Bagaimana Prospek Saham BUMI di 2023 Ini? / by Merissa Chaca

Saham BUMI adalah saham dari PT Bumi Resources Tbk, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan minyak bumi. Meski sempat bertengger di level gocap pada 2020, saham BUMI berhasil bangkit dan kembali ramai diperdagangkan oleh investor, terutama setelah kinerja keuangan perseroan membaik.

Lalu bagaimana profil dan prospek saham BUMI di tahun 2023? Simak analisanya berikut. 

Profil PT Bumi Resources Tbk

PT Bumi Resources Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan minyak bumi. Perseroan didirikan pada 26 Juni 1973 dengan nama PT Bumi Modern dan mulanya memiliki fokus usaha di bidang industri perhotelan dan pariwisata. 

Pada Juli 1990, Perseroan resmi melakukan penawaran saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BUMI. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan industri pertambangan nasional, pada 1998 perusahaan memutuskan untuk bertransformasi dan memasuki industri minyak, gas alam dan pertambangan yang berlangsung hingga sekarang.

Saat ini usaha BUMI meliputi penambangan, pemrosesan, dan pemasaran batu bara dan minyak bumi. Kegiatan usaha terbesarnya berpusat di daerah Kalimantan Timur. BUMI memiliki area operasional yang tersebar luas mulai dari Sumatera Utara (Dairi Prima Minerals), Sumatera Selatan (Pendopo Energi Batubara), Sulawesi (Gorontalo Minerals & Citra Palu Minerals), Kalimantan Timur (Kaltim Prima Coal), Kalimantan Selatan (Arutmin Indonesia), dan Republik Yaman (Gallo Oil).

Per kuartal II-2023, Mach Energy (Hongkong) Limited adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan kepemilikan saham sebesar 45,78%. Mach Energy adalah perusahaan cangkang yang berbasis di Hong Kong dan dimiliki oleh Grup Salim dan Bakrie. Selain Mach Energy, ada juga Long Haul Holdings Ltd yang memiliki 0,78% saham BUMI dan juga berstatus sebagai pengendali.

Kinerja saham BUMI 5 tahun terakhir

Kinerja Keuangan dan Saham BUMI

Grafik di atas menunjukkan pergerakan saham BUMI lima tahun terakhir. Seperti terlihat pada grafik, saham BUMI mengalami tren pelemahan sejak September 2018 hingga sempat menjadi saham tidur untuk beberapa waktu pada 2020.

Pelemahan saham BUMI tersebut tidak lepas dari penurunan kinerja perseroan secara umum yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pelemahan harga minyak dan batu bara dunia, sentimen negatif dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, hingga pandemi Covid-19 yang menyebabkan serapan pasar atas produk utama perseroan berkurang signifikan. 

Hal ini tercermin pada kinerja keuangan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sepanjang 2020, dimana emiten mencatat rugi bersih sebesar US$338 juta, berbalik dibandingkan dengan kinerja 2019 dengan laba bersih sebesar US$7 juta.

Kinerja Keuangan BUMI - Table

Pemulihan ekonomi global yang terjadi sejak akhir 2020 membuat harga batu bara kembali menanjak dan terus mengalami kenaikan signifikan hingga pertengahan 2022. Alhasil, ini membuat kinerja BUMI untuk tahun buku 2021 dan 2022 juga melonjak signifikan dengan pertumbuhan laba tahunan masing-masing sebesar +151% yoy dan +241% yoy.

Naiknya kinerja perseroan tersebut juga berdampak positif pada pergerakan harga saham BUMI di pasar modal, yang sempat terpantau naik +393% dari level Rp50 per saham menjadi Rp246/saham pada 6 September 2022, tertinggi dalam lima tahun terakhir. 

Di samping karena lonjakan harga batu bara, kenaikan saham BUMI juga banyak didorong oleh sentimen positif yang mengiringi perseroan pasca berhasil melunasi seluruh utangnya pada Oktober 2022. Hal ini merupakan hasil dari serangkaian aksi private placement BUMI yang dilakukan sejak 2021 yang berhasil menghimpun dana segar dari sejumlah investor strategis mencapai Rp24,6 triliun.

Prospek saham BUMI di 2023

PT Bumi Resources Tbk adalah emiten tambang batu bara terbesar di Indonesia dari segi jumlah produksi, dimana sekitar 98% pendapatan perseroan berasal dari penjualan batu bara. Hal ini membuat prospek saham BUMI akan sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas ‘emas hitam’ ini di pasar global.

Buktinya, ketika harga batu bara turun -72% dari level puncaknya di US$450/ton pada September 2022 menjadi US$125/ton pada Juni 2023, kinerja BUMI juga turut mengalami penurunan. 

Pada kuartal II-2023, PT Bumi Resources Tbk hanya mampu mencatatkan laba sebesar US$22 juta. Angka ini turun -64% dibanding laba kuartal sebelumnya yang senilai US$60 juta dan turun -83% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Jika tren pelemahan harga batu bara terus berlanjut hingga penghujung 2023, maka kinerja BUMI berpotensi tertekan, begitu pula dengan harga sahamnya di BEI.

Beli Saham Bumi Bisa di Stockbit

Demikian ulasan singkat tentang saham profil, kinerja saham dan keuangan BUMI. Apabila kamu tertarik membeli saham ini, kamu dapat membelinya lewat aplikasi Stockbit. Stockbit adalah aplikasi saham online yang aman dan lengkap dengan berbagai fitur untuk memudahkan kamu berinvestasi saham. 

Apabila kamu sudah terdaftar di Stockbit, simak tutorial cara membeli saham BUMI di aplikasi Stockbit berikut ini:

  • Buka aplikasi Stockbit

  • Top up RDN, pastikan nominalnya ada dan cukup untuk melakukan pembelian saham BUMI (minimal pembelian saham 1 lot = 100 lembar). Jika tidak, silahkan isi saldo RDN terlebih dulu.

  • Klik menu Search, cari saham BUMI atau PT Bumi Resources Tbk 

  • Klik tombol Buy

  • Masukan harga pembelian dan jumlah lot saham yang ingin kamu beli

  • Klik Buy, lalu Confirm.

Jika bingung bagaimana cara analisis saham, Stockbit menyediakan fitur Stockbit Academy yang bisa bantu kamu belajar saham dari nol. Salah satunya belajar tentang bagaimana cara analisa saham secara fundamental maupun teknikal. Daftar Stockbit dan cobain fiturnya!

Disclaimer:

Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu.