📉 Ekonomi Syariah Terkoreksi Sebesar 1,7% Sepanjang Tahun 2020 / by Stockbit Snips

Source: Kompasiana.com

Source: Kompasiana.com

Komoditas 5 April 2021.png

Halo Stockbitor, 

Bank Indonesia (BI) melaporkan ekonomi syariah Indonesia sepanjang tahun 2020 terkoreksi sebesar 1,72% YoY. Walaupun sama-sama negatif, torehan ini lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 yang terkoreksi sebesar 2,07% YoY.

Adapun dua sektor yang masuk dalam kategori ekonomi syariah masih mempu menorehkan hasil positif sepanjang tahun 2020, yaitu sektor pertanian dengan tumbuh sebesar 1,85% YoY dan sektor makanan halal yang tumbuh sebesar 1,58% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga menyampaikan bahwa industri halal atau halal value chain (HVC) menjadi kontributor penting untuk pertumbuhan ekonomi domestik dengan kontribusi sebesar 24,86%.

Meningkatnya permintaan terhadap produk bersetifikat halal juga menjadi faktor pendukung utama naiknya industri HVC. Terbentuknya Bank Syariah Indonesia dari aksi merger tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menjadi faktor utama penopang perkembangan ekonomi syariah dari sektor rill.

In other news, bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengakibatkan 54 orang meninggal dunia dan ratusan orang masih belum ditemukan.


Berita Terkini: 

🌏 World News: Data Pengguna Facebook Kembali Diretas

Source: GCC Business News

Source: GCC Business News

  • Amerika Serikat: Telah terjadi kebocoran data milik 533 juta pengguna Facebook dari 106 negara. Beberapa data pengguna yang bocor antara lain, nomor telepon, user name Facebook, nama lengkap, tanggal lahir, dan alamat email. Pihak Facebook mengaku bahwa kebocoran terjadi karena rentannya sistem keamanan yang sebelumnya sudah diperbaiki pada tahun 2019.

    Selain itu, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, General Motors mengumumkan bahwa mereka akan memproduksi mobil sport utility vehicle (SUV) listrik Hummer mulai pada tahun 2023. Mobil ini akan dibandrol dengan harga di atas 110.000 dolar AS per unitnya.

  • India: Pemerintah India memutuskan untuk memberlakukan lockdown terhadap kota Mumbai. Keputusan ini diambil setelah Kementerian Kesehatan India mencatat kasus harian tertinggi positif Covid-19 sebanyak 93.429 kasus. Lebih dari setengah dari jumlah kasus positif terjadi di kota Mumbai.

  • Sudan Selatan: International Monetary Fund (IMF) telah setuju untuk memberikan bantuan ekonomi sebesar 174,2 juta dolar AS kepada Sudan Selatan. Dana ini akan digunakan untuk membiayai pembayaran tunggakan gaji PNS dan membantu menstabilkan nilai tukar mata uang dan pasar.

  • Libya: Pemerintah Libya telah menerima lebih dari seratus ribu dosis vaksin Sputnik-V pada hari Minggu (4/4). Pemerintah Libya melalui Menteri Kesehatannya juga mengumumkan bahwa Libya akan mendapatkan satu juta dosis vaksin pada 11 April 2021.


 🕷 #MusimLaba Gudang Garam

Source: Gudang Garam

Source: Gudang Garam

Pada awal minggu ini, Stockbit Snips akan membahas kinerja salah satu perusahaan rokok, yaitu Gudang Garam ($GGRM).

Gudang Garam ($GGRM) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi rokok. Rokok yang diproduksi oleh Gudang Garam memiliki beberapa variasi, yaitu sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), dan sigaret kretek linting-mesin. Gudang Garam memiliki beberapa merk rokok, yaitu Gudang Garam Mild, Gudang Garam Merah, Gudang Garam International, Gudang Garam Djaja, dan Gudang Garam Patra.

Sepanjang tahun 2020, Gudang Garam mencatatkan kenaikan total pendapatan menjadi 114,47 triliun rupiah atau naik 3,57% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, laba bersih Gudang Garam tahun 2020 turun sebesar 29,71% YoY menjadi 7,65 triliun rupiah. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan biaya pokok penjualan terutama pada pita cukai, PPN, dan pajak rokok sebesar 15,29% YoY menjadi 78,62 triliun rupiah.

Sepanjang tahun 2020, Gudang Garam berhasil untuk memangkas total liabilitas jangka pendek perusahaan menjadi 17,01 triliun rupiah atau turun 32,65% YoY. Penurunan ini didukung oleh kemampuan perusahaan melunasi utang bank sebesar 11,21 triliun rupiah. Akan tetapi, utang cukai, PPN, dan pajak pokok naik menjadi 9,06 triliun rupiah atau naik 78,34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Bagaimana pihak manajemen menanggapi ancaman terhadap produk mereka seperti vape?

Pihak manajemen terus menerus mengikuti perkembangan tentang e-cigarette termasuk peraturan pemerintah yang mengaturnya. Sampai saat ini pihak manajemen beranggapan bahwa volume e-cigarette belum begitu besar di pasar Indonesia. Walaupun tidak menutup kemungkinan akan meluaskan bisnis ke segmen itu, Gudang Garam belum memutuskan untuk memasuki segmen e-cigarette atau tidak.

Bagaimana respon manajemen terkait kenaikan cukai rokok dan pelemahan daya beli masyarakat yang disebabkan oleh pandemi Covid-19?

Kenaikan cukai rokok dapat dikompensasi dengan kenaikan harga jual. Akan tetapi, kenaikan yang berlebihan dapat menurunkan daya beli masyarakat terlebih di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pihak manajemen terus mengamati keadaan pasar dan menyesuaikan harga jual dengan cermat.


 💰What to watch for: This Week 

eberapa data ekonomi yang akan rilis minggu ini:

  • Italia: Tingkat pengangguran bulan Februari 2021 (Selasa)

  • Amerika Serikat: Tingkat ekspor dan impor pada bulan Februari 2021 (Rabu)

  • Kanada: Tingkat ekspor dan impor pada bulan Februari 2021 (Rabu)

  • Uni Eropa: Purchase Manager Index (PMI) manufaktur bulan Maret 2021 (Kamis)

  • Meksiko: Tingkat inflasi dan inflasi inti bulan Maret 2021 (Kamis)

  • Tiongkok: Tingkat inflasi bulan Maret 2021(Kamis)

  • Prancis: Angka industri produksi pada bulan Februari (Jumat)

Agenda emiten minggu ini:
Initial Public Offering (IPO) Nusa Palapa Gemilang
Periode penawaran: 31 Maret - 7 April 2021
Listing date: 14 April 2021

Profil Nusa Palapa Gemilang:
Nusa Palapa Gemilang didirikan pada tahun 2001 dan bergerak di bidang produsen pupuk NPK (Nitrogen, Phospat, dan Kalium) non-subsidi dan berbagai jenis pupuk lainnya. Hingga tahun 2021, Nusa Palapa Gemilang mempunyai total kapasitas produksi sebanyak 180 ribu ton per tahunnya.

Melalui IPO ini, perusahaan akan menerbitkan 648,04 juta lembar saham baru pada harga 100 rupiah per lembar saham, sehingga perusahaan akan memperoleh dana sebesar 64,8 miliar rupiah.

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk ekspansi pabrik, belanja modal, dan modal kerja.


Saham Top Gainer hari ini:
$ITMG (+8,55%)
$ASSA (+5,60%)
$BJBR (+4,58%)
$WOOD (+4,00%)

Saham Top Loser hari ini:
$PTPP (-6,91%)
$WTON (-6,88%)
$SRIL (-6,86%)
$WIKA (-6,84%)

Performa sektor hari ini:
MISC-IND (+0,08%)
TRADE (-0,12%)
AGRI (-0,20%)
BASIC-IND (-0,23%)
INFRASTRUCTURE (-0,64%)
MINING (-0,70%)
CONSUMER (-0,83%)
FINANCE (-0,94%)
PROPERTY (-1,50%)



Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..

fire giphy.gif
  • Liang Xiang Ltd. membeli saham Bank Mayapada ($MAYA) sebanyak 1,46 miliar lembar saham dengan harga 400 rupiah per lembar saham. Dari transaksi ini, Liang Xiang mengeluarkan dana sebesar 586,4 miliar rupiah dan memiliki 12,39% saham Bank Mayapada.

  • Bank Harda Internasional ($BBHI) akan melakukan Penambahan Modal dengan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue. Bank Harda berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham baru dengan nominal 100 rupiah per lembar saham.

  • Kalbe Farma ($KLBF) menargetkan angka pertumbuhan tahun 2021 sebesar 6%. Pandemi Covid-19 dipercaya masih menjadi faktor pendukung terhadap peningkatan pendapatan pada tahun 2021.

  • Rukun Raharja ($RAJA) telah mengalokasikan dana capex sebesar 100 juta dolar AS. Dana ini akan digunakan untuk ekspansi bisnis, salah satunya adalah pengembangan pipa minyak bumi bersama Pertagas.

  • Jasa Marga ($JSMR) telah mengalokasikan dana capex sebesar tujuh hingga sembilan triliun rupiah. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis jalan tol dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan.


Penulis: Michael Owen Kohana
Editor: Calvin Kurniawan, Almer Dzaki, Sarah Natassja, Theodore Henoch