🏦 BMRI & BBNI 10M25: Laba Bersih Bank Only -10% YoY & -6% YoY / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.509 -0,43%-Rp1,02 triliun16.660 +0,10%4.221 +0,45%
Oil Coal CPO Nickel
63,1 +0,40%109,9 -1,08%4.114 +0,59%14.833 +0,07%

👋 Stockbitor!

Bank Mandiri ($BMRI) dan Bank Negara Indonesia ($BBNI) telah merilis kinerja bank only hingga Oktober 2025. Tabel di atas merupakan rangkuman kinerja BMRI, sedangkan tabel di bawah merupakan rangkuman kinerja BBNI. Berikut beberapa highlights–nya:

Tekanan pada NIM Mereda Seiring Pelonggaran Likuiditas

Kedua bank membukukan kinerja Net Interest Income (NII) yang membaik pada Oktober 2025 dibandingkan kinerja 3Q25. NII BMRI tumbuh +5% YoY pada Oktober 2025 (vs. 3Q25: +0% YoY), sementara NII BBNI +0% YoY pada Oktober 2025 (vs. 3Q25: -6% YoY). Perbaikan kinerja NII ini didorong oleh Net Interest Margin (NIM) yang lebih tinggi, di mana NIM BMRI mencapai 4,58% pada Oktober 2025 (vs. rata–rata 3Q25: 4,46%), sementara NIM BBNI mencapai 3,79% pada Oktober 2025 (vs. rata–rata 3Q25: 3,57%). Secara kumulatif selama 10M25, NII BMRI tumbuh +4% YoY, sementara NII BBNI turun tipis -1% YoY.

Pembukuan Beban Provisi yang Kontras

Pada pos beban provisi, BMRI dan BBNI membukukan kinerja yang kontras. Beban provisi BMRI pada Oktober 2025 turun signifikan — baik secara tahunan maupun bulanan — dan merupakan salah satu provisi bulanan terendah pada 2025. Sementara itu, BBNI mencatatkan beban provisi bulanan tertinggi pada Oktober 2025, naik lebih dari +100% baik secara bulanan maupun tahunan. Dengan hasil ini, Cost of Credit (CoC) BMRI selama 10M25 berada di bawah guidance 2025, sementara CoC BBNI selama 10M25 melampaui guidance 2025.

Percepatan Pertumbuhan Kredit Belum Merata

Menyusul pelonggaran likuiditas pasca penempatan dana pemerintah senilai 200 triliun rupiah di himpunan bank milik negara (Himbara) pada September 2025, percepatan penyaluran kredit belum terlihat seragam. Per Oktober 2025, pertumbuhan kredit BMRI berada di level +11% YoY, stabil dibandingkan level pertumbuhan pada Agustus 2025 meski sempat naik ke level +12% YoY pada September 2025. Sementara itu, pertumbuhan kredit BBNI meningkat dari +8% YoY pada Agustus 2025 menjadi +10% YoY per Oktober 2025.

Key Takeaway

Tren kinerja pertumbuhan kredit yang mixed di atas relatif sejalan dengan data pertumbuhan kredit seindustri, di mana laju pertumbuhan kredit kembali melambat pada Oktober 2025 setelah sempat berakselerasi pada 2 bulan sebelumnya. Dari sisi margin, kami melihat tekanan pada NIM telah terlewati. Meski demikian, kami melihat bahwa ruang pemulihan lanjutan pada NIM akan relatif terbatas, mengingat kondisi likuiditas yang melonggar juga berpotensi menekan lending yield — selain menurunkan Cost of Fund — di tengah permintaan kredit yang belum kuat.

❌ Dirut PNBN Bantah ANZ Divestasi Kepemilikan

  • $PNBN: Direktur Utama Bank Pan Indonesia, Herwidayatmo, mengatakan kepada Bloomberg pada Jumat (28/11) bahwa ANZ Group Holdings Ltd. belum menjual kepemilikan sahamnya di PNBN, bertentangan dengan laporan Kontan pada Kamis (27/11) yang melaporkan bahwa ANZ Group telah menyepakati penjualan 38,82% saham PNBN kepada ultimate beneficial owner PNBN, Mu’min Ali Gunawan. Dalam laporannya, Kontan mengutip narasumber secara anonim. Herwidayatmo menyebut bahwa dirinya sudah menanyakan isu ini kepada Mu'min Ali Gunawan dan keluarga, dan mereka mengatakan tidak ada transaksi seperti itu. ANZ belum menanggapi permintaan komentar terkait hal ini.
  • $UNTR: United Tractors mencatat penjualan alat berat merek Komatsu sebesar 346 unit pada Oktober 2025 (-22% YoY, +41% MoM). Hasil ini membuat penjualan Komatsu selama 10M25 mencapai 3.999 unit (+6% YoY), setara 89% target 2025 yang di–downgrade di level 4.500 unit (vs. 10M24: 85% realisasi tahunan), dengan market share turun ke level 22% (vs. 10M24: 27%, 9M25: 22%). Dari segmen kontraktor pertambangan, UNTR mencatatkan volume produksi batu bara sebesar 123 juta ton selama 10M25 (-1% YoY), dengan overburden removal sebesar 928 juta bcm (-10% YoY).
  • $GIAA: Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, mengatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menggelar rights issue sebagai bagian dari aksi korporasi pada 2026. Sebelumnya, COO Danantara, Dony Oskaria, mengatakan pada Oktober 2025 bahwa pihaknya akan menggelar rights issue untuk GIAA setelah perusahaan tersebut merampungkan private placement. Rencana ini ditujukan untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham publik yang terdilusi menjadi 6,17% setelah private placement.
  • $NISP: Bank OCBC NISP mencatat laba bersih bank only sebesar 457 miliar rupiah pada Oktober 2025 (+34% YoY, +18% MoM), sehingga laba bersih bank only selama 10M25 mencapai 4,3 triliun rupiah (+3% YoY). Pertumbuhan kinerja NISP secara tahunan pada Oktober 2025/10M25 didorong oleh peningkatan Non–Interest Income (+447% YoY/+126% YoY), seiring meningkatnya keuntungan dari penjualan aset keuangan. Dari sisi top–line, Net Interest Income turun -5% YoY/-1% YoY, seiring pergeseran terhadap asset mix dengan yield yang lebih rendah. Pembiayaan per Oktober 2025 hanya tumbuh +1% YoY (vs. Oktober 2024: +11% YoY), sedangkan total earnings asset meningkat +11% YoY. Hasil ini membuat Loan–to–Deposit Ratio perseroan masih rendah di level 72,9% (vs. September 2025: 71,3%, Oktober 2024: 80,5%). Sebelumnya, laba bersih 9M24 sendiri turut didorong oleh keuntungan akuisisi PT Bank Commonwealth pada 2Q24 sebesar 331 miliar rupiah. Mengesampingkan pengaruh akuisisi tersebut, laba bersih selama 9M25 tumbuh +10% YoY.
  • $BUMI: UBS Group AG menjual ~769 juta saham Bumi Resources dengan harga rata–rata ~229 rupiah per lembar pada 20 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~176,2 miliar rupiah dan ditujukan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung UBS Group AG di BUMI turun dari 7,11% menjadi 6,9%.
  • $SMRA: Direktur Utama Summarecon Agung, Adrianto P. Adhi, mengatakan bahwa pihaknya mencatatkan marketing sales sebesar 4 triliun rupiah selama 10M25 (+26% YoY), setara 80% target 2025 di level 5 triliun rupiah. Adrianto menyebut bahwa capaian ini didukung oleh fokus perseroan di segmen menengah ke atas yang resilien di tengah penurunan daya beli. Adrianto juga mengatakan bahwa pihaknya masih optimistis untuk mencapai target marketing sales 2025.
  • $PGEO: Pertamina Geothermal Energy mengumumkan telah menerima surat pengunduran diri Julfi Hadi dari jabatannya selaku direktur utama perseroan. PGEO menyebut akan menggelar RUPS terkait hal ini, tetapi perseroan belum merinci tanggalnya.
  • $TPIA: Direktur Utama Chandra Asri Pacific, Erwin Ciputra, membeli 200.000 saham TPIA dengan harga rata–rata 7.200 rupiah per lembar pada 24 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~1,4 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Erwin Ciputra di TPIA naik, tetapi masih di kisaran 0,16%.

Top Gainer 🔥

$INKP $PWON $TKIM $CMRY
+9,35%+6,11%+5,57%+5,53%

Top Loser 🤕

$BBYB $AMMN $MBMA $PNBN
-12,15%-5,04%-4,39%-4,02%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Financial Times melaporkan bahwa pemerintah Indonesia menolak klausul yang disebut ‘poison pill’ atau ‘loyalty’ — yakni, kesepakatan di mana AS dapat mengakhiri perjanjian perdagangan jika negara terkait menandatangani pakta dengan pihak lain yang dianggap membahayakan kepentingan AS — dalam perjanjian perdagangan terkait tarif resiprokal dengan AS. Narasumber Financial Times menyebut bahwa pemerintah menolak klausul tersebut karena dapat terlalu membatasi kebebasan bertindak Indonesia. Sebelumnya, klausul ‘poison pill’ atau ‘loyalty’ berhasil diberlakukan oleh AS dalam kesepakatan tarif resiprokal dengan Malaysia dan Kamboja. Baik Kantor Staf Presiden maupun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian belum menanggapi isu ini. Financial Times sendiri dalam laporannya tidak merinci apakah penolakan klausul tersebut dapat memengaruhi perkembangan negosiasi perjanjian perdagangan antara AS dan Indonesia. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pada awal November 2025 bahwa negosiasi perjanjian perdagangan dengan AS masih berlangsung dan dapat diselesaikan tahun ini.
  • Direktur Jenderal di Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa pemerintah mempertimbangkan untuk memasukkan komoditas perak sebagai mineral ikutan yang turut dibeli dalam skema domestic market obligation (DMO) komoditas emas. Tri juga menambahkan bahwa DMO emas akan mengacu pada harga mineral acuan (HMA) yang diterbitkan pemerintah.
  • Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan tenggat waktu selama 1 tahun kepada Kementerian Keuangan agar mereformasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Jika tidak membuahkan hasil, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terancam dibekukan dan merumahkan 16.000 pegawai. Isu yang menurut Purbaya menjadi perhatian Presiden Prabowo antara lain under–invoicing nilai ekspor dan masuknya barang–barang ilegal. Purbaya juga mengatakan bahwa pemerintah sedang menindaklanjuti isu seputar selisih data antara perdagangan Indonesia dan China.
  • BEI mengumumkan 11 saham yang naik dari papan pengembangan ke papan utama, antara lain $CITA, $KEJU, $KPIG, $PANI, dan $SMAR. Sementara itu, 8 saham turun dari papan utama ke papan pengembangan, antara lain $CNMA, $MYOH, dan $PADI. Daftar ini mulai berlaku efektif sejak 28 November 2025.
  • CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa pihaknya sedang bernegosiasi untuk mendapatkan sekitar 25–35% saham di pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon. Rosan juga menyebut bahwa Danantara sedang melakukan due diligence terkait rencana investasi tersebut. Sebelumnya, PT Lotte Chemical Indonesia pada awal November 2025 telah meresmikan pabrik petrokimia bernilai 3,9 miliar dolar AS di Cilegon.
  • Pengendali sekaligus Komisaris Utama Medikaloka Hermina ($HEAL), Hasmoro, membeli ~1,1 juta saham HEAL dengan harga rata–rata 1.415 rupiah per lembar pada 24 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~1,5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Hasmoro di HEAL naik dari 4,86% menjadi 4,87%.
  • Pemegang saham Futura Energi Global ($FUTR), Vincent Ie Kok Hui, membeli ~7,9 juta saham FUTR dengan harga rata–rata ~633 rupiah per lembar pada 26 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Vincent Ie Kok Hui di FUTR naik dari ~5,55% menjadi ~5,67%.
  • Pemegang saham Fuji Finance Indonesia ($FUJI), Jhon Veter Firdaus Reagen, membeli ~17,7 juta saham FUJI dengan harga rata–rata ~935 rupiah per lembar pada 26 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~16,6 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung Jhon Veter Firdaus Reagen di FUJI naik dari 13,94% menjadi 15,31%.

🕺 SoftBank dan Seni “Cabut Duluan” di Tengah Hype Suatu Saham

“Dalam investasi, kemenangan datang bukan dari menari paling lama, tetapi dari tahu kapan harus meninggalkan pesta.” — Husin1030

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Di tengah euforia AI dan lonjakan valuasi Nvidia hingga level historis, SoftBank justru mengambil langkah yang jarang dilakukan investor ritel: pulang dari pesta saat musik masih keras. Dengan menjual hampir seluruh saham Nvidia senilai USD 20–22 miliar, SoftBank menunjukkan pelajaran klasik bahwa valuasi jenuh adalah momen paling berbahaya, bukan paling menguntungkan. Tulisan ini mengupas bagaimana disiplin institusi besar mengalahkan euforia pasar, prinsip “take profit tidak pernah salah”, serta alasan mengapa mereka berani keluar ketika semua orang baru mulai masuk. Ingin tahu bagaimana strategi “leaving the party early” bisa menjadi jackpot terbesar? Simak analisis lengkapnya di tulisan berikut!

Sekilas tentang Husin1030

Husin1030 adalah seorang investor senior sejak tahun 1997. Beliau sempat mengajar sertifikasi di Bursa Efek Surabaya dan menjadi bagian dari direksi Kaha Group. Dalam investasi, Husin1030 menggabungkan long term investment dan konsep "nabung" saham. Di Stockbit Stream, beliau banyak membagikan tips investasi hingga pelajaran investasi berdasarkan studi kasus dan pengalaman. Baca tulisan Husin1030 lainnya di sini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.