🏦 Performa Q3 Bank, UMP 2021, dan Pilpres AS / by Stockbit Snips

Source: BBC

Source: BBC

djaldjalda.PNG

Halo Stockbitor, 

Presiden Indonesia Joko Widodo menandatangani draf UU Cipta Kerja kemarin, Senin (2 November). Versi draf UU Ciptaker yang ditandatangani oleh Jokowi adalah yang panjangnya 1.187 halaman (769 halaman inti dan 418 halaman penjelasan) dan terdiri dari 15 bab, serta 186 pasal. 

Selain itu, beberapa provinsi sudah menentukan besaran kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) 2021, yaitu:

  • DKI Jakarta. Rp 4.267.349 menjadi Rp 4.416.186 (3,5%).

  • Jawa Timur. Rp 1.768.000 menjadi Rp 1.868.777 (5%).

  • Sulawesi Selatan. Rp 3.103.800 menjadi Rp 3.165.876 (2%).

  • D.I. Yogyakarta. Dari 1.704.608 menjadi Rp 1.765.000 (3,5%).

  • Jawa Tengah. Dari 1.742.015 menjadi Rp 1.798.979 (3,2%).

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menganjurkan UMP dan UMR agar tidak naik tahun 2021 dalam rangka pemulihan nasional. Walau telah menentukan kenaikan UMP di Jakarta, bisnis yang berkewajiban untuk mengikuti peraturan tersebut hanyalah usaha yang tidak terdampak COVID-19.


Berita Terkini: 

🌎 Momen Penentuan Nasib AS 4 Tahun Kedepan


Akhirnya sampai juga kita ke hari Pilpres AS. Selagi nunggu hasil resmi yang keluar, yuk kita lihat dulu perbedaan kebijakan yang bakal dilakuin oleh masing-masing capres kalau terpilih jadi Presiden. 

Biden: 

  • Peningkatan PPh badan dari 21% menjadi 28%.

  • Meningkatkan upah umum federal menjadi 15 dolar AS per jam.

  • Mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, sama seperti Jepang.

  • Kembali bergabung pada Paris Climate Accord

  • Fokus pendanaan transportasi dan R&D dalam negeri.

Trump:  

  • Mengurangi pajak penghasilan dan tarif capital gain.

  • Investasi pada infrastruktur termasuk jaringan 5G.

  • Kembali membawa perkejaan manufaktur dari China.

  • Mengurangi harga premi perawatan kesehatan serta obat resep.

  • Melanjutkan deregulasi untuk mencapai kemandirian energi.


🕷 #MusimLaba Sektor Perbankan

Per Agustus 2020, net interest margin (NIM) perbankan Indonesia ada di level 4,43%, turun dari 4,90% di periode yang sama tahun lalu. Loan to deposit ratio (LDR) juga mengalami penurunan dari 94% menjadi 85,1%. Sedangkan, rasio kredit macet atau NPL meningkat dari 2,6% menjadi 3,2%.

Pertumbuhan penyaluran kredit (loan growth) berada di level 1% yoy, sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga (deposit growth) di level 11,6% yoy.

Sampai kuartal ketiga tahun ini, laba bank cukup bervariasi performa nya. Pembeda utama yang menentukan performa pada umumnya adalah kualitas aset dan pinjaman yang dimiliki.

Tingginya kredit macet dan jumlah kredit yang direstrukturisasi bisa meningkatkan beban CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) yang menggerus laba.

Bank yang labanya terkoreksi signifikan (9M20 vs 9M19):

• Bank Permata ($BNLI) Rp429m vs Rp1.09tn
Penyebab: Meningkatnya beban CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) akibat meningkatnya jumlah kredit yang direstrukturisasi (dari 6,3% pada Q2 20 menjadi 9,7% di Q3 20) dan semakin banyak kredit tergolong jadi kredit macet (dari 3,6% pada Q2 20 menjadi 3,7% di Q3 20).

• Bank Mandiri ($BMRI) Rp14.03t vs Rp20.25t
Penyebab: Net interest margin kembali mengalami penurunan.

• Bank Negara Indonesia ($BBNI) Rp4.32t vs Rp11.97t
Penyebab: Meningkatnya beban CKPN setelah NPL naik dari 1,8% tahun lalu menjadi 3,56%. Total kredit direstrukturisasi juga meningkat menjadi 25,4%.

• Bank Danamon ($BDMN) Rp1.48t vs Rp2.59t
Penyebab: Meningkatnya beban CKPN sebesar 48% yoy. Selain itu, pertumbuhan kredit juga masih di teritori negatif yaitu -3% yoy. Jumlah kredit yang direstrukturisasi juga meningkat sampai melebihi 22%, yang berasal dari Bank Danamon dan juga anak usahanya, perusahaan multifinance Adira Finance ($ADMF).

Namun, juga terdapat bank yang tetap defensive dan laba nya tidak berubah dengan signifikan, yaitu $BBCA (Rp20.03t vs Rp20.92t), $PNBN (Rp2.31t vs Rp2.39t), $BJBR (Rp1.20t vs Rp1.13t), dan $BJTM (Rp1.10t vs Rp1.14t).

Bahkan, beberapa bank berhasil mendapatkan dengan peningkatan laba signifikan seperti $BRIS (Rp190m vs Rp56.46m), dan $BBTN (Rp1.12t vs Rp801m).


Top Gainer hari ini:
$SRIL (+11,88%)
$WSBP (+7,38%)
$JSMR (+5,88%)
$TKIM (+5,76%)

Top Loser hari ini:
$SMSM (-4,04%)
$MIKA (-2,72%)
$LPPF (-2,56%)
$BRIS (-2,48%)


Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..

6fa86834-3a87-4044-8f7f-f2aff9188c6e.gif
  • Indocement ($INTP) operasikan tandang andesit baru di daerah Cariu, Kabupaten Bogor untuk menyiadakan batu split.Utilitas produksi

  • Steel Pipe ($ISSP) naik dari 36% pada Q2 menjadi 57% pada Q3 2020.

  • Izin tambang (IUPK) milik emiten Bumi Resources ($BUMI), Arutmin diperpanjang hingga 10 tahun.

  • 9 ruas jalan tol mendapatkan kenaikan tarif per 7 November 2020.