Dividen dan capital gain merupakan dua istilah saham yang sangat disenangi oleh investor saham. Karena dua istilah ini merupakan sumber keuntungan bagi investor. Perbedaan dividen dan capital gain secara garis besar dapat dilihat dari cara menghitung, cara memperoleh, dan waktu mendapatkannya.
Pada dasarnya dividen merupakan keuntungan yang dibagikan oleh emiten kepada para pemegang saham dalam periode waktu tertentu sesuai jadwal yang disepakati dalam RUPS. Sementara capital gain diperoleh investor ketika menjual saham dengan harga lebih tinggi.
Apa Perbedaan Dividen dan Capital Gain?
Dividen Saham
Dividen saham merupakan sebagian pendapatan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pendapatan dari dividen bersifat pasif karena investor tidak perlu melakukan aktivitas trading saham. Melainkan hanya menunggu perusahaan membagikan laba saja.
Namun periode pembagian dividen tidak menentu. Demikian pula pada besaran dan jenis dividen yang dibagikan, hal ini ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Bisa saja tahun ini emiten tidak membagikan dividen karena pendapatannya dialihkan untuk ekspansi bisnis.
Sebaliknya, mungkin tahun depan emiten tersebut membagikan dividen sebanyak dua kali. Namun pada umumnya perusahaan membagikan dividen satu kali dalam setahun, ada pula emiten yang membagikan dividen interim atau imbal hasil sementara yang dibagikan ke investor secara berkala selama tahun berjalan sesuai kesepakatan dalam RUPS.
Perbedaan dividen dan capital gain juga tampak dari segi keuntungan, dividen diperoleh investor biasanya dihitung sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki seperti pada contoh perhitungan berikut.
Misal, emiten saham BSSR pada penutupan tahun 2022 menetapkan pembagian dividen sebesar Rp 1,51 Triliun dari total pendapatan tahunan atau setara dengan Rp 577,38 per lembar saham.
Maka ketika seorang investor memiliki saham sebanyak 10 lot (1.000 lembar) sebelum cum date dividen yang akan diterima senilai:
Dividen per lembar x jumlah saham yang kamu miliki
Rp 577,38 x 1.000 lembar = Rp 577.380
Maka, jumlah Dividen yang akan kamu dapatkan di penutupan tahun 2022 senilai Rp 577.380
Kamu dapat mempelajari lebih jauh tentang cara dan syarat memperoleh dividen di artikel ini.
Capital Gain
Sementara itu, capital gain merupakan sumber keuntungan yang diperoleh investor dari penjualan saham. Semakin besar antara harga jual dan harga beli saham, maka keuntungan yang diperoleh akan semakin besar.
Contoh, seorang investor membeli saham ADRO dengan harga Rp 3.000.000 per 1 lot saham. Sebulan kemudian, harga jual emiten ADRO naik menjadi Rp 3.500.000 per 1 lot. Maka estimasi capital gain yang ia dapatkan sebesar Rp 500.000.
Berdasarkan contoh tersebut, perbedaan dividen dan capital gain paling mendasar adalah sifatnya. Capital gain cenderung lebih aktif karena investor dapat menjalankan aktivitas trading serta harus memiliki keahlian dalam segi analisis teknikal. Sehingga keuntungan dari capital gain bisa investor terima kapan saja, atau ketika harga saham mengalami kenaikan.
Karena investor sendiri yang menentukan periode pendapatan capital gain, maka investor saham yang mengejar keuntungan capital gain biasanya akan mengejar keuntungan dengan menempatkan dana sebagai keperluan jangka pendek.
Meskipun perbedaan dividen dan capital gain sangat signifikan, namun investor saham berpeluang besar untuk mendapatkan sumber keuntungan dari keduanya. Sebab itu strategi trading yang tepat, analisa teknikal, fundamental, hinggal keuangan sangat penting untuk diterapkan agar keuntungan yang didapatkan bisa lebih maksimal.
Pengenaan pajak pada dividen dan capital gain juga memiliki perbedaan karena konversi hasil yang diperoleh. Dividen bisa berupa saham, properti atau bentuk lain yang dikirimkan ke rekening dana investor. Sementara capital gain diterima dalam bentuk uang tunai dengan pengenaan pajak penjualan saham.