Apa itu Piotroski F-Score?
Piotroski F-Score bertujuan untuk mengidentifikasi perusahaan tersehat di antara sekian banyak saham dengan menerapkan sembilan kriteria pemilihan saham berbasis akuntansi.
Joseph Piotroski sekarang adalah profesor akuntansi di Stanford University Graduate School of Business. Piotroski melakukan banyak penelitian tentang Value Investing. Dia memeriksa apakah analisis fundamental saham sederhana berbasis akuntansi dapat menghasilkan keuntungan bagi investor. Pendekatan Piotroski pada dasarnya mencari perusahaan yang menghasilkan laba, memiliki margin yang baik, tidak menggunakan trik/kecurangan dalam pembukuan/akuntansi dan memiliki Balance Sheet yang kuat.
Dari sana, ia mengembangkan Piotroski F-Score yang didasarkan pada 9 kriteria. Kriteria ini dikelompokkan menjadi tiga kategori saham berkualitas baik.
Setiap saham akan mendapat skor 1 jika memenuhi setiap kriteria. Saham yang memperoleh total skor 8 atau 9 dianggap sebagai investasi yang potensial.
Sedangkan skor Piotroski 0 hingga 2 memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan yang buruk, dan menunjukkan bahwa investasi pada perusahaan semacam ini dapat menyebabkan kerugian.
Kriteria Piotroski F-Score
A. Profitabilitas
ROA (Return on Aset) - jika positif di tahun berjalan berikan skor 1 poin.
Arus Kas Operasi (Operating Cash Flow ) - jika positif pada tahun berjalan berikan skor 1 poin.
ROA (Return on Aset) - tahun berjalan lebih tinggi dari pengembalian aset tahun sebelumnya berikan skor 1 poin.
Arus Kas Operasi - jika melebihi laba bersih berikan skor 1 poin.
B. Leverage, Likuiditas, dan Pendanaan
Long term Debt to Asset Ratio ( rasio utang jangka panjang terhadap total aset)- jika rasio utang jangka panjang terhadap aset mengalami penurunan dari tahun sebelumnya berikan skor 1 poin.
Current Ratio (rasio lancar) - jika meningkat dari tahun sebelumnya berikan skor 1 poin.
Saham Baru - jika tidak menerbitkan saham baru pada tahun berjalan berikan skor 1 poin.
C. Efisiensi Operasional Perusahaan
Gross Profit Margin (margin laba kotor) - jika melebihi margin kotor tahun sebelumnya berikan skor 1 poin.
Asset Turnover Ratio (Rasio Perputaran Aset) - jika melebihi rasio tahun sebelumnya (mis. Kenaikan penjualan lebih tinggi dari persen peningkatan aset berikan skor 1 poin.
Piotroski menguji teorinya dari tahun 1976 hingga 1996, dia memperoleh kesimpulan bahwa saham murah yang mendapatkan skor-F lebih dari delapan, menghasilkan keuntungan sekitar 7,5% di atas indeks setiap tahunnya.
Screener saham dengan pendekatan Piotroski F-Score sudah tersedia di Stockbit. Melalui Screener ini kamu bisa menyaring saham yang memiliki F-Score lebih dari sama dengan 8, yang merupakan saham yang berkualitas baik berdasarkan metode Piotroski.