❓ PTBA Akuisisi PLTU Milik PLN, Apa Dampaknya? / by Stockbit Snips

19 Oktober 2022

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.860

+0,38%

Coal

387,9

-1,10%

Crude Oil

83,4

+0,66%

Gold

1.640

-0,77%

CPO

4.011

+0,80%

Nickel

21.739

+1,53%

👋 Stockbitor!

Bukit Asam ($PTBAmengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu milik PT PLN (Persero). Akuisisi ini tertuang dalam principal framework agreement yang ditandatangani kedua belah pihak pada acara State Owned Enterprises (SOE) International Conference di Bali, Selasa (18/10).

Hingga kini, PTBA dan PLN belum mengungkap nilai transaksi pengalihan PLTU Pelabuhan Ratu. Kepada CNN Indonesia, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menjelaskan bahwa nilainya masih dalam proses due diligence antara PTBA dan PLN. Meski demikian, CNBC Indonesia dan Kontan melaporkan bahwa nilai akuisisi tersebut mencapai 800 juta dolar AS atau ~12,4 triliun rupiah.

PLTU Pelabuhan Ratu sendiri merupakan pemasok listrik bagi wilayah Jawa Barat. Melalui perjanjian antara PTBA dan PLN, masa operasional PLTU berkapasitas 3x350 megawatt itu akan dipangkas dari 24 tahun menjadi hanya 15 tahun.

Arsal menyebut bahwa akuisisi tersebut merupakan komitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka transisi menuju energi bersih agar target net zero emission pada 2060 dapat tercapai. Menurut PTBA, penurunan masa operasional PLTU Pelabuhan Ratu berpotensi memangkas emisi karbon dioksida ekuivalen sebesar 51 juta ton atau setara 220 miliar rupiah.

PTBA menjelaskan bahwa akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu akan menggunakan pendanaan murah dengan skema energy transition mechanism (ETM) yang disusun oleh Kementerian Keuangan. Skema ini merupakan pembiayaan campuran (blended financeyang melibatkan para investor.

Key Takeaway

Dengan akuisisi ini, PTBA berpotensi mendapatkan nilai tambah melalui hilirisasi produk batu bara. Setelah akuisisi ini terealisasi, PTBA berpotensi mendapatkan revenue tambahan dari segmen penjualan listrik sebesar 6 triliun rupiah dan penambahan biaya berupa beban operasional dari bisnis PLTU. Per Juni 2022, PTBA memiliki proyek PLTU Sumsel 8 dengan tingkat penyelesaian konstruksi sebesar 96,75%.

Dengan asumsi akuisisi pada harga 12,4 triliun rupiah dan pendapatan sebesar 6 triliun rupiah per tahun, maka valuasi price-to-sales akuisisi tersebut sekitar 2,1x. Per Juni 2022, nilai aset yang dimiliki oleh PTBA adalah  35,9 triliun rupiah, sehingga akuisisi ini mengimplikasikan 34,5% total aset perusahaan. 

Bisnis melaporkan bahwa Bursa Efek Indonesia tengah mendalami aksi akuisisi ini, khususnya terkait apakah transaksi tersebut membutuhkan persetujuan para pemegang saham PTBA lewat RUPS. Kabar PTBA mengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu mendapat respons negatif di pasar. Dalam 2 hari terakhir, saham PTBA melemah -12,23% ke level 3.730 pada penutupan Rabu (19/10). 


Berita Korporasi

🤝 RUPSLB Restui BBTN Rights Issue Rp4,13 T

  • $BBTN: Para pemegang saham Bank Tabungan Negara menyetujui rencana rights issue maksimal 4,6 miliar lembar saham dengan harga pelaksanaan dan rasio akan disampaikan pada prospektus final. BBTN sendiri menargetkan dana sebesar 4,13 triliun rupiah dari rights issue ini, dengan rincian 2,48 triliun rupiah dari penyertaan modal negara (PMN) dan 1,65 triliun rupiah dari pemegang saham publik. Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas penyaluran kredit.

  • $IATA: Otoritas Jasa Keuangan menyetujui rencana MNC Energy Investments untuk menggelar rights issue sebanyak 14,84 miliar lembar saham baru dengan rasio 10:13 pada harga pelaksanaan 180 rupiah per lembarRights issue ini juga disertai waran 5:1 dengan harga pelaksanaan 210 per lembar. Setelah rights issue bernilai 2,7 triliun rupiah ini dilaksanakan, IATA akan dimiliki langsung oleh MNC Asia Holding ($BHIT).

  • $DNET: Pemegang saham Indoritel Makmur Internasional sekaligus anak usaha Grup Salim, PT Megah Eraraharjamenjual 709,26 juta lembar saham DNET dengan harga 3.700 rupiah per lembar pada 17 Oktober 2022. Dengan demikian, total penjualan mencapai 2,62 triliun rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Megah Eraraharja di DNET turun dari 25,13% menjadi 20,13%.

  • $APLN: Agung Podomoro Land menjual 149 sertifikat hak milik atas satuan rumah susun (SHMSRS) di mal Central Park kepada PT CPM Assets Indonesia, anak usaha Hankyu Hanshin Properties Corp, dengan nilai ~4,53 triliun rupiah. Selain itu, APLN melakukan penyertaan saham baru yang diterbitkan PT CPM Assets Indonesia, yang mewakili 28,58% saham yang telah diterbitkan dan disetor penuh.

  • $ADHI: Adhi Karya mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar 18,1 triliun rupiah selama 9M22, meningkat +57,3% YoY. Segmen proyek jalan dan jembatan memiliki kontribusi sebesar 40%, diikuti oleh segmen gedung sebesar 12%, dan segmen lainnya sebesar 48%. Adapun pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) berkontribusi sebesar 1,4 triliun rupiah dari total nilai kontrak.


Musim Laba Q3 2022

🕷 EAST 3Q22

Selama 3Q22, Eastparc Hotel mencatatkan kenaikan kinerja. Berikut adalah rinciannya:

  • $EAST: Emiten perhotelan yang berlokasi di Yogyakarta, Eastparc Hotel, berhasil mencetak kenaikan pendapatan sebesar +145,5% dari 8,7 miliar rupiah pada 3Q21 menjadi 21,3 miliar rupiah pada 3Q22. Begitu pula dengan laba bersih yang naik signifikan sebesar +347% dari 1,5 miliar rupiah pada 3Q21 menjadi 6,8 miliar rupiah pada 3Q22.

     

    Secara kumulatif selama 9M22, pendapatan tumbuh +98,9% dari 30,4 miliar rupiah menjadi 60,4 miliar rupiah. Sejalan dengan itu, laba bersih juga naik 4x lipat dari 4,8 miliar rupiah pada 9M21 menjadi 20 miliar rupiah pada 9M22. (IDX)

    Kenaikan pendapatan ditopang oleh: 

    • Pendapatan kamar naik +98,4% YoY menjadi 39 miliar rupiah

    • Pendapatan makanan dan minuman naik +105,8% YoY menjadi 19,8 miliar rupiah.

    • Pendapatan lainnya naik +45,8% YoY menjadi 1,6 miliar rupiah


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$BBHI

+14,87%

$PNLF

+11,81%

$ARTO

+12,76%

$UNVR

+9,18%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$PTBA

-5,81%

$AMRT

-4,07%

$ADHI

-5,34%

$DOID

-4,02%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Capek kena jebakan pom-pom saham di medsos dan Telegram? Yuk, belajar cara menjadi investor rasional dengan mengikuti Kelas Psikologi Investasi bersama Doddy “Bicara Investasi” pada Kamis, 20 Oktober 2022 di live streaming Instagram dan YouTube Stockbit.

  • Istana kepresidenan AS, The White House, mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden akan melepas 15 juta barel cadangan minyak strategis di negara tersebut pada Desember 2022. Langkah ini diambil setelah OPEC+ memutuskan untuk memangkas produksi minyak sebanyak 2 juta barel per hari mulai dari November 2022.

  • Pemegang saham pengendali Gaya Abadi Sempurna ($SLIS), PT Selis Investama Indonesia, menjual 50,18 juta lembar saham SLIS dengan harga 314,62—391,31 rupiah per lembar pada 5—13 Oktober 2022. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Selis Investama Indonesia di SLIS berkurang dari 71,08% menjadi 68,57%.

  • Emiten pengelola Alfamart, Sumber Alfaria Trijaya ($AMRT), berencana menambah 9 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) baru agar dapat mengoperasikan 21 PLTS di pusat distribusinya pada 2023. Manajemen AMRT memproyeksikan PLTS tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya listrik hingga 20% dan menurunkan emisi karbon hingga 10.000 ton.

  • Anak usaha Indika Energy ($INDY), PT Mitra Motor Group, melakukan penyertaan saham senilai 20 miliar rupiah di perusahaan distribusi mobil listrik, PT Energi Makmur Buana, melalui skema perjanjian pinjaman wajib konversi. Penyertaan ini merupakan langkah strategis INDY untuk melakukan ekspansi usaha ke sektor kendaraan listrik. Setelah transaksi ini, PT Mitra Motor Group memegang 49% saham PT Energi Makmur Buana, sementara 51% sisanya dikendalikan PT Buana Auto Sejahtera.

  • Antara melaporkan bahwa perusahaan tambang asal Brasil, Vale SAberencana menginvestasikan 8 miliar dolar AS (~123,8 triliun rupiah) untuk mengembangkan industri nikel di Indonesia.


Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🤔 Ramai-ramai Ramal Resesi 2023, Opportunity or Threat?

Photo by: Stockbit

"Jika oknum ingin harga murah, mereka tidak menyerang kinerja perusahaan maupun dari sisi teknikal,  melainkan psikologis investornya. Karena psikologis, menggoyahkan conviction."— FelsyFildinasia

Belakangan sosial media di hebohkan dengan banyaknya ramalan influencer terkait resesi yang mungkin terjadi tahun depan. Dengan berbagai alasan yang sekarang pun sebenarnya mulai terlihat, konten-konten ini pun lantas  menimbulkan fear di masyarakat. Sebenarnya apakah betul resesi benar-benar akan terjadi di tahun 2023 nanti? Lantas apakah ini sebuah ancaman atau justru peluang yang bisa kita manfaatkan? Yuk simak ulasan selengkapnya pada tulisan FelsyFildinasia berikut ini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Hendriko Gani

Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Astrid Rahadiani Putri, Theodorus Melvin, Anggaraksa Arismunandar, Rahmanto Tyas Raharja, Michael Owen Kohana , Aulia Rahman Nugraha, Syanne Gracetine, Bayu Santoso

Copyright 2022 Stockbit, all rights reserved. 

Disclaimer: 

Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research

Selanjutnya, Semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.

Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.