💰 Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Bulan Februari 2021 / by Stockbit Snips

Source: IDX Channel

Source: IDX Channel

komoditas 15 maret 4 .png

Halo Stockbitor, 

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2021 mengalami surplus 2,01 miliar dolar AS. Hal ini berhasil dicapai setelah Indonesia menembus nilai ekspor sebesar 15,27 miliar dolar AS dibandingkan nilai impor yang hanya sebesar 13,26 miliar dolar AS.

Selain itu, kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berhasil mendongkrak penjualan mobil hingga 155% selama satu minggu pertama pada awal Maret 2021 dibandingkan periode yang sama pada bulan Februari 2021.

Sebelumnya, pemerintah memberikan insentif kebijakan berupa relaksasi PPnBM menjadi 0% yang dimulai pada 1 Maret hingga 31 Mei 2021. Kemudian, akan dilanjutkan dengan insentif relaksasi PPnBM sebesar 50% yang akan dimulai pada 1 Juni hingga 31 Agustus 2021.

In other news, utang luar negeri Indonesia sebesar 420,7 miliar dolar AS pada akhir Januari 2021. Jumlah tersebut meningkat 2,6% secara YoY. Jumlah ini terdiri dari utang luar negeri sektor publik sebesar 213,6 miliar dolar AS dan sektor swasta sebesar 207,1 miliar dolar AS.


Berita Terkini: 

🌏 World News: CEO Ant Group Mengundurkan Diri

unnamed (1).jpg

Tiongkok: Chief Executive Officer (CEO) Ant Group, Simon Hu, mengundurkan diri dengan alasan pribadi dan digantikan oleh Eric Jing yang telah menjabat sebagai chairman perusahaan pada periode 2016 hingga 2019.

Amerika Serikat: Kepala penasihat medis kepresidenan Amerika Serikat, Anthony Fauci, mempertimbangkan untuk mengurangi ukuran menjaga jarak sosial dari 1,8 meter menjadi satu meter. Keputusan ini dilatarbelakangi oleh hasil studi dari Massachussetts yang menemukan bahwa tidak ada perbedaan substansial dalam kasus penularan Covid-19 terkait penerapan jaga jarak tersebut.

Uni Eropa: Vaksinasi Covid-19 di Eropa terancam mundur setelah AstraZeneca mengumumkan kekurangan stok vaksin. Di sisi lain, beberapa negara pengguna vaksin tersebut, seperti Denmark, Norwegia, dan Islandia, memutuskan untuk menunda penggunaan vaksin AstraZeneca karena khawatir atas efek samping yang ditimbulkan berupa pembekuan darah.

Singapura: Perdana menteri Singapura, Lee Hsien Loong, berharap Singapura dapat kembali membuka perbatasan bagi wisatawan asing pada akhir tahun 2021 jika vaksinasi Covid-19 di negara lain telah mencakup proporsi penduduk yang cukup besar.


 🕷 #MusimLaba Bukit Asam dan Timah

unnamed (2).jpg

Kembali lagi dengan musim laba dari sektor pertambangan, hari ini Stockbit Snips akan membahas kinerja keuangan dari Bukit Asam ($PTBA) dan Timah ($TINS).

Bukit Asam memperoleh laba bersih sebesar 2,4 triliun rupiah pada tahun 2020, menurun 41,5% secara YoY. Hal ini disebabkan oleh menurunnya realisasi harga jual rata-rata (ASP) dan volume produksi batu bara tahun 2020 sebesar 15,1% dan 14,8% secara YoY.

Di sisi lain, Timah mencatatkan rugi bersih tahun 2020 sebesar 340,6 miliar rupiah, membaik dibandingkan rugi bersih tahun 2019 sebesar 611,2 miliar rupiah.

Ringkasan kinerja keuangan Bukit Asam:

  • Pendapatan tahun 2020 sebesar 17,3 triliun rupiah, menurun 20,6% secara YoY.

  • Volume penjualan batu bara tahun 2020 sebanyak 24,8 juta ton, menurun 14,8% secara YoY.

  • Harga jual rata-rata (ASP) tahun 2020 sebesar 653 ribu rupiah, menurun 15,1% secara YoY.

  • EBITDA tahun 2020 sebesar 4,3 triliun rupiah, menurun 31,7% secara YoY.

  • Net profit margin tahun 2020 menjadi 13,8% dibandingkan tahun 2019 sebesar 18,6%.

  • Rata-rata nisbah kupas (stripping ratio) perusahaan tahun 2020 sebesar 4,4x. Nisbah kupas adalah rasio jumlah tanah yang harus dibuang untuk menghasilkan satu ton batu bara.


Ringkasan kinerja keuangan Timah:

  • Pendapatan perusahaan tahun 2020 sebesar 15,2 triliun rupiah dan pendapatan dari penjualan timah sebesar 13,9 triliun rupiah, sama-sama menurun 21% secara YoY.

  • Biaya umum dan administrasi menurun 22%, biaya keuangan menurun 22%, dan memperoleh keuntungan selisih kurs sebesar 121 miliar rupiah dibandingkan tahun lalu yang mengalami kerugian selisih kurs sebesar 45 miliar rupiah.


💰What to watch for: This Week 
Beberapa data ekonomi yang akan rilis minggu ini:

  • Jepang: Tingkat pertumbuhan produksi bahan industri bulan Januari 2021 (Selasa) dan neraca perdagangan bulan Februari 2021 (Rabu)

  • Perancis: Tingkat inflasi bulan Februari 2021 (Selasa).

  • Italia: Tingkat inflasi bulan Februari 2021 (Selasa)

  • Amerika Serikat: Tingkat pertumbuhan penjualan ritel bulan Februari 2021 (Selasa) dan pengumuman tingkat suku bunga The Fed (Kamis)

  • Australia: Tingkat pengangguran bulan Februari 2021 (Kamis)

  • Indonesia: Pengumuman tingkat suku bunga Bank Indonesia (Kamis)


Agenda emiten minggu ini:
Initial Public Offering (IPO) Sunter Lakeside Hotel
Periode penawaran: 18 - 19 Maret 2021
Listing date: 24 Maret 2021

Profil Sunter Lakeside Hotel:
Sunter Lakeside Hotel didirikan pada tahun 1995 dengan nama Clarion Sunlake Hotel. Para pemegang saham kemudian mengganti nama hotel tersebut menjadi Sunlake Hotel karena berdekatan dengan Danau Sunter.

Perusahaan akan menerbitkan 150 juta lembar saham pada harga 100 rupiah per lembar saham, sehingga perusahaan akan memperoleh dana sebesar 15 miliar rupiah.

Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mengembangkan fasilitas hotel perusahaan.


Saham Top Gainer hari ini:
$RAJA (+13,00%)
$LPPF (+8,52%)
$ASSA (+7,58%)
$SOCI (+6,73%)


Saham Top Loser hari ini:
$TINS (-6,86%)
$TKIM (-4,18%)
$BTPS (-3,86%)
$BFIN (-3,68%)

Performa sektor hari ini:
AGRI (+1,01%)
TRADE (+1,01%)
MISC-IND (+0,99%)
CONSUMER (-0,42%)
PROPERTY (-0,54%)
MINING (-0,76%)
FINANCE (-0,83%)
INFRASTRUCTURE (-1,05%)
BASIC-IND (-1,25%)


Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui..

fire giphy.gif
  • Tunas Baru Lampung ($TBLA) akan menerbitkan obligasi global (global bond) senilai 400 juta dolar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah likuditas perusahaan dan memperpanjang profil jatuh tempo utang.

  • Acset Indonusa ($ACST) bersama China Construction Eighth Engineering Division (CCEED) menyetujui proposal perdamaian yang diajukan China Sonangol Media Investment (CSMI) sebagai keputusan dari proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sejak 12 November 2020.

  • Bukit Asam ($PTBA) mengalokasikan capex sebesar 3,8 triliun rupiah untuk mendukung proyek hilirisasi batu bara dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

  • Grup Sinarmas akan melepas 4,5% saham Golden Energy Mines ($GEMS) kepada Ascend Global Investment Fund untuk memenuhi ketentuan saham beredar (free float) perusahaan minimal 7,5% di Bursa Efek Indonesia (BEI).

  • Surya Citra Media ($SCMA) menyelesaikan program buyback 14,43% saham dari modal disetor perseroan setelah melihat kondisi pasar yang telah kembali pulih.