Investasi Saham

10 Perbedaan Investasi dan Spekulasi by Dedi Utomo

Smart Investor.jpg

Investasi atau spekulasi? Kamu perlu untuk melakukan review kembali metode investasi kamu. mengapa? Karena kebanyakan orang salah menilai apa itu investasi yang sebenarnya dan justru terjebak dalam spekulasi yang merugikan sehingga kehilangan uang mereka dalam waktu singkat saat investasi saham. Tapi kamu tidak perlu khawatir, Stockbit akan senantiasa membantu kamu mengenali perbedaan investasi dan spekulasi. simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu investasi?

Berinvestasi mengacu pada kegiatan yang dilakukan orang, perusahaan, dan pemerintah yang menunda konsumsi sekarang untuk menciptakan lebih banyak kekayaan, menghasilkan uang, meningkatkan produksi, dan meningkatkan taraf hidup dengan cara menempatkan dananya pada aset produktif dengan mengharapkan manfaat di masa depan.

Contoh investasi adalah pembelian properti, obligasi, saham, dan aset finansial lainnya untuk mendapatkan keuntungan.

Baca Juga : Stockbit Real Trading: Cara Baru Investasi Saham Online

Jika kamu memiliki bisnis, dan membelanjakan uang untuk hal-hal yang akan membuatnya lebih sukses dan menguntungkan, itu tandanya  kamu berinvestasi. Jika kamu memiliki rumah dan membelanjakan Rp 100.000.000 agar terlihat lebih bagus sebelum kamu menyewakannya, maka kamu juga bisa dikatakan menginvestasikan uang itu untuk mengamankan penghasilan masa depan.

Apa itu spekulasi?

Spekulasi adalah pendekatan investasi di mana investor bertujuan untuk membeli atau menjual saham, mata uang atau aset lainnya semata-mata untuk mendapat keuntungan dengan cepat. Dalam kasus seperti itu, investor dikenal sebagai spekulan. Ini adalah sikap investasi yang dibenci banyak orang. Jenis investasi ini umumnya memiliki risiko kerugian yang tinggi. Spekulator berisiko kehilangan sebagian besar atau seluruh modal awal mereka karena motif spekulan adalah mengambil keuntungan maksimal dari fluktuasi pasar.

Spekulasi biasanya didasarkan pada harapan peristiwa masa depan atau rasa bagaimana seluruh pasar investasi bereaksi terhadap harapan tersebut.

Investor yang terlibat dalam spekulasi umum terjadi di pasar di mana harga saham sangat berfluktuasi. Ketika seseorang membeli sesuatu dengan harga rendah dengan tujuan menjualnya dengan harga lebih tinggi, mereka berspekulasi.

Spekulasi vs investasi

Terkadang spekulasi dan investasi sulit dibedakan. Bagaimana kita tahu apakah seseorang berspekulasi atau berinvestasi? Itu tergantung pada jenis aset yang dibelinya dan berapa lama mereka berharap untuk memegang aset tersebut.

Investasi
Jika kamu membeli saham karena kamu mempelajari kondisi fundamentalnya, menghitung nilai intrinsik saham, dan menemukan bahwa value saham akan mengalami kenaikan di masa mendatang, maka itu akan menjadi investasi.

Spekulasi
Namun, lain halnya jika kamu membeli saham dengan hanya mempertimbangkan demand and supply, isu-isu yang belum dikonfirmasi perusahaan, ikut-ikutan spekulan lain tanpa mempelajari kondisi bisnis perusahaan dan menjualnya dalam waktu singkat (harian), maka artinya kamu sedang berspekulasi.

10 Perbedaan utama investasi dan spekulasi

Mari kita memahami beberapa perbedaan antara Investasi & Spekulasi:

1. Investasi melibatkan aset dengan harapan mengamankan pengembalian atas jumlah pokok di masa depan. Di sisi lain, spekulasi adalah melakukan transaksi keuangan yang berisiko dengan tujuan membuat keuntungan berskala besar dari satu transaksi.

2. Investasi umumnya dilakukan untuk tujuan jangka panjang, umumnya lebih dari setahun. Contoh seperti real estat dan asuransi jiwa diadakan untuk jangka waktu seperti 25-30 tahun. Spekulasi diadakan untuk rentang waktu yang sangat singkat biasanya kurang dari setahun dan bahkan bisa pada acara yang akan datang.

3. Jumlah risiko yang diasumsikan relatif moderat dibandingkan dengan spekulasi. Karena investasi dilakukan sebagian besar oleh komunitas kerja kelas menengah, mereka akan menempatkan uang cadangan dari kerja keras mereka, yang mereka harapkan akan memperoleh pengembalian stabil. Mereka siap untuk berpisah dengan tabungan mereka jika menawarkan pengembalian yang pasti. Spekulasi akan fokus pada mendapatkan pengembalian yang tinggi dalam waktu yang relatif lebih singkat dan dengan demikian tingkat risiko juga sangat tinggi.

4. Seorang investor akan menggunakan dana mereka sendiri untuk berinvestasi sedangkan Spekulan akan menggunakan dana pinjaman.

5. Poin di atas juga mencerminkan sikap para investor dan spekulan. Investor umumnya akan melakukan pendekatan dengan hati-hati dan konservatif sambil mempertimbangkan investasi bersama dengan risk appetite yang dapat mereka serap. Spekulan percaya pada pendekatan agresif dan ceroboh.

6. Para investor berharap untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai aset sementara spekulan fokus pada penggalian keuntungan dari perubahan harga karena kekuatan permintaan dan penawaran.

7. Saat membuat keputusan, investor akan melakukan penelitian yang luas dan fokus pada faktor-faktor fundamental perusahaan seperti posisi keuangan, analisis rasio, dll. Sedangkan keputusan spekulatif didasarkan pada grafik Teknis, dinamika pasar dan pendapat / tips pribadi yang diterima.

8. Cara untuk mempertimbangkan investasi akan fokus pada perusahaan blue chip dan value stock di pasar saham, reksa dana, rekening tabungan di bank, dana simpanan dll. Tetapi spekulan akan fokus pada bidang seperti saham gorengan, pasar komoditas, perdagangan opsi, taruhan dll.

9. Investasi tidak menimbulkan praktik seperti Insider Trading atau kemungkinan kebocoran informasi yang dapat diamati dalam aktivitas spekulatif karena pengembaliannya menguntungkan.

10.Tingkat kesabaran dan pengorbanan relatif besar dalam hal Investasi tetapi tidak dalam kasus Spekulasi dimana para spekulan membeli dan menjual saham secara harian (daytrade).

Tertarik untuk belajar investasi saham bersama komunitas? Yuk gabung dengan komunitas saham terbesar di Indonesia bersama Stockbit.

Mulai Investasi Saham? Kamu Wajib Tahu Dulu Hal-Hal Berikut by Dedi Utomo

fake-news-social-media-hoaxes-revisited.jpg

Tidak bisa dipungkiri bahwa Investasi Saham memang lebih menguntungkan dibanding alternatif investasi lainnya, akan tetapi sebelum memulai berinvestasi di saham, ketahui dulu hal-hal berikut : 

  • Apa itu saham?

  • Jenis-jenis saham apa aja?Apa artinya berinvestasi di saham?

  • Kemana uang saya sebenarnya pergi?

  • Apa yang menggerakkan harga saham?

  • Bagaimana saham diperdagangkan?

  • Bagaimana saya harus belajar analisa saham?

Bagi sebagian orang, mungkin tidak asing dengan kata saham, kalian mungkin sering mendengar kata saham melalui televisi, koran, majalah, media sosial dll. Namun nyatanya masih sangat sedikit yang mengerti dan paham tentang istilah dan konsep saham. Jika kamu tidak memahami konsep dasar ini, maka kamu hanya akan melakukan apa yang disarankan oleh orang lain, daripada membuat kepututusan investasi untuk dirimu sendiri.

Stockbit akan berbagi informasi penting yang wajib kamu ketahui sebelum kamu Mulai Investasi Saham.

Baca juga : Kenapa Harus Investasi?-How Investing Can Change Your Life Better

Apa itu saham?

Ketika berbicara tentang investasi,  satu kata yang kemungkinan besar akan kamu dengar adalah "saham" dan pada tingkat lebih rendah adalah obligasi. 

Suatu saham mewakili kepemilikan dalam suatu bisnis

Katakanlah kamu memulai bisnis dengan seorang mitra dan masing-masing dari kalian memiliki setengah dari perusahaan. Kamu akan menjadi pemilik 50% dan begitu juga dengan mitra kamu. Nah saham dalam ilustrasi ini adalah sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa kamu memiliki 50% kepemilikan di bisnis tersebut. Inilah mengapa saham dikatakan sebagai surat berharga, karena secara sah kamu adalah pemilik dari 50% bisnis tersebut.

Membeli saham di perusahaan publik menjadikan kamu sebagai salah satu pemilik bisnis.

Jika kamu memiliki satu saham saja, itu membuatmu menjadi salah satu pemilik dari perusahaan itu. yups itu benar. 

Mari kita ambil contoh di atas, di mana kamu dan mitra kamu, berencana untuk mengembangkan bisnis kalian, akan tetapi kekurangan modal. Maka kalian memutuskan untuk menjual 50% saham dari bisnis kalian kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia. Nah sekarang porsi kepemilikan kalian di bisnis tersebut turun menjadi 50%, kamu 25% dan mitra kamu juga 25%. sedangkan 50% lainnya dijual ke publik. Inilah yang dinamakan Initial Publik Offering (IPO/Go Publik) di mana saham perseroan tertutup ditawarkan/dijual kepada publik.

Jenis-jenis saham

Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock). Di mana kedua jenis saham tersebut memiliki arti dan aturannya masing-masing.

Saham biasa

Saham biasa (common stock) adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) di mana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidak. Pemegang saham ini di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen.

Saham istimewa

Saham istimewa (preferred stock) adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal (rupiah, dolar, yen, dan sebagainya) di mana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen. Dalam hal potensi keuntungan, saham biasa memberikan potensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berasal dari saham istimewa. Perolehan keuntungan tersebut juga diikuti oleh tingginya risiko yang akan diterima nantinya.  Investor yang ingin memperoleh penghasilan yang tinggi, lebih baik untuk melakukan investasi di saham biasa karena perputaran kas yang diperoleh dari saham tersebut sangat tinggi. Apabila investor menginvestasikan dananya di saham istimewa, maka hanya pada waktu tertentu saja saham itu dapat diuangkan.

Bagaimana saham diperdagangkan?

Pada awalnya saham suatu perusahaan ditawarkan kepada publik melalui mekanisme penawaran umum/Penawaran Perdana (Initial Publik Offering/IPO). Dalam mekanisme ini, perusahaan meberikan kesempatan kepada publik/masyarakat untuk menjadi salah satu pemilik bisnis. Perusahaan juga bisa menawarkan sahamnya kepada pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), mekanisme ini dinamakan  right issue. 

Pemilik awal saham ini kemudian dapat menjual sahamnya ke pasar di Bursa Efek Indonesia yang kemudian disebut sebagai secondary market. Di sinilah kemudian terjadi fluktuasi pergerakan harga saham.

Saham diperdagangkan dengan mekanisme lelang. Terdapat 2 sisi yaitu sisi penjual dan sisi pembeli. Masing-masing penjual menawarkan sahamnya dengan harga tertentu yang diinginkan, sedangkan dari sisi pembeli juga menawar dengan harga yang diinginkan.

Apabila ada kesepakatan harga, maka harga itulah yang menjadi harga saham waktu itu, kesepakatan harga terjadi ketika pembeli setuju untuk membeli saham pada harga yang ditawarkan oleh penjual.

Karena ada begitu banyak pihak yang melakukan jual dan beli, maka harga sahampun menjadi fluktuatif. Ini bisa diibaratkan tarik tambang. Para pembeli berusaha menarik harga agar saham nilainya turun, sedangkan para penjual berusaha agar harganya naik.

Harga tidak akan berubah jika masing-masing pihak tidak ada yang mengalah. Maka biasanya mulai ada dari kedua pihak yang mau mengalah dan menerima tawaran dari pihak lain sehingga terjadilah transaksi/match.

Apa artinya memiliki saham?

Dengan membeli saham, kamu bisa dikatakan sebagai salah satu pemilik dari perusahaan yang kamu beli sahamnya. Dengan memiliki saham dari sebuah perusahaan, maka kamu berhak atas beberapa manfaat perusahaan seperti dividen, pemecahan saham, saham bonus, right issue, hak suara dll.

Apa yang menggerakkan harga saham?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa harga suatu saham bergerak berdasarkan supply and demand, harga suatu saham akan naik ketika demand>supply, sebaliknya harga suatu saham akan turun ketika supply>demand.  Penyebab tingginya permintaan terhadap suatu saham adalah adanya berita (news) positif atau  adanya prospek bisnis perusahaan yang cerah ke depannya, sehingga investor berlomba-lomba untuk membeli sahamnya dan pada akhirnya saham tersebut mengalami kenaikan, dan sebaliknya penawaran suatu saham akan tinggi ketika ada news negatif yang menyebabkan memburuknya bisnis suatu perusahaan ke depannya, sehingga investor berlomba-lomba untuk menjual saham tersebut dan akhirnya saham tersebut turun.

Sederhananya harga saham akan bergerak naik ketika ada berita bagus (good news) atau diekspektasikan bagus. Berita bagus tersebut adalah berita-berita yang berkaitan dengan bisnis perusahaan dan turun ketika  ada berita buruk (bad news).

Bagaimana saya harus belajar analisa saham? 

Kamu masih awam dengan dunia saham? atau bingung harus mulai belajar saham dari mana? tidak perlu repot-repot ikut seminar yang mahal-mahal dan mengeluarkan biaya lebih, gabung aja dengan komunitas saham terbesar di Indonesia, apalagi kalau bukan di Stockbit

Stockbit memberi ruang bagi investor dan trader untuk berbagi ide, berita dan informasi keuangan lainya secara real-time.

Buat akun Stockbit kamu dan follow saham favorit kamu atau investor-investor ternama di Indonesia untuk mendapatkan informasi berharga dan bertukar pikiran. Jadi buat kamu yang masih bingung mengenai investasi saham, tanyakan langsung pada ahlinya lewat Stockbit.  

Fitur utama dari Stockbit yaitu “stream” terdiri dari ide-ide, grafik saham, link dan data keuangan lainya. Buka company page dari saham favorit kamu, dan ikuti perkembangan news, report, atau informasi lain yang di share melalui aplikasi Stockbit. Gunakan tanda “$” sebelum kode saham sebagai penandaan ide untuk mempermudah kamu dalam mencari informasi tentang saham individu tertentu. Platform Stockbit juga terintegrasi dengan platform social media lainya, seperti Twitter dan Facebook, sehingga mudah untuk berbagi ide-ide di Stockbit ke akun Twitter dan Facebook kamu. Stockbit dirancang dengan fitur yang terfokus dengan keperilakuan investor dan trader sehingga akan lebih berguna sebagai social media khusus investasi.

Selain Berdiskusi, kamu juga bisa bertransaksi saham secara langsung melalui aplikasi Stockbit, karena Stockbit bekerjasama dengan Sinarmas Sekuritas menyediakan fitur untuk transaksi beli dan jual saham. Kamu bisa bertransaksi saham melalui platform Stockbit yang bisa diakses melalui Web, Android, dan iOS.

Baca : Stockbit Real Trading: Cara Baru Investasi Saham Online

Melalui Stockbit, Investasi saham kamu akan lebih mudah dan terarah karena kamu bisa berdiskusi, analisa, dan bertransaksi saham dari satu tempat.

"Rasakan Asyiknya berinvestasi saham melalui Stockbit"
Yuk Join Stockbit!!!

backhand-index-pointing-down.png