Daily Market Performance 🚀
![]() IHSG 6.472 +3,80% |
![]() Coal 96,4 -0,52% |
![]() Oil (Brent) 72,8 +0,52% |
![]() Gold 3.022 -0,12% |
![]() CPO 4.250 +0,12% |
![]() Nickel 16.160 -0,01% |
Sebagian besar emiten telah mengumumkan laporan keuangannya untuk periode tahun buku 2024. Pada kompilasi kinerja emiten bagian pertama ini, kami merangkum kinerja emiten yang berkaitan erat dengan konsumen (consumer–related), antara lain sektor banking, consumer staples, dairy, poultry, retail, tobacco, healthcare, dan media.
Berikut rincian pendapatan, laba usaha, dan laba bersih masing–masing sektor:
Secara umum, performa kebanyakan sektor consumer–related cukup baik pada 4Q24 dan selama FY24, di mana total top–line pada kedua periode tersebut masing–masing masih tumbuh di atas +6% YoY.
Margin laba usaha pada 4Q24 dan FY24 secara total juga relatif stabil, yang membuat total laba usaha masih tumbuh +5,6% YoY pada 4Q24 dan +7,2% YoY selama FY24. Penurunan margin laba usaha yang terjadi di sektor consumer staples, dairy, retail, dan tobacco selama FY24 dapat diimbangi oleh kenaikan pada sektor banking dan poultry.
Meski top–line dan laba usaha mencatatkan performa yang cukup baik, laba bersih pada 4Q24 turun -1,6% YoY, terutama didorong oleh kerugian kurs dari perusahaan consumer staples seperti $ICBP seiring pelemahan kurs rupiah dan kenaikan provisi di beberapa bank. Namun total laba bersih selama FY24 masih tumbuh cukup baik sebesar +4,8% YoY, terutama didorong oleh sektor banking, poultry, dan dairy.
Highlights dari rekap kinerja emiten per industri antara lain:
Secara nominal, sektor banking tetap menjadi kontributor pertumbuhan laba bersih terbesar selama FY24. Pertumbuhan pada sektor tersebut utamanya didorong oleh $BBCA (+13% YoY) dan $NISP (+19% YoY), sementara laba bersih dari 3 big banks lain hanya membukukan pertumbuhan sekitar +0–3% YoY. Selama FY24, sektor banking mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan dari BBCA dan $BMRI, dengan keduanya melampaui guidance FY24 dari masing–masing manajemen. Namun, beban provisi yang melonjak dari $BBRI menjadi aspek negatif, menjadikannya satu–satunya big bank yang mencatatkan cost of credit (CoC) lebih buruk dibandingkan guidance manajemennya.
Sektor poultry mencatatkan pertumbuhan laba bersih paling tinggi secara persentase YoY selama FY24. Hal ini disebabkan oleh penurunan harga rata–rata bahan baku (jagung -5% YoY), serta terjaganya kenaikan harga DOC (+28% YoY) dan broiler (+3% YoY) selama FY24.
Selain poultry, industri yang mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar double digit selama FY24 mencakup media, healthcare, dan dairy. Sementara itu, industri yang mencatatkan penurunan laba bersih adalah consumer staples (terutama ditekan oleh penurunan kinerja $UNVR) dan tobacco (penurunan volume dan margin karena kenaikan cukai dan downtrading).
👨💼 BBNI: Ganti Dirut, Bagi Dividen dengan Indikasi Yield 8,8%
$BBNI: Pemegang saham Bank Negara Indonesia pada hari ini, Rabu (26/3), menyetujui usulan pergantian jajaran direksi dan komisaris, dengan Putrama Wahju Setyawan menjadi direktur utama menggantikan Royke Tumilaar, sementara Alexandra Askandar menjadi wakil direktur utama yang baru. Putrama sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur utama di BBNI, sementara Alexandra sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur utama di Bank Mandiri ($BMRI). Selain itu, RUPST juga menyetujui pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar ~14 triliun rupiah atau 374 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield sebesar 8,8% per Rabu (26/3). Jumlah dividen tersebut setara 65% dividend payout ratio (vs. 2023: 50%), menandai dividend payout ratio tertinggi sepanjang sejarah perseroan dan di atas guidance manajemen pada earnings call FY24 di kisaran 50–60%. Cum date dan tanggal pembayaran dividen belum diumumkan.
$BMRI: Bank Mandiri mencatatkan laba bersih (bank only) sebesar 3,6 triliun rupiah pada Februari 2025 (+7,8% YoY, -11% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 2M25 menjadi 7,6 triliun rupiah (+6% YoY), lebih tinggi dibandingkan estimasi pertumbuhan konsolidasi 2025F dari konsensus di level +3,5% YoY. Credit cost (CoC) bank only selama 2M25 relatif terjaga rendah di level 0,68% (vs. 2M24: 0,88%), lebih baik dibandingkan guidance konsolidasi FY25 dari manajemen yang mengincar kisaran 1–1,2%. Pertumbuhan kredit bank only mencapai +19,1% YoY pada 2M25 (vs. 1M25: +19,3% YoY, 12M24: +20,7% YoY), melanjutkan tren pertumbuhan yang lebih landai seiring guidance konsolidasi FY25 dari manajemen di kisaran +10–12% YoY, dengan realisasi Loan–to–Deposit Ratio turun ke level 92,5% (vs. 12M24: 98,8%, 1M25: 93,7%). Di sisi lain, Net Interest Margin selama 2M25 melemah ke level 4,21% (vs. 2M24: 4,52%), menandai level terendah setidaknya sejak 1M22 sekaligus di bawah guidance konsolidasi FY25 dari manajemen di kisaran 5–5,2%.
$GOTO: Bloomberg melaporkan bahwa Grab Holdings Ltd. (Nasdaq: GRAB) sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman hingga 2 miliar dolar AS guna mendukung potensi akuisisi GoTo Gojek Tokopedia. Kabar mengenai wacana penggalangan modal ini mengindikasikan kesepakatan tersebut terus berlanjut, meski GOTO menolak untuk mengomentari isu ini dan Grab belum memberikan tanggapan. Sebelumnya, Bloomberg pada pekan lalu melaporkan bahwa Grab telah memulai due diligence dan sedang membahas struktur kesepakatan untuk transaksi yang dapat bernilai lebih dari 7 miliar dolar AS tersebut.
$PNBN: Reuters melaporkan bahwa DBS Group (SI: DBSM) menjadi pihak yang terdepan untuk membeli saham pengendali di Bank Pan Indonesia, dengan bank asal Singapura tersebut dikabarkan bersaing dengan CIMB Group (KL: CIMB). Narasumber Reuters mengatakan bahwa sekitar 86% saham PNBN senilai 1,8 miliar dolar AS siap dijual, di mana porsi kepemilikan tersebut merupakan gabungan kepemilikan dari pengendali PNBN, keluarga Gunawan, serta kepemilikan ANZ (AX: ANZ). Keluarga Gunawan dikabarkan fleksibel terkait porsi kepemilikan yang akan dijual dan jumlahnya akan bergantung pada harga penawaran. Narasumber Reuters mengatakan bahwa penawaran mengikat untuk transaksi tersebut akan jatuh tempo pada akhir April atau awal Mei 2025, tergantung pada kondisi pasar, tetapi keputusan para penawar masih dapat berubah.
$BUKA: Bukalapak berencana melakukan buyback saham dengan dana hingga 1,9 triliun rupiah pada 26 Maret–25 Juni 2025. Perseroan tidak menyebutkan jumlah saham yang akan dibeli dalam aksi korporasi ini. Rencana ini tidak memerlukan persetujuan RUPS, seiring relaksasi yang diberikan oleh OJK untuk mendukung stabilitas pasar modal.
$CBDK: Bangun Kosambi Sukses berencana melakukan buyback saham hingga 1 triliun rupiah pada 27 Maret–26 Juni 2025. Perseroan tidak menyebutkan jumlah saham yang akan dibeli dalam aksi korporasi ini. Rencana ini tidak memerlukan persetujuan RUPS, seiring relaksasi yang diberikan oleh OJK untuk mendukung stabilitas pasar modal.
$UNTR: United Tractors mencatatkan penjualan alat berat merek Komatsu sebanyak 435 unit pada Februari 2025 (-19% MoM, +42% YoY). Secara kumulatif selama 2M25, penjualan Komatsu mencapai 971 unit (+18% YoY), setara 21,1% dari target 2025 di level 4.600 unit, dengan market share turun ke level 26% (vs. 1M25: 29%, 2M24: 30%). Dari segmen kontraktor pertambangan, UNTR mencatatkan volume produksi batu bara sebesar 21,5 juta ton (+3,9% YoY) selama 2M25, dengan overburden removal sebesar 168,3 juta bcm (-8,5% YoY).
$PTRO: Petrindo Jaya Kreasi ($CUAN) melalui anak usahanya, PT Kreasi Jasa Persada, membeli ~15,2 juta saham Petrosea dengan harga rata–rata 2.419 rupiah per lembar pada 18–19 Maret 2025. Total nilai transaksi mencapai ~37 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Kreasi Jasa Persada di PTRO naik dari 44,234% menjadi 44,385%.
$MEDC: Medco Energi Internasional berencana melakukan buyback hingga 407 juta (1,62%) saham dengan alokasi dana maksimum 820 miliar rupiah pada 26 Maret–25 Juni 2025. Rencana ini tidak memerlukan persetujuan RUPS, seiring relaksasi yang diberikan oleh OJK untuk mendukung stabilitas pasar modal. Sebelumnya, MEDC telah merampungkan rencana buyback hingga 100 juta (0,398%) saham pada 24 Maret 2025, berdasarkan persetujuan RUPS pada 30 Mei 2024.
$PTPP: PT PP mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 2,9 triliun rupiah selama 2M25 (-32% YoY). Sekretaris Perusahaan PTPP, Joko Raharjo, mengatakan bahwa realisasi tersebut setara 8,79% dari target 2025. Perolehan kontrak baru selama 2M25 berasal dari sektor jalan dan jembatan (46,7%), gedung (37,63%), bendungan (9,34%), irigasi (5,94%), serta minyak dan gas (0,4%).
Saham Top Gainer Hari Ini 🔥
Saham Top Loser Hari Ini 🤕
Performa Sektor Hari Ini 📊
🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui...
Direktur di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Dwi Astuti, mengatakan pada Rabu (26/3) bahwa pihaknya memperpanjang batas waktu pelaporan surat pemberitahuan tahunan (SPT) untuk wajib pajak orang pribadi dari 31 Maret 2025 menjadi 11 April 2025. Dwi menjelaskan bahwa langkah ini diambil mengingat hari libur nasional dan cuti bersama Nyepi dan Lebaran 2025 cukup panjang, yakni pada 25 Maret–7 April 2025.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan pada Selasa (25/3) bahwa Indonesia akan bergabung dengan New Development Bank, bank multilateral yang dikembangkan oleh negara–negara anggota BRICS. Presiden Prabowo mengeklaim bahwa bergabungnya Indonesia sebagai anggota di New Development Bank akan membantu Indonesia mempercepat transformasi ekonominya. Mantan Presiden Brasil, Dilma Rousseff, menyebut bahwa New Development Bank tertarik untuk berkolaborasi di sektor–sektor seperti energi terbarukan dan biodiesel, serta pengembangan teknologi. Rousseff juga menyebut bahwa Presiden Prabowo telah menyajikan lusinan proyek untuk kemitraan potensial dengan New Development Bank.
XL Axiata ($EXCL) mengumumkan bahwa tanggal efektif penggabungan usaha dengan Smartfren Telecom ($FREN) jatuh pada tanggal 16 April 2025. Pemegang saham EXCL yang tidak menyetujui rencana ini dalam RUPSLB pada Selasa (25/3) diberikan kesempatan untuk menjual sahamnya kepada perseroan dengan harga 2.350 rupiah per lembar, dengan penyerahan formulir pernyataan menjual saham paling lambat pada 10 April 2025 dan pembayaran paling cepat pada 16 April 2025. Dalam aksi korporasi terpisah, EXCL akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai ~1,1 triliun rupiah atau 85,7 rupiah per saham, mengindikasikan dividend yield 3,8% per Rabu (26/3). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 11 April 2025, dengan pembayaran pada 24 April 2025.
Pemegang saham Singaraja Putra ($SINI), Batubara Development Pte. Ltd., menjual ~72,2 juta saham SINI dengan harga 1.000 rupiah per lembar pada 25 Maret 2025 kepada PT Autum Prima Indonesia dan Hapsoro. Total nilai transaksi mencapai ~72,2 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Batubara Development Pte. Ltd. di SINI turun dari 31,22% menjadi 16,22%, kepemilikan PT Autum Prima Indonesia naik dari 30% menjadi 36%, dan kepemilikan langsung Hapsoro naik dari sebelumnya tidak ada menjadi 9%.
Pemegang saham Abadi Nusantara Hijau Investama ($PACK), PT Benson Kapital Indonesia, menjual ~22,3 juta saham PACK dengan harga 89 rupiah per lembar pada 25 Maret 2025. Total nilai transaksi mencapai ~2 miliar rupiah dan ditujukan untuk merealisasikan keuntungan dari investasi. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Benson Kapital Indonesia di PACK turun dari 5,9% menjadi 4,5%.
Direktur Utama Rukun Raharja ($RAJA), Djauhar Maulidi, membeli 500.000 saham RAJA dengan harga rata–rata 2.088 rupiah per lembar pada 20–21 Maret 2025. Total nilai transaksi mencapai ~1,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Djauhar Maulidi di RAJA naik, tetapi tetap di kisaran 0,001%.
Energi Mega Persada ($ENRG) bersama anak usahanya, PT Pema Global Energi, mengumumkan rencana pengembangan proyek carbon capture and storage (CCS) dan/atau carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di Lapangan Arun, Aceh. ENRG menyebut bahwa lapangan Arun dinilai sebagai salah satu lokasi CCS paling potensial di Asia Tenggara, dengan kapasitas penyimpanan karbon hampir mencapai 16 triliun kaki kubik. Sebagai langkah awal, perseroan akan melakukan studi kelayakan komprehensif yang ditargetkan selesai pada 2026.
Techno9 Indonesia ($NINE) mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa pemegang saham pengendali tidak akan melaksanakan haknya dalam rencana rights issue perseroan. NINE juga menjelaskan bahwa pengendali perseroan akan berubah setelah aksi korporasi ini selesai, meski tidak merincinya lebih lanjut. Advance Opportunities Fund akan bertindak sebagai pembeli siaga. NINE juga menyebut bahwa rencana rights issue ini mengasumsikan rasio 1:1 dengan maksimum perolehan dana sebesar 80 miliar rupiah.
Bank Danamon Indonesia ($BDMN) akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai ~1,1 triliun rupiah atau 113,85 rupiah per saham. Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 9 April 2025, dengan pembayaran pada 24 April 2025. Mengacu harga saham BDMN pada penutupan bursa hari Rabu (26/3) di level 2.400 rupiah per lembar, maka indikasi dividend yield adalah 4,7%.
Acset Indonusa ($ACST) berencana menggelar private placement hingga 5 miliar (39%) saham baru dengan efek dilusi hingga 28%. Harga pelaksanaan belum diumumkan, sementara perolehan dana ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha, pengembangan usaha/bisnis, serta modal kerja. Pengendali perseroan, PT Karya Supra Perkasa, akan menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi ini. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 2 Mei 2025.
Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini
🐢 Tentang Turtle Trading Strategy
Photo by: Stockbit
"Pada pola saham bull market yang cocok untuk turtle trading." - Illusix
Turtle Trading adalah salah satu strategi trading legendaris yang membuktikan bahwa sukses di pasar bukan soal bakat, tapi soal sistem yang jelas dan disiplin ketat. Strategi ini berfokus pada trend-following dengan aturan entry dan exit yang sistematis, money management yang ketat, serta teknik pyramiding untuk memaksimalkan keuntungan saat tren berlanjut. Bagaimana cara kerja Turtle Trading dalam saham dan instrumen lainnya? Kapan waktu yang tepat untuk entry dan exit? Simak selengkapnya dalam tulisan Illusix berikut ini!
Penulis & Editor: Stockbit Investment Research
Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.
Disclaimer:
Informasi ini dimiliki oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), Perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/ menjual saham tertentu. Always do your own research.
Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing-masing nasabah. Nasabah setuju untuk membebaskan Stockbit dari segala gugatan hukum jika terjadi kerugian Nasabah yang disebabkan karena risiko investasi tersebut.
Domain resmi Stockbit adalah “https://stockbit.com/” dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri “@Stockbit.com” Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.