🏦 Superbank Berencana IPO, Target Perolehan Dana Rp2,3–3,1 T / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.522 -0,56%-Rp308,1 miliar16.662 -0,20%4.135 +0,98%
Oil Coal CPO Nickel
62,5 -0,29%112,5 +0,04%3.990 -1,60%14.699 +1,69%

đź‘‹ Stockbitor!

PT Super Bank Indonesia (Superbank) resmi mengumumkan prospektus untuk IPO dengan kode emiten $SUPA. Dalam rencana ini, SUPA berencana menawarkan saham baru sebanyak ~4,4 miliar (13%) saham dengan harga penawaran berkisar 525–695 rupiah per lembar, yang mengimplikasikan perolehan dana berkisar 2,3–3,1 triliun rupiah. Perolehan dana dari aksi korporasi ini akan digunakan sebanyak 70% untuk modal kerja guna penyaluran kredit, sementara 30% sisanya untuk capex.

Penawaran awal rencananya berlangsung pada 25 November–1 Desember 2025, dengan rencana penawaran umum pada 10–15 Desember 2025 dan perkiraan listing pada 17 Desember 2025.

Setelah IPO, pemegang saham SUPA mencakup PT Elang Media Visitama (27,07%) selaku anak usaha Elang Mahkota Teknologi ($EMTK), PT Kudo Teknologi Indonesia (16,67%), A5–DB Holdings (10,03%), GXS Bank (10,44%), KakaoBank (8,66%), dan Singtel Alpha Investments (7,36%). Berdasarkan website perusahaan per Agustus 2025, Grab Holdings Ltd. memiliki kepemilikan di SUPA melalui PT Kudo Teknologi Indonesia, A5–DB Holdings, dan GXS Bank.

Ekosistem pemegang saham SUPA tersebut membuat perseroan dapat mengintegrasikan produk bank digitalnya ke lintas platform lain — seperti Grab, Ovo, maupun Vidio sebagai aset digital milik EMTK — sekaligus memanfaatkan data serta saluran distribusi para mitra. Per 1H25, ~64,4% dari nasabah perseroan diperoleh melalui Grab dan Ovo.

Berdasarkan laporan keuangan per 8M25 yang tersedia di prospektus, SUPA mencatat laba bersih sebesar 44,5 miliar rupiah (vs. 8M24: rugi 192,5 miliar rupiah), didukung oleh kenaikan Net Interest Income menjadi 950,4 miliar rupiah (+175% YoY) seiring kenaikan Net Interest Margin (NIM) ke level 11,2% (vs. 8M24; 8,1%). Sementara itu, pembiayaan dan DPK perseroan selama 8M25 masing–masing tumbuh +99% YoY (vs. 8M24: +224%) dan +291% YoY (vs. 8M24: +361% YoY), sehingga Loan–to–Deposit Ratio (LDR) turun ke 93% (vs. 8M24: 183%).

Berdasarkan laporan keuangan periode 8M25 tersebut, valuasi SUPA setelah IPO berada pada kisaran 2,3–2,8x P/BV, tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan laporan keuangan terbaru per 9M25 yang tersedia di website perseroan.

Key Takeaway

Berdasarkan harga penutupan perdagangan Selasa (25/11), rentang valuasi IPO SUPA secara P/BV berada di bawah $ARTO dan $BBHI, meski tidak serendah $BBYB (lihat tabel di atas). Namun, annualized ROE SUPA per 8M25 tercatat lebih rendah dibandingkan peers–nya, yang kami nilai sebagai hal yang wajar meningat perbedaan fase pertumbuhan (life–cycle) antara perseroan dengan kompetitornya.

Kami menilai ekosistem digital SUPA yang kuat berpotensi menjadi katalis pertumbuhan perseroan ke depan melalui akuisisi nasabah yang efisien, yang pada akhirnya dapat meningkatkan Dana Pihak Ketiga, ekspansi penyaluran kredit, maupun pertumbuhan Non–Interest Income. Katalis ini menjadi semakin relevan di tengah wacana penggabungan antara GoTo Gojek Tokopedia ($GOTO) dan Grab. Hingga September 2025, SUPA telah memiliki 5 juta nasabah, meningkat sekitar +25% dari posisi Juni 2025.

Namun, tingginya ketergantungan SUPA terhadap ekosistem Grab merupakan salah satu risiko utama (concentration risk) karena kinerja perseroan akan cenderung memiliki korelasi yang tinggi dengan kinerja afiliasinya. Risiko lain yang perlu dicermati oleh investor dalam menganalisis industri perbankan digital adalah risiko IT — baik terkait keamanan, kemampuan untuk mendukung operasional harian, serta keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaing.

đź’° BRMS Dapat Pinjaman Sindikasi US$625 Juta

  • $BRMS: Bumi Resources Minerals mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai 625 juta dolar AS dari Bangkok Bank Public Company Limited, Bank Permata ($BNLI), Bank Mega ($MEGA), dan Bank Central Asia ($BBCA). Direktur BRMS, Charles Gobel, mengatakan bahwa fasilitas ini memiliki tenor 6 tahun, termasuk grace period sekitar 10 bulan. Dari dana tersebut, sebanyak 425 juta dolar AS akan digunakan oleh anak usaha BRMS, PT Citra Palu Minerals, untuk menyelesaikan konstruksi tambang emas bawah tanah pada 3Q27, meningkatkan kapasitas pemrosesan pabrik emas carbon–in–leach (CIL) yang pertama dari 500 ton bijih per hari menjadi 2.000 ton bijih per hari pada 4Q26, serta melunasi pinjaman sebesar 120 juta dolar AS dari MEGA. Sementara itu, sisa fasilitas pinjaman sebesar 200 juta dolar AS akan digunakan oleh BRMS untuk membiayai aktivitas pengeboran dan eksplorasi tambang tembaga di Gorontalo serta tambang emas dan perak di Aceh dan Banten.
  • $BUMI: UBS Group AG menjual ~3,6 miliar saham Bumi Resources dengan harga rata–rata ~226,6 rupiah per lembar pada 17 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~809,2 miliar rupiah dan ditujukan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung UBS Group AG di BUMI turun dari 8,05% menjadi 7,09%.
  • $BUVA: Pengendali Bukit Uluwatu Villa, PT Nusantara Utama Investama, menjual ~1,5 miliar (6,07%) saham BUVA dengan harga rata–rata 150 rupiah per lembar pada 21 November 2025 untuk menambah likuiditas free float di masyarakat. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Nusantara Utama Investama di BUVA turun dari 67,71% menjadi 61,64%. Di sisi lain, 4 anggota direksi dan komisaris BUVA — yang terdiri dari Satrio, Hendry Utomo, Cindy Budijono, dan Astini Bernawati Oudang — membeli sebanyak total ~26,6 juta saham BUVA dengan harga 150 rupiah per lembar pada 21 November 2025.
  • $DEWA: Pemegang saham Darma Henwa, PT Andhesti Tungkas Pratama, menjual ~645 juta saham DEWA pada 21 November 2025 dengan harga rata–rata 416 rupiah per lembar. Total nilai transaksi mencapai ~268 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Andhesti Tungkas Pratama di DEWA turun dari 11,76% menjadi 10,18%.
  • $IMPC: Kontan melaporkan bahwa anak usaha Impack Pratama Industri, PT Sirkular Karya Indonesia, menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan PT CCEPC Indonesia terkait pengembangan proyek waste–to–energy di Bali. Dalam kerja sama ini, PT Sirkular Karya Indonesia akan berperan sebagai penyedia dukungan investasi dalam proyek waste–to–energy, sementara PT CCEPC Indonesia akan menyediakan dukungan teknis sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction (EPC) serta operation and maintenance (O&M).
  • $ENRG: Energi Mega Persada mengumumkan telah merampungkan divestasi atas 50% hak partisipasi dalam kontrak kerja sama (KKS) Gebang, Sumatera Utara kepada Japan Petroleum Exploration Co. Ltd. (JAPEX) dengan nilai transaksi yang tidak disebutkan. Aset Gebang, melalui lapangan Secanggang, ditargetkan untuk memulai produksi pada 2027 dengan kapasitas awal ~40 juta kaki kubik standar per hari. ENRG menyebut bahwa kehadiran JAPEX akan mempercepat pengembangan aset Gebang melalui akses pendanaan yang lebih baik, keahlian subsurface yang lebih maju, serta eksekusi proyek yang lebih efisien. Dalam transaksi terpisah, ENRG juga mengumumkan telah mengakuisisi 25% hak partisipasi di KKS Kangean, Jawa Timur dari JAPEX. Akuisisi ini menjadikan ENRG sebagai pemilik tunggal Blok Kangean, yang kini menjadi aset gas terbesar kedua dalam portofolio perseroan. Ke depan, ENRG berencana terus mengembangkan Blok Kangean melalui pengeboran 3 sumur pengembangan serta penguatan aktivitas eksplorasi di West Kangean.
  • $PANI: Pantai Indah Kapuk Dua mengumumkan bahwa jadwal pelaksanaan rights issue perseroan akan direvisi hingga batas waktu yang belum ditentukan karena perseroan masih menunggu terbitnya surat pernyataan efektif dari OJK. Sebelumnya, PANI menyampaikan bahwa cum rights di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 25 November 2025, dengan periode perdagangan rights dijadwalkan berlangsung pada 1–5 Desember 2025.
  • $BBCA: Bank Central Asia berencana membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai ~6,8 triliun rupiah atau 55 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~0,65% per Selasa (25/11). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 2 Desember 2025, sementara pembayaran pada 22 Desember 2025.

Top Gainer 🔥

$RAJA $BUMI $TINS $MBMA
+8,50%+8,26%+6,67%+6,36%

Top Loser 🤕

$TCPI $BRMS $AMMN $BBRI
-5,47%-4,88%-4,23%-3,77%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pada Senin (24/11) bahwa pihaknya tengah mendiskusikan batas minimum harga acuan batu bara yang layak dikenakan bea ekspor. Bahlil menyebut bahwa penerapan bea ekspor untuk batu bara akan diterapkan secara kondisional. Bahlil menjelaskan bahwa bea ekspor untuk batu bara akan berlaku saat harga batu bara sedang tinggi saja. Sementara itu, jika harga batu bara sedang rendah, bea ekspor tidak diberlakukan.
  • Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengatakan bahwa pihaknya hanya dapat mengirimkan 10 ton emas kepada Aneka Tambang ($ANTM) hingga akhir 2025, sebagai bagian dari kontrak pengiriman 30 ton emas per tahun selama 5 tahun senilai 12,5 miliar dolar AS atau ~200 triliun rupiah yang ditandatangani pada November 2024. Sebagai konteks, Kontan melaporkan bahwa pengiriman emas dari PT Freeport Indonesia ke ANTM baru mencapai 8,5 ton selama 9M25. Terhambatnya pengiriman emas tersebut dipengaruhi oleh force majeure di tambang Grasberg pada September 2025.
  • Direktur BPJS Ketenagakerjaan, Edwin Ridwan, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya berminat untuk berinvestasi di perusahaan luar negeri yang menyediakan infrastruktur kecerdasan buatan (AI), jika pemerintah telah mengeluarkan izin bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk dapat berinvestasi di luar negeri. Edwin menyebut bahwa rantai pasokan AI akan menjadi diversifikasi yang baik untuk investasi BPJS Ketenagakerjaan, di mana pihaknya melihat peluang investasi di perusahaan–perusahaan yang mendukung industri AI, seperti data center, perusahaan energi yang memasok listrik untuk data center, dan perusahaan kabel. Selain itu, Edwin menyebut bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan para pemangku kepentingan untuk mengizinkan BPJS Ketenagakerjaan agar dapat berinvestasi dalam bentuk emas serta klausul untuk mengurangi kerugian investasi dengan syarat dan ketentuan tertentu.
  • Bloomberg melaporkan bahwa lengan investasi Danantara, PT Danantara Investment Management, telah mendaftarkan 2 seri obligasi senilai total 12,6 triliun rupiah di KSEI. Obligasi tersebut terdiri atas seri bertenor 5 tahun dan 7 tahun, dengan masing–masing tenor memiliki bunga sebesar 2% per tahun. Kabar ini muncul setelah CIO Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan kepada Kontan bahwa pihaknya berencana menerbitkan patriot bond jilid ke–2 dengan nilai hingga 15 triliun rupiah pada 2026.
  • Chandra Daya Investasi ($CDIA) memberikan pinjaman senilai 140 juta dolar AS kepada entitas usaha Chandra Asri Pacific ($TPIA), Aster Port and Terminal Pte. Ltd. dan Aster Power Pte. Ltd. Pinjaman tersebut memiliki tenor 10 tahun dan ditujukan untuk pengembangan usaha di bidang pelabuhan dan terminal serta bidang ketenagalistrikan dan energi terbarukan.
  • Cahayasakti Investindo Sukses ($CSIS) mengumumkan bahwa jadwal pelaksanaan rights issue perseroan akan direvisi hingga batas waktu yang belum ditentukan karena perseroan masih menunggu terbitnya surat pernyataan efektif dari OJK. Sebelumnya, CSIS menyampaikan bahwa cum rights di pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 25 November 2025, dengan periode perdagangan rights dijadwalkan berlangsung pada 1–8 Desember 2025.
  • Fuji Finance Indonesia ($FUJI) menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan perusahaan Thailand, Energy Absolute Public Company Limited, untuk menjajaki pembiayaan kendaraan listrik, infrastruktur pendukung, serta peluang kolaborasi lain yang mendukung agenda keberlanjutan di Indonesia. Kontan melaporkan bahwa Energy Absolute Public Company Limited merupakan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Asia Tenggara, di mana perusahaan tersebut terlibat dalam berbagai proyek seperti e–bus, e–ferry, serta program pengurangan emisi yang mendukung target netral karbon Thailand pada 2050. Kerja sama ini menjadi babak baru bagi FUJI dalam pembiayaan hijau, di mana perseroan sebelumnya lebih fokus pada sektor properti. Dalam kabar terpisah, pemegang saham FUJI, Jhon Veter Firdaus Reagen, membeli ~9,9 juta (0,76%) saham FUJI dengan harga rata–rata 930 rupiah per lembar pada 24 November 2025, sehingga porsi kepemilikan langsung Jhon Veter Firdaus Reagen di FUJI naik menjadi 13,94%.
  • Bank CIMB Niaga ($BNGA) mencatat laba bersih bank only sebesar 632 miliar rupiah pada Oktober 2025 (+47% YoY, -30% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 10M25 mencapai 5,8 triliun rupiah (+6% YoY), setara 81% estimasi konsolidasi 2025F konsensus (vs. 10M24: 79% realisasi konsolidasi tahunan). Faktor pendorong kinerja laba bersih secara tahunan pada Oktober 2025/10M25 dipengaruhi oleh pertumbuhan Non–Interest Income (+111% YoY/+15% YoY) dan penurunan beban provisi (-60% YoY/-17% YoY). Kenaikan Non–Interest Income pada Oktober 2025/10M25 utamanya berasal dari keuntungan penjualan aset keuangan. Di sisi lain, top–line BNGA masih tertekan dengan Net Interest Income turun -1% YoY/-2% YoY pada Oktober 2025/10M25. Pertumbuhan kredit bank only BNGA juga lanjut melambat menjadi +4% YoY per Oktober 2025 (vs. September 2025: +4,5% YoY, Oktober 2024: +5,6% YoY). Dalam earnings call 3Q25, manajemen BNGA memperkirakan bahwa realisasi pertumbuhan kredit selama 2025 akan berada di batas bawah guidance yang berada di kisaran +5–7% YoY.
  • Yupi Indo Jelly Gum ($YUPI) akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai 300 miliar rupiah atau ~35,11 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield ~2,2% per Selasa (25/11). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 3 Desember 2025, sementara pembayaran pada 18 Desember 2025.

🌠 Harapan Tidak Menyelamatkan Portofolio

“Mungkin sekali dua kali anda bisa mencetak keuntungan, sampai akhirnya anda jatuh ke jurang, baru anda mengerti bahwasannya.” — JamesJayadi

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Sering kali investor membeli saham hanya berdasarkan “harap–harap naik” tanpa ada strategi nyata di baliknya, dan akhirnya masuk ke jurang ketika ekspektasi tak terpenuhi. Tulisan ini mengingatkan bahwa “Hope is not a strategy”— lebih penting menguasai fundamental bisnis, memahami produk yang dibeli, dan memastikan kita adalah orang yang paling mengerti saham tersebut sebelum masuk. Untuk mendalami filosofi dan strategi investasi yang matang, baca tulisan lengkapnya di sini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.