🫡 ANZ Dikabarkan Jual PNBN ke Pengendali, Mizuho Disebut Siap Akuisisi / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.546 -0,65%-Rp283,9 miliar16.643 -0,11%4.191 -0,26%
Oil Coal CPO Nickel
62,5 -0,03%111,1 -0,80%4.089 +1,62%14.823 -0,33%

đź‘‹ Stockbitor!

Kontan melaporkan bahwa ANZ Group Holdings Ltd. telah menyepakati divestasi seluruh kepemilikannya atas 38,82% saham Bank Pan Indonesia ($PNBN) kepada ultimate beneficial owner PNBN, Mu’min Ali Gunawan, dengan valuasi 0,72x P/BV. Jika transaksi ini terealisasi, Mu'min akan memiliki 84,86% saham PNBN, baik secara langsung maupun tidak langsung. Narasumber Kontan juga mengatakan bahwa Mizuho Financial Group akan masuk ke dalam PNBN sebagai investor strategis atau membeli seluruh saham PNBN milik Mu'min — termasuk porsi yang dibeli dari ANZ Group — pada valuasi 1,2x P/BV.

Menanggapi isu ini, Direktur Utama PNBN, Herwidayatmo, mengatakan kepada Kontan bahwa dirinya belum mendengar informasi tersebut.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan pada Mei 2025 bahwa PNBN tengah mencari suntikan modal baru dan tengah menjajaki kehadiran investor strategis.

Rencana divestasi saham PNBN oleh ANZ Group sendiri telah bergulir sejak 2013, tetapi proses negosiasinya terhambat karena permasalahan valuasi. Sebelumnya, pada Juli 2025, Reuters melaporkan bahwa proses divestasi PNBN oleh keluarga Gunawan dan ANZ kepada calon pembeli — yakni, CIMB Group dan DBS Group — terhenti karena tidak dapat memenuhi ekspektasi valuasi dari penjual di harga lebih dari 2x P/BV. Pada 2023, saham PNBN milik ANZ juga sempat diminati oleh Mitsubishi UFJ Financial Group dan Sumitomo Mitsui Financial Group, tetapi tidak menghasilkan kesepakatan.

Selama 9M25, PNBN mencatat penurunan laba bersih sebesar -3% YoY. Kinerja tersebut tertekan oleh: 1) pelemahan Net Interest Income (-2% YoY) seiring penurunan kredit -5% YoY; dan 2) lonjakan beban provisi +35% YoY, yang mendorong Cost of Credit naik ke 1,1% (vs. 9M24: 0,8%).

Key Takeaway

Per Kamis (27/11), valuasi P/BV PNBN berada di level 0,55x, lebih rendah dibandingkan beberapa mid–banks lain seperti $BNGA (0,8x) dan $NISP (0,74x), meski tidak serendah $BDMN (0,46x). Sementara itu, rumor valuasi divestasi ANZ Group dan akuisisi Mizuho Financial — berdasarkan pemberitaan Kontan — mengimplikasikan valuasi premium, masing–masing lebih tinggi +30% dan +117% dibandingkan valuasi PNBN saat ini berdasarkan nilai buku per September 2025. ANZ Group sendiri saat ini sedang menjalani restrukturisasi, di mana perusahaan telah melakukan impairment atas kepemilikannya di PNBN sebesar 285 juta dolar Australia setelah melakukan review terhadap nilai investasinya. Pada perdagangan hari Kamis (27/11), harga saham PNBN melonjak +8,3% ke level 1.245 rupiah per lembar.

đź’‰ TINS Buka Peluang Peroleh Suntikan Dana dari Danantara untuk Hilirisasi

  • $TINS: Direktur Timah, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan akan menyiapkan proposal untuk memperoleh suntikan dana dari Danantara, dengan potensi dana yang didapat akan disalurkan ke PT Timah Industri selaku anak usaha guna mendukung hilirisasi. Sementara itu, Direktur TINS, Fina Eliani, menyebut bahwa PT Timah Industri sedang mengembangkan produk ethylhexyl thioglycolate dan TMP solid, yang merupakan bahan baku utama dalam produksi tin chemical.
  • $INDY: Direktur Indika Energy, Retina Rosabai, mengatakan bahwa progres konstruksi tambang emas Awak Mas telah mencapai 43% per Oktober 2025, dengan proses akuisisi lahan telah mencapai 99%. Retina menambahkan bahwa pihaknya menargetkan tambang Awak Mas dapat mulai berproduksi pada akhir 2026, dengan target produksi secara komersial pada 2027. Selain itu, Retina menyebut bahwa pihaknya tengah berdiskusi dengan beberapa bank untuk meningkatkan jumlah pinjaman guna pengembangan tambang Awak Mas, meski dia tidak merincinya lebih lanjut.
  • $BMRI: Bank Mandiri mengumumkan bahwa RUPSLB pada 19 Desember 2025 akan mencakup agenda terkait perubahan susunan pengurus perseroan, meski tidak merincinya lebih lanjut. Sebelumnya, BMRI telah melakukan perubahan jajaran direksi pada Agustus 2025 dengan mengangkat direktur utama dan wakil direktur utama baru.
  • $BBTN: Bank Tabungan Negara mencatat laba bersih bank only sebesar 199 miliar rupiah pada Oktober 2025 (+69% YoY, -35% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 10M25 mencapai 2,5 triliun rupiah (+14% YoY), setara 76% estimasi konsolidasi 2025F konsensus (vs. 10M24: 73% realisasi konsolidasi tahunan). Faktor pendorong kinerja laba bersih secara tahunan pada Oktober 2025/10M25 dipengaruhi oleh pertumbuhan Net Interest Income (+48% YoY/+44% YoY) seiring penyesuaian kalkulasi effective interest income untuk segmen KPR non–subsidi. Net Interest Margin bank only pun naik ke level 3,6% pada Oktober 2025 (vs. Oktober 2024: 2,7%, September 2025: 3,7%) dan 3,7% selama 10M25 (vs. 10M24: 2,7%). Di sisi lain, beban provisi naik +15% YoY/+186% YoY pada Oktober 2025/10M25, seiring upaya manajemen untuk meningkatkan NPL Coverage Ratio ke kisaran 115–120% (vs. 9M25: 110,5%). Dengan demikian, Cost of Credit (CoC) bank only naik menjadi 1,6% selama 10M25 (vs. 10M24: 0,6%), sejalan dengan target dari manajemen BBTN yang mengincar CoC secara konsolidasi tidak akan melebihi level 1,6–1,7% hingga akhir 2025. BBTN mencatat pertumbuhan kredit sebesar +8% YoY per Oktober 2025, menandai laju pertumbuhan tertinggi sepanjang 2025. Sebelumnya, Direktur Utama BBTN, Nixon L. P. Napitupulu, mengatakan bahwa penempatan dana awal dari pemerintah sebesar 25 triliun rupiah sudah disalurkan seluruhnya sejak awal November 2025 dan pihaknya berencana meminta tambahan penempatan dana sekitar 5–10 triliun rupiah.
  • $BBYB: Pemegang saham Bank Neo Commerce, Gozco Capital, tercatat membeli ~72 juta saham BBYB, berdasarkan data KSEI per 25 November 2025. Total nilai transaksi belum diketahui. Setelah transaksi ini, kepemilikan Gozco Capital di BBYB naik dari 6,61% menjadi 7,16%.
  • $SGRO: Sampoerna Agro mengumumkan telah melaksanakan 3 transaksi, yang mencakup: 1) penjualan 80% saham PT Hutan Ketapang Industri (HKI) yang dimiliki oleh anak usaha perseroan, PT Sungai Menang (SM), kepada Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. (SARPL) senilai 990 miliar rupiah; 2) pengalihan hak dan kewajiban pinjaman dari SGRO sebagai kreditur kepada SARPL terkait fasilitas pinjaman kepada HKI dengan nilai sekitar 544 miliar rupiah; dan 3) pengalihan piutang senilai ~32 miliar rupiah yang dimiliki PT Lanang Agro Bersatu (LAB) pada HKI ke SARPL. Transaksi ini ditujukan untuk restrukturisasi internal atas segmen usaha hutan tanaman industri karet melalui penjualan saham beserta pelunasan utang–utang. Setelah transaksi ini, SGRO, SM, dan LAB tidak lagi memiliki hubungan afiliasi dengan SARPL yang dikendalikan oleh Putera Sampoerna.

Top Gainer 🔥

$BBYB $PNBN $ARTO $PNLF
+24,75%+8,26%+4,50%+3,73%

Top Loser 🤕

$BUMI $AADI $AUTO $TLKM
-6,92%-4,19%-4,15%-4,03%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan pada Rabu (26/11) bahwa pemerintah masih membahas rencana bea ekspor batu bara dan kemungkinan akan mengimplementasikan kebijakan tersebut pada 2026. Selain itu, Purbaya menyebut bahwa pemerintah belum memutuskan apakah akan mengubah bea ekspor minyak sawit. Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan pada awal pekan ini bahwa pihaknya tengah mendiskusikan batas minimum harga acuan batu bara yang layak dikenakan bea ekspor. Bahlil menyebut bahwa bea ekspor untuk batu bara akan diterapkan secara kondisional, di mana bea ekspor batu bara akan berlaku saat harga batu bara sedang tinggi saja.
  • OJK mengumumkan 18 saham keluar dari Daftar Efek Syariah, antara lain $CUAN, $PTRO, $AMMN, $EMTK, dan $WIFI. Sementara itu, 23 saham masuk dalam Daftar Efek Syariah, antara lain $PALM, $ASSA, $OASA, $BLOG, dan $DILD. Daftar ini mulai berlaku efektif pada 1 Desember 2025.
  • Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Kamis (27/11) mengumumkan bahwa perusahaan Indonesia dan China telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama untuk mengembangkan 16 proyek di bidang ekspor baja, nikel, batu bara, pengolahan makanan dan ikan, tenaga surya, penyimpanan energi, kecerdasan buatan, dan kawasan industri. Kesepakatan bernilai 36,4 triliun rupiah ini akan diimplementasikan mulai 2026.
  • Kementerian Keuangan merevisi syarat pencairan dana desa melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 81/2025, di mana pemerintah desa diberikan kewajiban tambahan untuk menyampaikan akta pendirian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) atau bukti pembentukan koperasi yang telah diserahkan kepada notaris agar dapat mencairkan dana desa tahap ke–2 sebesar 40% dari pagu yang ditentukan. Meski baru berlaku sejak 25 November 2025, regulasi baru tersebut mengatur agar seluruh persyaratan harus disampaikan paling lambat 17 September 2025. Pemerintah akan menunda penyaluran dana desa tahap ke–2 kepada desa yang belum memenuhi syarat tambahan tersebut.
  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pada Rabu (26/11) bahwa tidak ada insentif untuk sektor otomotif pada 2026 karena industri tersebut sudah cukup kuat, mengisyaratkan bahwa pemerintah kemungkinan besar tidak akan memberikan insentif khusus sektor otomotif pada tahun depan. Airlangga menambahkan bahwa Kementerian Perindustrian memang masih mengkaji opsi insentif otomotif untuk 2026, tetapi belum ada keputusan apa pun yang dibuat. Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan pada pertengahan November 2025 bahwa pihaknya tengah memfinalisasi usulan kebijakan insentif bagi sektor otomotif dan akan mengajukannya kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai bagian dari paket kebijakan fiskal tahun 2026.
  • COO Danantara, Dony Oskaria, mengatakan pada Rabu (26/11) bahwa rencana merger BUMN Karya baru akan dilakukan pada 2026 karena sejumlah perusahaan memiliki masalah keuangan yang cukup dalam, sehingga perlu ditangani terlebih dahulu sebelum ke tahap konsolidasi. Dony mengatakan, konsolidasi BUMN Karya akan diprioritaskan untuk perusahaan yang menghadapi tekanan finansial paling berat, meski tidak merinci entitasnya lebih lanjut. Sebelumnya, Kontan melaporkan pada Oktober 2025 bahwa merger PT PP ($PTPP) dan Adhi Karya ($ADHI) akan dilaksanakan pada 2H26, dengan PTPP sebagai entitas hasil merger. Menanggapi kabar tersebut, Sekretaris Perusahaan PTPP, Joko Raharjo, mengatakan bahwa proses merger PTPP dan ADHI ditargetkan terealisasi pada 2026.
  • Pemegang saham Green Power Group ($LABA), PT Longping Investasi Indonesia, menjual ~46,7 juta saham LABA dengan harga rata–rata 204 rupiah per lembar pada 24 November 2025. Total nilai transaksi mencapai ~9,5 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, porsi kepemilikan langsung PT Longping Investasi Indonesia di LABA turun dari ~21,75% menjadi ~17,52%.

đź§  Cara Cerdas Average Up Saat Momentum Baru Mulai

“Jika volume hari ini minimal 20% lebih tinggi dari rata–rata 5 hari sebelumnya, artinya ada perubahan perilaku market.” — Jonathankeaneee

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Screener Average Up ini dirancang untuk membantu trader masuk saat momentum mulai terbentuk bukan berdasarkan feeling, tapi sinyal yang jelas: likuiditas memadai, transaksi stabil, indikasi akumulasi bandar, volume meningkat, dan harga sudah mulai breakout dari struktur turun. Dengan kombinasi rule yang saling menguatkan, screener ini menyaring saham agar hanya tersisa kandidat yang menunjukkan tanda awal pergerakan harga oleh smart money. Cocok untuk momentum atau swing trading, khususnya di jam–jam awal dan akhir market saat volume mulai hidup. Untuk penjelasan lengkap setiap kriterianya, baca selengkapnya di sini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.