Daily Market Performance 🚀
IHSG
6.809
-0,42%
Coal
123,0
+0,41%
Crude Oil
76,0
+0,31%
Gold
1.954
-0,20%
CPO
3.682
+1,71%
Nickel
17.583
-0,47%
đź‘‹ Stockbitor!
Kepala The Fed, Jerome Powell, mengatakan pada Kamis (9/11) bahwa pihaknya masih belum cukup yakin apakah tingkat suku bunga saat ini sudah cukup tinggi untuk menurunkan tingkat inflasi. Powell juga mengatakan bahwa pihaknya tidak segan untuk melakukan pengetatan kebijakan lebih lanjut apabila tingkat inflasi tidak kunjung turun.
Pernyataan Powell tersebut ditafsirkan sebagai sinyal hawkish oleh ekonom. Pidato Powell pada Kamis (9/11) hanya berselang sepekan dari pertemuan The Fed pada awal November 2023, di mana konferensi pers dari Powell saat itu ditafsirkan dovish oleh market.
Powell mengisyaratkan bahwa dirinya ingin melihat tingkat demand yang lebih lemah. Salah satu indikator yang akan dilihat adalah sektor properti, di mana pihak-pihak yang mendapat suku bunga KPR rendah di masa pandemi belum ingin menjual properti mereka seiring kenaikan suku bunga. Dari sisi supply, Powell mengatakan bahwa perbaikan rantai pasok (supply chain) telah membantu meringankan tekanan inflasi. Di sisi lain, Powell tidak mengetahui berapa banyak lagi penurunan inflasi yang bisa dicapai dengan perbaikan tambahan di sisi supply.
Merespons pidato Powell tersebut, tiga indeks saham utama di AS mengalami pelemahan pada Kamis (9/11), dengan Dow Jones -0,65%, S&P 500 -0,81%, dan Nasdaq -0,94%. Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke kisaran 4,624%.
Di Indonesia, pidato Powell direspons secara negatif pada Jumat (10/11), dengan:
Nilai tukar rupiah melemah -0,28% ke level 15.695 per dolar AS
IHSG turun -0,42% ke level 6.809
Yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun naik 8 bps ke level 6,85%
Sebagai perbandingan, sinyal dovish dari Powell pada awal bulan ini mendorong sentimen positif di market Indonesia pada Kamis (2/11), dengan:
Nilai tukar rupiah menguat +0,53% ke level 15.861 per dolar AS
IHSG melonjak +1,64% ke level 6.751
Yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun turun 8 bps ke level 6,97%
Reaksi yang lebih kecil atas sinyal hawkish The Fed kali ini (dibanding sinyal dovish pada awal bulan) mengindikasikan masih optimisnya para pelaku pasar bahwa suku bunga sudah berada di puncak. Analisis dari CME FedWatch Tool juga masih memperkirakan bahwa The Fed akan tetap menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,5% dalam pertemuan berikutnya dengan probabilitas mencapai 91%, hanya turun sedikit dari 95% pada 1 minggu lalu (3 Nov 2023).
Namun, peluang dinaikkannya kembali suku bunga AS, apabila diikuti dengan kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia akan menjadikan investasi fixed income dengan tipe imbalan floating with floor menjadi semakin menarik, mengingat kupon obligasi terkait akan naik sejumlah kenaikan tingkat suku bunga. Contoh obligasi dengan kupon floating with floor yang akan diuntungkan jika suku bunga Bank Indonesia naik adalah Sukuk Tabungan Seri ST011, yang saat ini dapat kamu beli di Bibit.
Sementara itu, dari pasar saham, seperti yang telah kami tuliskan dalam Stockbit Snips sebelumnya, kenaikan suku bunga Bank Indonesia akan berdampak negatif bagi sektor perbankan, properti, telekomunikasi, dan teknologi.
Saham terkait: $GOTO, $BBCA, $BMRI, $BBNI, $CTRA, $BSDE, $PANI, $SMRA, $PWON
🤯 BBTN Berencana Akuisisi Bank Muamalat
$BBTN: Bisnis melaporkan bahwa Bank Tabungan Negara ($BBTN) berencana mengakuisisi Bank Muamalat Indonesia untuk digabungkan dengan unit usaha syariah (UUS) milik perseroan, BTN Syariah. Bank Muamalat Indonesia sendiri sebelumnya berencana menggelar IPO pada akhir 2023, sementara BBTN berencana untuk spin off BTN Syariah. Dalam laporannya, Bisnis tidak menyertakan tanggapan resmi dari BBTN dan pengendali Bank Muamalat Indonesia – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) – terkait isu akuisisi ini.
$EXCL: XL Axiata membantah kabar dari Bloomberg Technoz yang melaporkan bahwa perseroan telah menyepakati pembelian saham Smartfren Telecom ($FREN) dengan valuasi kurang dari 50 rupiah per lembar. Dalam penjelasan kepada BEI, manajemen EXCL menyebut bahwa tidak terdapat aksi korporasi terkait rencana merger yang dilakukan oleh perseroan dan FREN.
$MCOL: Prima Andalan Mandiri akan membagikan dividen interim tahun buku 2023 sebesar 888,89 miliar rupiah atau 250 rupiah per saham. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 20 November 2023, dengan pembayaran pada 7 Desember 2023. Mengacu harga saham MCOL pada penutupan bursa hari Jumat (10/11) di 5.625 rupiah per saham, maka indikasi dividend yield adalah 4,4%.
$BRPT: Barito Pacific akan menerbitkan obligasi senilai 1 triliun rupiah yang terdiri dari Seri A dengan nilai pokok 700 miliar rupiah (bunga tetap 8,5% dan tenor 3 tahun) serta Seri B dengan nilai pokok 300 miliar rupiah (bunga tetap 9,5% dan tenor 5 tahun). Seluruh dana akan digunakan untuk membayar utang beberapa seri obligasi sebelumnya dan kredit kepada Bank Negara Indonesia ($BBNI) dan Bangkok Bank Public Company Limited. Obligasi tersebut telah memperoleh peringkat idA+ dari Pefindo.
$SSMS: Pengendali Sawit Sumbermas Sarana, PT Citra Borneo Indah, membeli 450,43 juta saham SSMS dengan harga 1.130 rupiah per lembar pada 6 November 2023. Total nilai transaksi mencapai 508,98 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Citra Borneo Indah di SSMS naik dari 54,33% menjadi 59,06%.
đź•· Laba Bersih 9M23: CLEO +35,7% YoY
Berikut adalah kinerja CLEO selama 3Q23 dan 9M23.
$CLEO: Laba bersih Sariguna Primatirta tumbuh +62,1% YoY menjadi 79 miliar rupiah pada 3Q23. Penjualan tumbuh +11,5% YoY menjadi 401 miliar rupiah, didorong pertumbuhan kuat segmen botol (+22,5%), sedangkan bukan botol tumbuh moderat (+1,2%). Beban bahan baku turun -8,3% YoY sehingga GPM naik menjadi 45,4% (vs. 3Q22: 36,4%).
Dibandingkan 2Q23 (QoQ), laba bersih CLEO tumbuh +20,2%. Penjualan turun -0,3% (botol: +2,2%, bukan botol: -3,4%). Beban bahan baku (-12,3%) serta beban umum dan administrasi (-30,8%) turun jauh lebih dalam sehingga mendorong kenaikan seluruh margin laba perseroan.
Secara kumulatif selama 9M23, laba bersih CLEO tumbuh +35,7% YoY menjadi 205 miliar rupiah. Penjualan tumbuh +13,6% YoY menjadi 1,15 triliun rupiah (botol: +27,5%, bukan botol: +1,9%). Beban bahan baku turun -1,8% YoY sehingga GPM naik menjadi 42,3% (vs. 9M22: 38,8%). Di sisi lain, beban pemasaran naik +33,6% YoY, dengan beban transportasi dan bahan bakar naik +54,9% YoY. (IDX)
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini đź“Š
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa Vale Canada Limited akan melepas 14% saham di Vale Indonesia ($INCO) kepada PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID). Namun, Arifin tidak menjelaskan harga yang disepakati dalam transaksi tersebut. Dengan transaksi ini, MIND ID akan menjadi pemegang saham mayoritas di INCO dengan kepemilikan sebesar 34%.
Buana Finance ($BBLD) memperoleh fasilitas term loan senilai 200 miliar rupiah dengan tenor 48 bulan dari PT Bank Shinhan Indonesia. Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk modal kerja berupa pemberian kredit consumer finance dan financial lease.
Cakra Buana Resources Energi ($CBRE) memperoleh fasilitas pinjaman hingga 9,6 juta dolar AS (~150,7 miliar rupiah) dengan jangka waktu 87 bulan dari Bank Mandiri ($BMRI). Pinjaman akan digunakan untuk pembayaran belanja modal berupa pembelian 1 unit kapal bulk carrier supramax. Nilai pinjaman tersebut setara 165% dari total ekuitas CBRE per 30 September 2023.
Direktur Utama sekaligus pengendali Indonesian Tobacco ($ITIC), Djonny Saksono, membeli 4,96 juta saham ITIC dengan harga 302–328 rupiah per lembar pada 6–9 November 2023. Total nilai transaksi mencapai 1,57 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Djonny Saksono di ITIC naik dari 64,36% menjadi 64,89%.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🤔 Strategi Sederhana Averaging Down pada Saat Saham Turun
"Penting untuk tetap sabar dan disiplin dalam menjalankan strategi averaging down. Jika harga saham terus turun, harus siap menerima kerugian jika perlu."— Illusix
Rasanya tidak berlebihan jika dibilang seminggu terakhir ini, IHSG kita bergerak di zona yang kurang menyenangkan. Dalam situasi ini, Average down saham merupakan salah satu strategi yang kerap dipertimbangkan oleh investor. Tujuannya untuk memperkecil persentase kerugian dan memperbesar persentase keuntungan. Namun kapan timing terbaik untuk melakukan averaging down dan bagaimana strategi dalam mengeksekusinya? Baca selengkapnya dalam tulisan Illusix berikut ini!
Sekilas Tentang Illusix
Illusix adalah seorang professional senior di bidang automotif yang sudah berinvestasi di saham sejak tahun 2009. Beliau banyak mengadaptasi gaya value dan growth investing. Illusix juga aktif membagikan tips hingga analisa saham di Stockbit Stream. Kamu bisa menemukan tulisan lainnya di sini!
Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.
Penulis: Theodorus Melvin
Editor: Vivi Handoyo Lie, Edi Chandren, Aulia Rahman Nugraha, Bayu Santoso, Hendriko Gani, Arvin Lienardi, Michael Owen Kohana, Reynaldo Mulya, Anggaraksa Arismunandar
Copyright 2023 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.