1 dari 3 Generasi Milenial Ternyata Salah dalam Membuat Keputusan Investasi / by Dedi Utomo

Sumber : CIM Business Bulletin

Sumber : CIM Business Bulletin

Hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset pasar GfK SE terhadap generasi milenial di Amerika tentang performa investasi para milenial baru-baru ini menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Simak fakta tentang Investasi milenial dan kesalahan mereka dalam hal keputusan investasi berikut ini.

Generasi Milenial masih berpikir bahwa memegang cash adalah investasi jangka panjang yang terbaik untuk mereka, sehingga tidak mengherankan bahwa return yang berhasil mereka peroleh dari investasi ini tidaklah memuaskan. Hampir 1 dari 3 milenial mengatakan bahwa instrumen pasar uang, seperti rekening tabungan dan deposito adalah tempat terbaik untuk menginvestasikan uang yang tidak akan mereka pakai selama 10 tahun ke depan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk Bankrate.com oleh perusahaan riset pasar GfK SE, dengan mengumpulkan data 1.000 orang Amerika usia 18 tahun ke atas pada bulan ini.

Lebih dari 1 dari 5 milenial mengatakan bahwa mereka mendapatkan kurang dari 1% per tahun dari bunga tabungan & deposito yang mereka miliki, sementara sekitar 19% dari generasi milenial mengatakan mereka tidak mendapat bunga/return apapun dari uang yang mereka simpan. Data ini menunjukkan bahwa milenial tidak mendapat hasil yang baik dari uang tabungan mereka.

Hasil Bunga Tabungan Milenial

Sumber: Bankrate.com

Sebagai gambaran bahwa target inflasi Amerika adalah di angka 2% , jadi, ketika kinerja investasi atau tabungan di bawah angka itu, artinya orang tersebut telah kehilangan daya belinya terhadap suatu barang.

Milenial Amerika lebih memilih saham sebagai alternatif investasi mereka

Pilihan Investasi Milenial

Sumber : Bankrate.com

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa 1 dari 3 milenial Amerika lebih memilih saham sebagai alternatif investasi untuk uang yang tidak akan mereka pakai selama 10 tahun ke depan. Angka ini sebenarnya masih terbilang sangat kecil untuk negara sekelas Amerika. Namun apa jadinya dengan Indonesia? Hmm mungkin bisa lebih kecil lagi dibanding angka tersebut. Penyebab utama kecilnya persentase investor milenial di instrumen saham ini adalah lantaran adanya efek traumatis paska krisis moneter pada tahun 2008. Sebagai generasi yang pernah mengalami dasyatnya guncangan perekonomian akibat krisis, tentu tidak mudah untuk kembali percaya dan meletakkan uang mereka pada instrumen yang cukup berisiko seperti saham. 

Namun saat ini, milenial sangat membutuhkan investasi saham untuk meningkatkan nilai kekayaan mereka dan memperoleh uang yang cukup untuk masa pensiunnya. McBride  berkata, bahwa setiap $1.000 yang mereka investasikan di saham saat ini, bisa bernilai $15.000 ketika mereka pensiun nanti. Tapi tidak akan terjadi bila mereka meletakkan uang mereka pada instrumen save-haven.

Baca juga : 5 Tips Cerdas Investasi Saham Untuk Investor Pemula

Jadi, jika kamu adalah generasi milenial yang ingin mencapai kebebasan finansial dan mempunyai uang yang cukup untuk masa pensiun kamu. Jangan ragu lagi untuk memulai investasi saham sejak dini, karena semakin awal kamu memulai investasi saham, semakin besar pula potensi keuntungan yang akan kamu peroleh di masa depan dengan memanfaatkan kekuatan compound return.