Ketika sudah memutuskan untuk terjun dalam dunia investasi saham, maka kamu harus menambah wawasan dan informasi aksi korporasi emiten. Salah satunya tentang HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Dalam dunia pasar modal, perusahaan yang sudah melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham dapat melakukan penawaran umum lagi untuk mendapatkan dana segar.
Penawaran umum ini dapat dilakukan melalui dua jalur yaitu melalui jalur Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau yang dikenal dengan istilah right issue dan jalur Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (THMETD) atau private placement. Berikut adalah penjelasan tentang HMETD yang perlu kamu ketahui.
Tentang HMETD, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengaturnya dalam beleid POJK No. 14/POJK.04/2019 tentang perubahan atas POJK No.32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Menurut peraturan tersebut, HMETD adalah hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegangnya untuk membeli saham atau efek ekuitas lain yang diterbitkan perusahaan tercatat bersangkutan sebelum ditawarkan kepada perusahaan lain.
Dengan kata lain, jika emiten akan melakukan penawaran umum maka pemegang saham mempunyai hak untuk memesan terlebih dahulu sebelum dilepas ke pasar modal.
Hak HMETD ini muncul sesuai dengan pasal 2 dalam beleid POJK tersebut yaitu, “Jika perusahaan terbuka bermaksud melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham dan/atau Efek yang bersifat Ekuitas lainnya baik yang dapat dikonversi menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, Perusahaan Terbuka tersebut wajib memberikan HMETD kepada setiap pemegang saham sesuai dengan rasio tertentu terhadap persentase kepemilikan sahamnya.”
Namun, dijelaskan lebih lanjut dalam beleid tersebut, kewajiban ini tidak termasuk jika penawaran umum yang dilakukan perusahaan terbuka tersebut bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana yang dimaksudkan untuk perbaikan posisi keuangan perusahaan dan penerbitan saham bonus.
Dampak HMETD
1. Bagi investor
a. Menambah jumlah saham dengan harga lebih murah
Jika kamu sebagai investor mendapatkan HMETD, maka kamu memiliki peluang untuk memperbanyak jumlah saham yang kamu miliki di perusahaan tersebut. Harga saham yang dijual dalam kondisi right issue disebut dengan harga right.
Misalnya, perusahaan memberikan HMETD dengan perbandingan 1:2. Artinya, investor memiliki hak setiap 1 lembar saham yang dimilikinya untuk membeli 2 lembar saham baru yang akan diterbitkan emiten.
Biasanya untuk investor lama bisa mendapatkan harga saham lebih murah dibanding dengan investor baru.
Pada right issue BBRI tahun lalu, investor lama BBRI diberikan harga right issue sebesar Rp3.400 per lembar saham dimana pada saat itu harga pasar saham BBRI berada di sekitar Rp3.900/saham.
b. Porsi kepemilikan saham mengecil (dilusi)
Jika investor lama tidak membeli saham baru ini dengan fasilitas HMETD, maka investor baru atau pembeli siaga yang akan membeli sahamnya dan menjadi investor baru.
Sementara investor lama akan menerima uang tunai dari hasil penjualan HMETD tersebut.
Dengan penambahan jumlah saham ini maka persentase saham kamu atau terkena dilusi. Hal ini juga dapat berpengaruh pada penerimaan dividen tahunan.
2. Bagi Perusahaan
a. Mendapatkan dana segar
Dibanding dengan meminjam ke lembaga keuangan, cara terbaik untuk mendapatkan dana segar adalah dari masyarakat melalui mekanisme penerbitan saham baru.
Hal ini juga akan membantu penyehatan posisi keuangan perusahaan dengan mendapatkan dana segar tanpa ada beban bunga di masa depan.
Contoh emiten yang belum lama selesai melakukan right issue di BEI adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Lewat proses penerbitan 28,2 miliar lembar saham baru, emiten perbankan berkode saham BBRI ini berhasil meraup dana segar senilai Rp95,9 triliun.
Terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi non tunai pemerintah melalui inbreng Pegadaian dan PNM dan Rp41,2 triliun merupakan HMETD yang dieksekusi oleh investor publik, dimana Rp27,9 triliun diantaranya berasal dari pemegang saham asing.
b. Pemanfaatan dana untuk hal produktif
Dana segar yang didapat oleh perusahaan bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang produktif, seperti ekspansi maupun pemenuhan kebutuhan operasional. Namun, terkadang dana juga dapat digunakan untuk membayar utang.
Investor tertentu terkadang menunggu momen right issue untuk menambah komposisi sahamnya di emiten tertentu. Juga halnya pembeli siaga yang tidak berkesempatan mendapatkan saham di IPO, bisa memiliki saham emiten tertentu dengan memanfaatkan penawaran umum atau sisa HMETD yang tidak digunakan investor lama emiten tersebut.
Cara mendapatkan HMETD
Ada dua cara bagi investor untuk mendapatkan HMETD yaitu dengan membeli saham perseroan yang akan right issue paling lambat di tanggal cum right atau dengan menjadi standby buyer yang akan membeli HMETD yang tidak ditebus dari pemegang saham lama.
Seperti yang diketahui, ketika perusahaan hendak menerbitkan saham baru. Perusahaan akan mengumumkan terlebih dulu jadwal proses right issue-nya ke publik.
Jadwal right issue diantaranya berisi informasi tentang jadwal cum date, ex date, recording date, distribution date, trading start, dan trading end.
Cum date adalah tanggal penentuan terakhir bagi investor untuk mendapatkan hak atas aksi korporasi emiten yang akan dilakukan. Kalau dalam right issue, hak ini adalah adalah hak saham baru atau HMETD.
Ex date adalah tanggal kadaluarsa atau expired date dimana investor yang membeli saham pada tanggal ini sudah tidak dicatat lagi sebagai daftar investor yang berhak atas HMETD
Recording date adalah tanggal pencatatan nama-nama investor yang akan menerima HMETD
Distribution date adalah tanggal distribusi HMETD kepada investor yang sudah tercatat
Trading start adalah tanggal dimulainya perdagangan HMETD antar investor dengan perusahaan atau investor dengan investor lainnya
Trading end adalah tanggal terakhir perdagangan HMETD
Jika kamu ingin mendapatkan HMETD dari pelaksanaan right issue suatu perseroan. Pastikan kamu membeli saham perseroan tersebut paling lambat di tanggal cum right.
Contoh, kalau berdasar jadwal right issue BBRI bulan September 2021, jadwal cum date-nya jatuh pada tanggal 7 september 2021. Ini berarti minimal kamu harus sudah memiliki saham BBRI paling lambat sebelum penutupan perdagangan saham di tanggal tersebut agar dicatat sebagai investor yang berhak atas HMETD.
Setelah itu, apabila kamu ingin menjual kembali saham BBRI di bursa efek pada keesokan harinya atau saat ex date pada tanggal 8 September 2021, maka tidak masalah.
Sebab hak kamu atas saham baru BBRI tetap melekat dan akan dicatat saat recording date pada 9 September 2021.
Bagaimana jika kamu baru membeli saham BBRI di tanggal 8 september 2021 (ex date) atau sesudahnya? Apakah tetap mendapatkan hak atas saham baru BBRI?
Tentu tidak, karena sudah melewati tanggal cum right yang menjadi batas terakhir bagi investor untuk dimasukkan ke dalam daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD.
Bila demikian, apakah masih ada cara lain bagi investor untuk mendapatkan HMETD BBRI setelah lewat cum right?
Ada, yaitu pada periode perdagangan HMETD yang berdasarkan jadwal right issue BBRI tahun lalu berlangsung pada tanggal 13 - 22 September 2021.
Selama tanggal tersebut, investor baru yang tidak sempat membeli saham BBRI di tanggal cum right dapat membeli HMETD yang dijual oleh pemegang saham lama yang tidak ingin menebus HMETD-nya.
Adapun perdagangan HMETD biasanya hanya berlangsung di pasar tunai untuk perdagangan right issue dengan kelipatan saham 100 lembar (1 lot) atau di pasar negosiasi untuk perdagangan right issue dengan jumlah saham di bawah 100 lembar (odd lot).
Right Issue, Diambil atau Tidak?
Emiten yang berencana melakukan right issue pasti adalah emiten yang sedang membutuhkan dana. Pertanyaannya, dana tersebut bakal digunakan oleh perseroan untuk apa? Apakah untuk keperluan ekspansi atau justru membayar utang.
Secara umum, investor disarankan mengambil right issue perseroan yang berencana menggunakan dana hasil penerbitan saham baru tersebut untuk ekspansi dan menghindari menebus right issue perseroan yang berencana memakai dananya untuk membayar utang.
Walau demikian, keputusan akhir tetaplah bergantung pada penilaian masing-masing investor berdasarkan hasil analisis yang dilakukan. Jadi,sebetulnya kamu tidak perlu mengikuti aturan umum tersebut dan percaya saja pada hasil analisis kamu sendiri.
Pantau HMETD (RIght Issue) di Stockbit
Kamu dapat memantau dan memperoleh informasi HMETD terbaru melalui Stockbit di fitur Calender.
Stockbit adalah aplikasi trading saham yang dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital yang sudah legal dan terdaftar di OJK sebagai perusahaan sekuritas.
Sebagai salah satu aplikasi saham terbaik di Indonesia, Stockbit menyediakan berbagai tools dan fitur canggih untuk membantu para investor mengambil keputusan investasi.
Pelajari lebih lanjut tools dan fitur Stockbit disini. Semua fitur bersifat gratis dengan hanya buka rekening saham saja.
Buka rekening saham di Stockbit sangat mudah, karena 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit sehingga memudahkan bagi para pemula.
Cara menggunakan fitur Calender :
Buka aplikasi Stockbit
Pilih Search
Pilih Calender
Seluruh jadwal aksi korporasi emiten ditampilkan