πŸ•΅ Bocornya Data Nasabah BRI Life / by Stockbit Snips

28 Juli 2021
Photo by: : Clint Patterson via Unsplash

Photo by: : Clint Patterson via Unsplash

Daily Market Performance πŸš€

IHSG

6.088

-0,14%

Coal

148,10

+0,49%

Crude Oil

72,50

+1,19%

Gold

1.801

+0,12%

CPO

4.603

-1,83%

Nickel

19.345

-1,83%

πŸ‘‹ Stockbitor!

Data pribadi milik 2 juta nasabah perusahaan asuransi BRI Life dikabarkan bocor. Sebanyak 463 ribu dokumen perusahaan asuransi dan data sensitif milik nasabah berhasil dikantongi peretas dan dijual di forum online. Informasi sensitif yang dijual oleh peretas adalah foto KTP, rekening, nomor wajib pajak, akta kelahiran, hingga rekam medis. Semua data ini dijual dengan harga 7 ribu dolar AS atau setara dengan 101,6 juta rupiah.

Berkaitan dengan hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai melakukan investigasi internal untuk mendalami sampling data pribadi yang diduga bocor. Kominfo juga melakukan pemanggilan terhadap Direksi BRI Life pada Rabu (28/7) tadi.

Pihak BRI Life sendiri mengatakan sedang melakukan investigasi jejak digital atas dugaan kebocoran data ini dan telah menggandeng tim spesialis keamanan siber untuk mengusut kasus ini.

Key Takeaway

Ini bukanlah kasus kebocoran data pribadi pertama di Indonesia. Sebelumnya, pada bulan Mei 2021, 279 juta data penduduk bocor dari halaman BPJS. Selain itu, beberapa perusahaan juga pernah mengalami kebocoran data konsumen pada periode 2019-2021, antara lain Bukalapak dan Tokopedia. Oleh karena itu, ke depannya perusahaan-perusahaan kemungkinan berpotensi menerapkan perlindungan yang lebih komprehensif terhadap data konsumen.


World News

🌏 Bezos Kejar Kontrak NASA

Photo by: Detik Finance

Kabar terkini dari mancanegara:

  • Amerika Serikat: Demi mendapatkan kontrak mendaratkan manusia ke bulan, Jeff Bezos menawarkan keuntungan senilai 2 miliar dolar AS kepada Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA). Bahkan, Blue Origin, perusahaan milik Bezos, akan mendana uji coba proyek tersebut. (BBC)

  • Swiss: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan bahaya kecanduan nikotin dari rokok elektronik dalam Report on the Global Tobacco Epidemic 2021 pada Selasa (27/7) kemarin. Pemerintah diminta untuk membuat regulasi mengenai hal ini. (Business Times)

  • Tiongkok: Aplikasi pesan milik Tencent, WeChat, akan menghentikan pendaftaran pengguna baru hingga awal bulan Agustus nanti. Hal ini didorong oleh adanya perubahan teknologi keamanan agar "sesuai dengan hukum yang berlaku". (CNN)

  • Jerman: Terjadi ledakan di kawasan industri kimia di Kota Leverkusen pada Selasa (27/7) kemarin. Ledakan ini turut memicu kebakaran dan memakan 2 korban jiwa, 5 orang hilang,  dan 31 orang luka-luka. (Al Jazeera)

Musim Laba Q2 2021

πŸ•·οΈ JSMR & MARK

Photo by: Stockbit

Photo by: Stockbit

Selama April sampai dengan Juni 2021 (Q2 2021), beberapa perusahaan mengalami peningkatan performa apabila dibandingkan dengan Q2 2020. Beberapa di antaranya adalah:

  • $JSMR: Performa Jasa Marga berbalik dari rugi menjadi untung 694 miliar rupiah pada Q2 2020. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+30,6%).

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), Laba bersih perusahaan Jasa Marga naik 709,2% YoY pada Q2 2020. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+1,60%). Selain itu, efisiensi beban HPP (-11,7%) dan adanya keuntungan dari divestasi investasi pada PT Marga Lingkar Jakarta senilai 788,7 miliar rupiah juga membantu mendongkrak kinerja laba perusahaan. (IDX)

  • $MARK: Laba bersih perusahaan manufaktur cetakan sarung tangan Mark Dynamics naik 200,1% YoY pada Q2 2020. Hal ini didorong oleh peningkatan pendapatan (+165,9%).

    Sehingga, secara kumulatif pada 6 bulan pertama tahun 2021 (6M21), laba bersih perusahaan naik 200,1% dan pendapatan naik 145,2%. (IDX)


Berita Lainnya

πŸ‘‹ KRAS Akan Lepas Anak Usaha

Photo by: Liputan 6

Krakatau Steel ($KRAS) membidik dana segar sebesar 2,9 triliun – 4,35 triliun rupiah dari divestasi 20%–30% saham anak usahanya, Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), pada Q3 2021. 

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, menyatakan bahwa terdapat beberapa investor dari lembaga keuangan milik pemerintah, BUMN, dan pihak swasta yang sedang bernegosiasi. Selain itu, terdapat sejumlah investor KSI, seperti: Indonesia Investment Authority (INA), Danareksa, Perusahaan Pengelola Aset (PPA), dan Indonesia Infrastructure Finance (IIF). 

Selain itu, perusahaan juga menargetkan perolehan dana dari initial public offering (IPO) sub-holding Sarana Infrastruktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan dilakukan pada Q1 2022. Sub-holding yang terbentuk pada akhir Juni 2021 tersebut terdiri atas:

  • Krakatau Industrial Estate Cilegon

  • Krakatau Daya Listrik

  • Krakatau Tirta Industri

  • Krakatau Bandar Samudera.


Saham Top Gainer Hari Ini πŸ”₯

$SCMA

+8,49%

$SIDO

+5,88%

$ERAA

+8,26%

$BFIN

+4,84%

Saham Top Loser Hari Ini πŸ€•

$MTDL

-6,88%

$PTPP

-5,03%

$WSKT

-6,70%

$ASSA

-3,91%

Performa Sektor Hari Ini πŸ“Š


Berita Korporasi

Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Bukit Asam ($PTBA) menjalin kerja sama dengan organisasi non-profit internasional yang bergerak di bidang lingkungan, Carbon Disclosure Project (CDP), untuk mendukung program Net-Zero Carbon 2060.

  • Adi Sarana Armada ($ASSA) menerima dana sebesar 31 juta dolar AS atau setara dengan 451 miliar rupiah dari International Finance Corporation (IFC) untuk pengembangan bisnis logistik perusahaan.

  • Per 5 Juli lalu, Zyrexindo Mandiri Buana ($ZYRX) telah menerima pesanan sebanyak 165 ribu unit laptop senilai 700 miliar rupiah. Ini merupakan bagian dari kontrak pengadaan laptop oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengawasi pola transaksi saham Bank Ganesha ($BGTG) dan Yeloo Integra Datanet ($YELO) karena adanya kenaikan harga yang tidak wajar.


Stockbitor Spotlight

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

πŸ€” ROE Saham Siklikal, Paling Tinggi Belum Tentu Menarik?

Photo by: stockbit

"ROE bagus tapi kurang diapresiasi market? Kalau jualan batu bara, mau direksi diisi Einstein, Nicola Tesla, sampai Yohanes Surya sekalipun kalau harga batubara turun dari USD140 ke 50 maka tidak mungkin perusahaan bisa konsisten ningkatin laba."
β€” @Thowilz.

Apabila pada saham lain ROE menjadi salah satu indikator utama dalam memilih saham paling cuan, namun ternyata hal ini tidak berlaku pada saham siklikal. Thowilz mencoba membahas bagaimana dalam menilai saham siklikal ternyata ROE paling tinggi bukan berarti paling menarik.Yuk cek pembahasan selengkapnya di sini

Sekilas Tentang @Thowilz

Thowilz adalah seorang value investor yang telah terjun di dunia saham sejak 2008. Thowilz cukup ahli dalam membedah emiten dengan merangkum hasil pemikirannya dalam beberapa seri tulisan di Stream Stockbit, seperti hidden gems series. Kamu bisa temukan insight menarik lainnya dari Thowilz di sini.


Subscribe Stockbit Snips di sini untuk dapat berita pasar saham terhangat setiap hari di email kamu.


Penulis: Sarah Natassja, Calvin Kurniawan
Editor: Almer Dzaki, Vivi Handoyo Lie, Michael Owen Kohana, Astrid Rahadiani Putri