5 Daftar Saham Dengan Nilai IPO Terbesar di Indonesia / by Guest User

Initial Public Offering atau IPO merupakan kondisi ketika sebuah perusahaan mulai menjual sahamnya kepada masyarakat untuk pertama kali. Melalui IPO, masyarakat umum bisa membeli saham dan perusahaan dapat memperoleh dana tambahan. Nah berikut ini beberapa emiten yang memiliki Nilai IPO terbesar di Indonesia.

Daftar saham dibawah ini merupakan data yang berlaku hingga artikel ini diterbikan. Kamu juga bisa memahami tentang IPO saham lebih jauh pada artikel ini.

5 Daftar Saham Dengan Nilai IPO Terbesar di Indonesia

1. PT Bukalapak.com Tbk - BUKA

Emiten BUKA merupakan perusahaan e-commerce Indonesia yang hadir untuk mendukung usaha kecil dan menengah dalam membuka usaha online. Sejak berdiri tahun 2010 Bukalapak telah melayani lebih dari 6 juta Pelapak, 5 juta Mitra Bukalapak dan 90 juta pengguna aktif, serta berstatus unicorn sejak tahun 2017.

Adapun dana IPO yang berhasil dikumpulkan pada 6 Agustus 2021 lalu adalah Rp 21,9 T dengan melepas 25,7 juta lembar saham di harga Rp 850 per lembar.

Pada kuartal III tahun 2022, Bukalapak masih menunjukkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan laba bersih mencapai Rp 3,61 Triliun atau 421% dari rugi bersih Rp 1,21 Triliun secara tahunan. Sayangnya kinerja ini masih kurang untuk mengerek harga saham BUKA yang terus melemah di awal tahun 2023.

Kamu dapat mempertimbangkan untuk mengoleksi emiten teknologi ini dengan melakukan analisis secara fundamental terlebih dahulu.

2. PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk - MTEL

Nilai IPO terbesar di Indonesia selanjutnya dipegang oleh PT. Dayamitra Telekomunikasi Tbk yang merupakan anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi senilai Rp 18,3 T. Emiten ini melakukan IPO pada 22 November 2021 dengan melepas 22,9 juta saham di harga Rp 800 per lembar.

Hingga saat ini MTEL telah memiliki lebih dari 35.000 menara yang membuatnya menjadi perusahaan pemilik tower terbesar di Asia Tenggara.

Emiten MTEL berfokus memperluas konektivitas dan mempercepat digitalisasi yang membuat kinerja perusahaan tergolong baik. Dengan laba tahun berjalan pada kuartal ke III mencapai Rp 1,22 Triliun, naik 18% secara year on year dari Rp 1,03 triliun.

3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk - GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi yang berada di Indonesia sebagai gabungan antara startup Gojek dan Tokopedia. Emiten GOTO mencatatkan saham perdana pada 11 April 2022 dan berhasil meraup dana sebesar Rp 13,7 T dari 40,6 juta lembar di harga Rp 338/lembar.

Nilai saham yang langsung terjun bebas hingga 75,13% pada saat itu.. Bahkan hingga saat ini masih tertahan di level Rp 100. Namun di awal tahun 2023 ini, harga saham GOTO mulai melesat 25,3% bahkan menjadi penggerak utama indeks harga saham gabungan pada Januari akibat adanya rotasi sektoral. Saham teknologi yang tahun lalu tertekan, kini diminati investor karena harganya sangat murah. 

4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk - ADRO

ADRO berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 12,2 T dari 11,1 juta lembar saham yang dilepas ke publik dengan harga Rp 1.100/lembar pada tahun 2008 lalu.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk merupakan perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis di sektor batubara, energi, utilitas dan infrastruktur pendukung. Disamping itu ADRO juga mempunyai lini bisnis seperti logistik dan ketenagalistrikan yang terintegrasi melalui anak-anak perusahaan dan ketenagalistrikan. Lokasi utama operasional Adaro berada di propinsi kalimantan selatan.

Emiten ADRO tercatat berhasil mencetak kinerja mentereng tahun 2022 dengan membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 77% yoy dan kenaikan laba bersih senilai US$ 400 Juta pada kuartal I dan kenaikan ASP hingga 86 persen yoy. Meski diperkirakan harga jual batubara akan mengalami penurunan di tahun ini, namun tidak akan banyak mempengaruhi kinerja ADRO seiring dengan supply dan demand yang terkendali. 

5. PT Global Digital Niaga Tbk - BELI

PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli tercatat sebagai saham publik sejak 08 November 2022 dengan perolehan dana sebesar Rp 7,99 Triliun. Berdiri sejak 2010 sebagai bagian dari Djarum Grup dengan fokus pada model bisnis B2B, B2C, dan B2B2C.

Hingga saat ini Blibli memiliki 100.000 mitra bisnis, 15 mitra logistik, 20 gudang, dan 32 hub yang tersebar di kota-kota besar Indonesia, serta sudah mengakuisisi Tiket.com dan Ranch Market. Meski kinerja emiten BELI sepanjang awal tahun 2022 tumbuh positif, namun masih relatif atraktif sehingga investor perlu menganalisanya lebih jauh lagi.

***

Nilai IPO terbesar di Indonesia bukan jaminan sebuah emiten baik untuk dikoleksi, investor tetap harus berhati-hati karena tidak semua pembelian saham perdana akan menjamin keuntungan di masa mendatang. Pastikan telah mempelajari informasi kinerja perusahaan terlebih dahulu sebelum menginvestasikan dananya.