"Agresif" adalah istilah yang sering kita dengar di dunia investasi. Apa arti sebenarnya dari kata agresif? Apakah kamu seorang investor yang agresif? Dan jika ya, apakah ini baik, buruk atau di antara keduanya?
Ingat! Ini tentang investasi kamu, bukan kepribadian kamu ya
Ketika kita berbicara tentang agresif dalam berinvestasi, kita lebih mengacu pada investasi yang dimiliki seseorang, dan lebih spesifik pada investor itu sendiri. Investor agresif adalah seseorang yang:
Kamu berani mengambil risiko dan memilih instrumen investasi dengan potensi keuntungan yang besar.
Kamu paham siklus investasi dan siap menerima volatilitas yang tinggi.
Fluktuasi pasar dalam jangka pendek bukanlah masalah.
Kamu berpengalaman di semua instrumen investasi dan memiliki pemahaman yang sangat baik tentang dunia investasi.
Kamu Memiliki horizon waktu investasi yang panjang, di atas 5 tahun.
Porsi investasi lebih banyak di saham dari pada instrumen lain.
Kamu dapat melihat bahwa berinvestasi secara agresif memiliki lebih sedikit kaitannya dengan kepribadian kamu, dan lebih banyak lagi hubungannya dengan pilihan investasi yang kamu pilih.
Seperti apa bentuk investasi yang agresif?
Dalam praktiknya, investasi agresif akan cenderung ke arah investasi yang berisiko, fluktuatif, atau keduanya, alokasi dana investasi akan lebih banyak ke instrumen saham daripada deposito atau obligasi. Berbeda dengan seorang investor yang konservatif, yang mana akan berinvestasi dalam instrumen yang tidak berisiko atau stabil.
Mengapa berinvestasi secara agresif?
Aturan emas berinvestasi adalah ketika kamu bersedia mengambil risiko lebih besar, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik, tetapi timbal baliknya adalah ada peluang yang lebih tinggi untuk tidak menghasilkan laba sama sekali, atau bahkan rugi. Aturan emas itu adalah alasan utama orang berinvestasi secara agresif. Mereka mengambil risiko yang sedikit lebih besar dengan mengharapkan keuntungann yang lebih tinggi.
Jika kamu masih muda, kamu memiliki waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan nilai investasi kamu, dalam artian, kamu memiliki waktu yang lebih lama untuk membiarkan uang kamu bertumbuh.
Di sisi lain, jika kamu sudah berusia 60-an dan bersiap-siap untuk pensiun, kamu mungkin condong ke arah pendekatan yang lebih seimbang atau konservatif, sehingga kamu akan mengurangi porsi dana investasi di instrumen berisiko tinggi seperti saham, dan lebih banyak ke pasar uang seperti deposito, karena kamu mungkin ingin menikmati dana hasil kerja dan investsi yang sudah kamu lakukan selama ini.
Kapan investasi agresif tidak tepat untuk saya?
Menjadi muda tidak secara otomatis membuat investasi yang agresif cocok untuk kamu. Semuanya bermuara pada tujuan kamu bervestasi. Jika kamu berinvestasi saham untuk DP rumah dalam waktu 1 tahun ke depan, maka investasi yang agresif tidaklah cocok untuk kamu.
Investasi kamu hari ini akan terhubung ke tujuan kamu. Jika tujuan kamu sudah cukup dekat, maka kerugian investasi saham yang kamu lakukan dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk mencapai tujuan itu. Tetapi jika tujuan kamu masih beberapa tahun katakan 5/7 tahun dari sekarang, maka kerugian hari ini atau besok bukan masalah karena kamu masih memiliki cukup waktu untuk menumbuhkan nilai investasi kamu.
Bank Victoria Syariah menjadi topik hangat di kalangan investor belakangan ini. Perhatian ini muncul setelah beredar kabar kuat bahwa bank tersebut telah mencapai kesepakatan untuk diakuisisi oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapakah pemilik Bank Victoria Syariah?