🤝 Singtel dan Grab Beli 32,5% Saham Bank Fama / by Stockbit Snips

21 Januari 2022

Source: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG

6.726

+1,50%

Coal

226,0

+1,30%

Crude Oil

84,11

-1,69%

Gold

1.832

-0,35%

CPO

5.452

+0,98%

Nickel

24.076

+2,52%

👋 Stockbitor!

Grab Holding Ltd (Grab) dan Singapore Telecommunications Ltd (Singtel), telah membeli total 32,52% saham PT Bank Fama International (Bank Fama). Pembelian ini dilakukan oleh Grab melalui anak usahanya, A5-DB Holdings Pte, dan dilakukan oleh Singtel melalui anak usahanya, Singtel Alpha Investments. Pembelian ini adalah upaya Singtel untuk masuk ke potensi bisnis perbankan di Indonesia.

Dilansir dari IDX, Singtel dan Grab masing-masing membeli ~2,4 miliar lembar (~16,26%) saham baru yang dikeluarkan Bank Fama. Berdasarkan Business Times, pembelian ini dilakukan Singtel senilai 48 juta dolar Singapura (~Rp 500 miliar).  

Nilai aset bersih Fama adalah 1,04 triliun per 30 Juni 2021. Sahamnya dimiliki mayoritas oleh Elang Mahkota Teknologi (Emtek), perusahaan media dan teknologi, melalui anak usahanya Elang Media Visitama.

Setelah penyelesaian penerbitan saham baru ini, komposisi kepemilikan saham Bank Fama menjadi:

  • Elang Media Visitama 62,76%

  • PT Nusantara Berkat Agung 4,72%

  • Grab 16,26%

  • Singtel 16,26%.

Key Takeaway

Pembelian ini mengimplikasikan Bank Fama memiliki valuasi senilai ~3,1 triliun rupiah. Sebelumnya pada akhir 2021, Bank Fama mengumumkan telah resmi diakuisisi oleh Emtek ($EMTK) melalui anak usahanya, PT Elang Media Visitama. Saat itu, Emtek membeli 93% saham Bank Fama dengan nilai 908,95 miliar rupiah, mengimplikasikan valuasi senilai 977 miliar rupiah. Sehingga, dalam waktu 1 bulan, valuasi Bank Fama meningkat hingga 3x lipat. 

Sebelumnya, akuisisi bank kecil oleh perusahaan teknologi sudah marak terjadi, seperti Akulaku terhadap Bank Neo Commerce ($BBYB), Shopee terhadap Bank BKE (kemudian diubah menjadi SeaBank). 


Berita Korporasi

Kolaborasi Indosat dan Bank QNB Luncurkan Pinjaman Digital

  • $ISATIndosat Ooredoo Hutchison berkolaborasi dengan Bank QNB ($BKSW) dengan meluncurkan Ucan, platform pinjaman digital dengan target individu dan UMKM. UCan dapat diakses melalui aplikasi milik ISAT, MyIM3.

  • $DSSA: PT Dian Swastatika Sentosa, perusahaan tambang Grup Sinarmas, meraih fasilitas pinjaman dari Bank Woori ($SDRA) dengan plafon 150 juta dolar AS (~Rp2,15 triliun) dan tenor 60 bulan. Pinjaman ini dijamin dengan aset DSSA dan digunakan untuk pengembangan usaha.

  • $CSAP: Catur Sentosa Adiprana meresmikan gerai Mitra10 baru di Riau, Pekanbaru. Dengan ini, CSAP memiliki 43 gerai Mitra10 di 25 kota di Indonesia. CSAP berencana membuka 3-4 Mitra10 baru tahun ini.


Musim Laba Q3 2021

🕷️ BNGA & BNII 9M21

Source: Stockbit

Selama Juli sampai dengan September 2021 (Q3 2021), beberapa perusahaan bank swasta mengalami perubahan performa apabila dibandingkan dengan Q3 2020. Berikut adalah rinciannya:

  • $BNGA: Laba Bersih Bank CIMB Niaga meningkat +751,2% menjadi sebesar 1,0 triliun rupiah pada Q3 2021 (YoY) dibanding laba bersih 119,6 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasional bersih menjadi 1,3 triliun rupiah (+265,0% YoY). 

    Secara kumulatif selama 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih perusahaan naik +69,0% YoY dari 1,9 triliun rupiah menjadi 3,2 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh kenaikan pendapatan bersih bunga & syariah menjadi 9,9 triliun rupiah (+6,8% YoY). Selain itu, efisiensi perusahaan juga mendorong kenaikan laba bersih, dimana Rasio CIR (Cost to Income Ratio) turun dari 48,9% menjadi 45,3%. (IDX)

     

  • $BNII: Laba Bersih Bank Maybank Indonesia meningkat +90,7% menjadi sebesar 552 miliar rupiah pada Q3 2021 (YoY) dibanding laba bersih 289,4 miliar rupiah pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan bersih bunga & syariah menjadi 1,9 triliun rupiah (+12,7% YoY). 

    Namun, secara kumulatif selama 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), laba bersih perusahaan turun -3,3% YoY dari 1,1 triliun rupiah menjadi 1,06 triliun rupiah. Hal ini didorong oleh penurunan pendapatan bersih bunga & syariah menjadi 5,35 triliun rupiah (-4,7% YoY) akibat penurunan pendapatan bunga & syariah menjadi 8,2 triliun rupiah (-17,3% YoY). (IDX)


Saham Top Gainer Hari Ini 🔥

$IPTV

+7,14%

$KAEF

+4,83%

$AKRA

+5,96%

$SMGR

+4,53%

Saham Top Loser Hari Ini 🤕

$WIIM

-2,97%

$WOOD

-2,34%

$AGII

-2,80%

$ACES

-1,92%

Performa Sektor Hari Ini 📊


Berita Lainnya

🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...

  • Ikuti diskusi bersama $BBYB di Youtube Stockbit. Daftar dan submit pertanyaan kamu di sini!

  • Bank Indonesia (BI) berencana melakukan normalisasi kebijakan likuiditas dengan menaikan Giro Wajib Minimum (GWM) sebanyak 300 basis poin (3%) yang akan dilakukan secara bertahap sejak Maret 2022. Saat ini GWM berada di level 3,5%, dan akan dinaikan secara bertahap hingga 6,5% pada 1 September 2022. Giro Wajib Minimum (GWM) adalah dana minimum yang harus dipelihara bank dalam bentuk saldo rekening giro yang ditempatkan di BI. Kenaikan GWM akan mengurangi likuiditas yang dimiliki bank.

  • BI juga akan memberikan insentif pengurangan GWM harian hingga 100 basis poin (1%) untuk bank yang memenuhi target rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM), berlaku mulai 1 Maret 2022.

  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan stimulus untuk pembiayaan kendaraan listrik berbasis baterai, dengan menurunkan perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) dari yang biasanya di level 35% menjadi di level 25%. Penurunan ATMR ini memperkecil risiko penempatan aset bank dan meningkatkan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio).


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

🙌 Sukses di Pasar Saham? Tidak Semudah itu Ferguso!

Photo by: stockbit

"Jika kamu memang passion di saham, teruslah kejar cita-cita dan berusaha. Karena ada juga orang yang harus boncos 5-6 tahun di saham sebelum akhirnya bisa cuan konsisten di tahun-tahun setelahnya." —skydrugz27

Mayoritas investor baru di bursa pasti berpikir bahwa mereka bisa cuan dan sukses layaknya LKH ataupun Warren Buffett. Namun faktanya tidak demikian. Ada ribuan investor yang menyerah setiap tahunnya dikarenakan gagal atau rugi di pasar modal. Bahkan stockpick dari orang panutan belum tentu bisa jadi jaminan. Lantas apa yang menyebabkan banyak orang gagal di bursa dan pelajaran apa yang bisa kita ambil dari mereka? Simak jawabannya di tulisan skydrugz27 berikut ini!

Sekilas tentang skydrugz27

Skydrugz27 mulai berinvestasi saham dari tahun 2012 dan bergabung di komunitas Stockbit sejak tahun 2017. Di Stream Stockbit, ia rajin berbagi insight dalam berinvestasi, terutama bagi para investor karyawan dan mempopulerkan istilah investasi se-lot se-lot. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Skydrugz27 di sini!


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Rahmanto Tyas Raharja
Editor: Vivi Handoyo Lie, Calvin Kurniawan, Michael Owen Kohana, Hendriko Gani, Astrid Rahadiani Putri, Almer Dzaki, Bayu Santoso