha tergerus -13,8% YoY. (IDX)
Dari sisi operasional, trafik data Indosat meningkat +98,2% YoY menjadi 6,160 petabyte. Sementara itu, rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) blended turun menjadi 33,5 ribu rupiah (-1,3% YoY), dengan jumlah pelanggan 96,2 juta pelanggan.
$EXCL: XL Axiata mencatatkan pertumbuhan laba bersih +20,3% YoY menjadi 476 miliar rupiah pada 2Q22. Pendapatan tercatat naik +9,0% menjadi 7,3 triliun rupiah dari 6,7 triliun rupiah pada 2Q21.
Namun, secara kumulatif 6M22 laba bersih EXCL turun -14,1% YoY menjadi 615 miliar rupiah, memenuhi 44% dari ekspektasi konsensus analis sebesar 1,4 triliun rupiah untuk FY22. Pendapatan tumbuh +8,5% YoY menjadi 14 triliun rupiah, memenuhi 50% dari estimasi konsensus analis sebesar 28,3 triliun untuk FY22. Namun, beban usaha naik lebih tinggi (+10,7% YoY) sehingga menyebabkan terjadinya kompresi pada margin laba. (IDX)
Dari sisi operasional, jumlah pelanggan meningkat +0,8% YoY menjadi 57,2 juta pelanggan pada 2Q22, sedangkan blended ARPU meningkat lebih tinggi sebesar +5,6% YoY dari 36 ribu rupiah menjadi 38 ribu rupiah.
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Reuters melaporkan bahwa 27 dari 30 ekonom memprediksi Bank Indonesia akan meningkatkan suku bunga sebesar 25 bps (0,25%), sementara 3 ekonom lain memperkirakan kenaikan sebesar 50 bps (0,5%)
Anak usaha Kimia Farma ($KAEF), Kimia Farma Apotek, menjalin kerja sama dengan Victoria Care Indonesia ($VICI) untuk mengembangkan bisnis di bidang kosmetik. Nantinya, kerja sama akan dilakukan dalam bentuk display khusus produk-produk VICI di sekitar 140 outlet Kimia Farma yang tersebar di Jawa sampai Bali.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
📚 Serba-serbi Waran Terstruktur
"Agar dunia pasar modal Indonesia dapat berkembang dengan baik dan sehat, sebaiknya regulator pasar modal dapat memberikan edukasi yang cukup tentang Waran Terstruktur"— Axlarry
BEI baru saja merilis waran terstruktur yang menggunakan underlying asset ADRO, UNVR dan BBRI pada minggu ini. Namun karena masih termasuk produk baru, informasi dan edukasi seputar waran terstruktur tampaknya masih jarang dan cenderung sulit ditemukan. Melalui tulisannya, axlarry memaparkan pandangannya mengenai waran terstruktur. Penasaran seperti apa? Simak selengkapnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Bayu Santoso, Anggaraksa Arismunandar, Hendriko Gani, Bayu Santoso, Aulia Rahman Nugraha, Rahmanto Tyas Raharja
Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.