Terlepas dari prospek yang menjanjikan untuk berinvestasi di pasar saham, tahun 2023 merupakan tahun yang penuh ketidakpastian dalam pasar saham. '
Presiden Joko Widodo dalam sambutan peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (02/01/2023) menyatakan bahwa terlepas dari prospek saham yang menjanjikan, tahun 2023 adalah tahun ujian bagi ekonomi global maupun ekonomi Indonesia.
Kita dihimbau agar tetap waspada dan hati-hati dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi ini.
Untuk mengatasi ketidakpastian ekonomi global dan Indonesia tersebut, kita bisa belajar dari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya sehingga kita bisa lebih sukses dan tidak perlu mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan di masa lalu dalam berinvestasi saham.
Beberapa pelajaran yang akan kita akan bahas di bawah ini bisa diikuti oleh siapapun sesuai dengan kondisi investasi masing-masing. Setidaknya ada 10 pelajaran saham yang bisa dipelajari agar kita bisa lebih baik lagi dalam berinvestasi saham.
Pelajaran ini bisa dibagi menjadi hal-hal yang perlu dikembangan dan hal-hal yang perlu dihindari oleh investor.
10 Pelajaran Saham Untuk Hadapi Tahun 2023
1. Position sizing
Setiap investor yang berpengalaman biasanya selalu memiliki strategi alokasi saham di dalam portofolionya. Alokasi ini maksudnya adalah berapa % dari total modal yang digunakan untuk membeli sebuah saham. Alokasi ini bertujuan untuk meminimalisir resiko yang bisa terjadi pada investasi kita.
Sebagai contoh, setelah melakukan analisa, investor yakin bahwa tahun 2023 adalah waktu yang baik untuk sektor perbankan, maka investor pasti akan memasukan saham bank pada portofolionya.
Akan tetapi seyakin apapun kita terhadap sebuah sektor saham, perlu juga disadari bahwa keputusan pembelian bisa saja salah. Maka untuk mengatasi itu, investor perlu untuk membeli saham dari sektor lain yang juga punya prospek bagus di tahun yang sama.
Misalnya selain saham bank, kita juga bisa memilih saham consumer dan transportasi. Atas dasar itu maka kita bisa mengalokasikan % dari total modal investasi untuk masing-masing sektor. Misalnya saham bank 40%, saham consumer 35%, dan saham transportasi 25%.
Kelebihan dari strategi ini yaitu bila ada satu sektor yang buruk, maka investasi kita masih mungkin dibantu oleh sektor lain yang naik.
2. Yakin pada diri sendiri
Pelajaran saham kedua adalah memiliki keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan ini bersumber dari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki investor. Hal ini bermanfaat agar setiap investor mampu terhindar dari keputusan investasi yang salah akibat mendengarkan orang yang salah.
Saat kita yakin pada diri sendiri dan membuat keputusan investasi saham berdasarkan keyakinan kita tersebut, kita benar-benar memahami alasan dan dasar dari keputusan yang kita ambil tersebut.
Dalam jangka panjang, keyakinan pada kemampuan diri sendiri tentunya akan lebih bermanfaat bagi pertumbuhan pengetahuan dan perkembangan psikologis investor dalam berinvestasi saham.
3. No free lunch
Tidak suatu investasi saham yang tanpa resiko, boleh dikatakan ini adalah salah satu pelajaran saham yang paling penting yang harus diingat. Ketika memilih saham blue chip, maka resikonya tentu lebih rendah dibandingkan saham second liner. Ini karena saham blue chip sudah memiliki histori kinerja yang terbukti baik dalam jangka panjang.
Sedangkan membeli saham second liner memiliki resiko yang lebih tinggi akibat kinerja nya yang tidak stabil. Namun dibalik resiko yang besar itu, potensi keuntungan saham second liner akan lebih tinggi dibandingkan saham blue chip.
Jadi pertimbangkan potensi keuntungan dan resiko yang bisa diambil oleh investor masing masing.
4. Bersahabat dengan waktu
Salah satu sahabat investor yang paling baik adalah waktu. Ini karena hanya dengan berjalannya waktu maka sebuah investasi bisa memberikan hasil. Sangat tidak mungkin bila investasi bisa menghasilkan keuntungan yang cepat dalam hitungan hari saja, kecuali yang dilakukan adalah trading jangka pendek.
Investasi jangka panjang memang butuh waktu lebih lama, namun selain mendapat keuntungan, waktu yang panjang juga bisa menghindari investor dari resiko jangka pendek penurunan harga.
5. Buat keputusan kamu sendiri
Setiap orang memiliki profil resiko yang berbeda, maka gaya investasinya pun juga akan berbeda. Tidak masuk akal bila semua orang punya gaya yang sama.
Maka satu satunya orang yang bisa tau gaya seperti apa yang sesuai adalah diri investor itu sendiri. Sebaiknya mengetahui lebih dahulu gaya seperti apa yang cocok, baru melakukan investasi.
6. Jadi mawas dan cerdas
Pelajaran saham yang tidak kalah penting adalah memiliki pengetahuan tentang sejarah masa lalu pasar. Dari sejarah, investor bisa belajar banyak untuk memprediksi kemungkinan yang terjadi pada pasar kedepannya. Pengetahuan ini nantinya membuat kita untuk mengambil keputusan investasi yang baik.
7. Tidak baper dalam investasi
Dalam investasi selalu ada menang dan kalah, untung dan rugi, hal tersebut adalah sangat wajar. Bahkan investor paling sukses pun seperti Warren Buffet juga masih bisa melakukan kesalahan. Namun, kesalahan tersebut jangan sampai membuat investor jadi patah semangat dalam melanjutkan investasi.
Kita bisa menjadikan kesalahan tersebut sebagai pembelajaran agar kita bisa lebih baik di kemudian hari. Ingatlah bahwa pengendalian emosi sangat penting bagi investor saham. Saat kita ahli dalam mengendalikan emosi kita, kita akan lebih jernih dalam berpikir dan mengambil keputusan investasi di kala pasar saham sedang naik ataupun turun.
Sekalipun investor mengalami untung, hal itu juga tidak harus membuat investor menjadi euforia. Senang yang terlalu berlebihan ini bisa membuat keputusan investasi jadi buruk. Jadi, sangat baik bila investor bisa mengelola emosi baik di saat untung maupun rugi.
8. Lebih disiplin
Kedisiplinan sangat penting dalam berinvestasi. Disiplin ini maksudnya adalah tahu mengenai batas – batas yang perlu dilakukan dan tidak dalam kondisi apapun.
Sebagai contoh setelah membeli sebuah saham, maka kita sudah menargetkan akan menjualnya ketika harga naik 50%. Maka ketika harga sudah mencapai 50% atau lebih, kita harus konsisten untuk menjualnya.
9. Buat investment journal
Dalam berinvestasi, juga sangat penting bagi investor untuk mencatat keputusan investasi yang pernah dibuat, beserta hasilnya. Ini bertujuan agar investor tahu mengenai keputusan yang benar dan yang salah, beserta alasan dibalik itu.
Hal ini akan menjadi pelajaran yang penting kedepannya bagi investor sehingga dapat mempelajari kembali keputusan-keputusan yang pernah diambil di masa lalu. Pencatatan investment jurnal yang rapi, detail dan lengkap akan dapat membantu investor semakin baik dalam berinvestasi.
10. Network is net worth
Memiliki koneksi yang baik dengan orang lain yang juga berinvestasi, akan sangat menguntungkan bagi investor. Selain bisa saling belajar dari pengalaman orang lain, investor juga bisa saling mengingatkan satu sama lain sehingga bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak dalam kondisi pasar yang selalu berubah.
Memiliki teman yang sesama investor saham juga pastinya meningkatkan semangat kamu dalam berinvestasi.
***
Jadi, kamu sudah siap investasi saham di tahun 2023 ini? Yuk gunakan Stockbit,- aplikasi trading saham yang legal dengan fitur lengkap dan canggih. Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.