Dalam dunia saham terdapat beberapa istilah saham yang perlu kamu pahami salah satunya adalah bearish candlestick. Istilah ini merupakan sebuah tren penurunan harga saham yang dapat dilihat melalui candlestick.
Masing-masing candlestick memiliki pola yang berbeda dalam identifikasi tren bearish. Agar lebih memahaminya kamu bisa membaca beberapa informasi berikut mengenai jenis pola candlestick untuk tren bearish.
Pelajari tentang dasar candlestick disini.
5 Pola Bearsih Candlestick Pada Saham
1. Bearish Harami Candlestick
Pola yang pertama dinamakan dengan Bearish Harami candlestick. Harami sendiri merupakan candlestick Jepang yang memiliki arti "hamil" yang digambarkan dengan tampilan atau pola seperti bentuk ibu sedang mengandung.
Pattern ini digambarkan oleh dua candle bullish (hijau) dan bearish (merah) yang saling berdekatan dimana candle hijau mendahului candle merah dan memiliki ukuran body candle yang lebih besar daripada candlestick merah.l. Hal inilah yang membuat pola bearish harami terlihat seperti kandungan karena salah satunya berukuran lebih kecil.
Gambar di atas merupakan contoh pola bearish harami yang ditemukan pada grafik saham INDF. Seperti tampak pada gambar, sebelum pola bearish harami terbentuk, saham INDF sempat mengalami fase bullish selama tiga hari.
Namun, setelah candle merah berukuran kecil terbentuk di hari ke-4 yang mengindikasikan pembentukan pola bearish harami, harga saham INDF tampak mulai berbalik arah menuju fase bearish. Pembalikan tren bearish terkonfirmasi setelah harga saham berhasil menembus level support sebelumnya pada hari ke-6 dan terus melanjutkan penurunan setelahnya.
2. Bearish Engulfing
Pola candle bearish berikutnya dinamakan dengan pola Bearish Engulfing. Pola ini akan muncul setelah tren naik sudah berakhir atau pembalikan arah (reversal).
Jika hal ini muncul maka akan terjadi indikasi pembalikan harga saham yang mulai mengalami downtrend. Polanya bisa dilihat di bagian belakang yang menampilkan body merah yang lebih besar dibandingkan hijau.
Pola ini sangat jelas membantu para trader dalam pertimbangan jika ingin melakukan transaksi. Kamu sangat disarankan untuk segera bersiap menjual saham sebelum harganya benar-benar turun.
Berikut adalah contoh pola bearish engulfing yang terbentuk pada grafik saham TLKM. Seperti yang terlihat pada grafik di bawah, sebelum pola terbentuk saham terlebih dulu berada dalam tren naik atau bullish.
Namun, setelah pola bearish engulfing terbentuk, pergerakan harga saham TLKM pun mulai berbalik arah menjadi tren turun.
3. Three Black Crows
Pada saat Bearish ada pula pola yang muncul yaitu Three Black Crows yang mencerminkan penurunan harga saham yang tajam. Umumnya penurunan tajam ini terjadi dalam 3 hari secara berturut-turut. Pola ini digambarkan dengan adanya 3 candle berwarna merah atau hitam secara berurutan.
Penurunan yang terjadi biasanya diakibatkan oleh tren bullish dalam periode sebelumnya yang berlangsung cukup lama.
Untuk pola candlestick ini biasanya memiliki body candle yang panjang untuk menunjukkan penurunannya. Ukuran shadow yang cukup pendek biasanya mengindikasikan kemampuan pembeli dalam mempertahankan harga di sekitar nilai rendahnya.
Supaya lebih jelas, perhatikan contoh pola three black crows pada grafik saham EXCL di bawah ini. Perhatikan bahwa sebelum pola terbentuk, saham EXCL sedang dalam tren naik (bullish) empat hari berturut-turut. Setelah pola terbentuk, tren harga saham EXCL mulai berubah dari tren naik menjadi turun.
Terutama setelah terjadi breakdown support di harga Rp 3.048 yang mana semakin mengkonfirmasi terjadinya pembalikan arah tren bearish (bearish reversal).
4. Shooting Star
Berikutnya terdapat pola yang dinamakan Shooting Star yang terdiri dari satu buah candlestick (warna hijau atau merah) dengan pola body kecil dan memiliki upper shadow yang panjang. Grafiknya akan terbentuk pada saat harga saham didorong naik lebih tinggi.
Akan tetapi dalam waktu penutupan, harga saham ditutup lebih rendah dari nilai tertinggi - mendekati harga penutupannya.
Pola tersebut merupakan pertanda bahwa penjual sudah memegang kendali pasar dan menjadikan harganya turun kembali. Tekanan dari harga jual yang ikut naik membuat pasar menjadi kewalahan akibat kenaikan harga yang terjadi.
Grafik di atas menampilkan contoh pola shooting star yang terbentuk di akhir tren naik saham BTPN. Upper shadow yang tinggi pada candle mengindikasikan bahwa saham sempat menerima tekanan beli yang tinggi selama jam perdagangan sebelum akhirnya dikalahkan oleh tekanan jual yang menyebabkan harga saham kembali turun sampai mendekati harga opening saat penutupan perdagangan.
Setelah pola terbentuk, beberapa hari kemudian harga saham mengalami penurunan signifikan yang mengkonfirmasi terjadinya pembalikan arah tren dari bullish menjadi bearish seperti yang tampak pada gambar. Jika kamu ingin membuka transaksi maka kamu harus menunggu candlestick konfirmasi muncul agar tidak keliru dalam menginterpretasi chart.
5. Evening Star
Terakhir terdapat pola yang dinamakan Evening Star yang dapat dibaca dengan candlestick yang merupakan bagian dari pola downtren. Di dalamnya terdapat candlestick dengan warna merah tepatnya pada candle teratas yang mengindikasikan adanya bearish.
Candlestick tersebut memiliki ukuran body yang kecil.
Pola ini akan muncul sebagai sinyal jika pasar sudah dikendalikan oleh penjual sehingga terjadi tekanan jual yang mengakibatkan penurunan harga saham. Contoh pembentukan pola evening star candlestick bisa kamu lihat pada grafik saham SMGR di bawah ini.
Perhatikan bahwa setelah kemunculan pola evening star, pergerakan harga SMGR mulai berbalik arah dari sebelumnya tren naik (uptrend) menjadi tren turun (bearish).
***
Demikianlah penjelasan mengenai pola candle bearish yang memiliki karakteristik masing-masing. Masing-masing pola akan menunjukkan bearish yang ditandai dengan candlestick sesuai kondisi tertentu.
Kamu perlu mempelajarinya jika ingin terjun ke dunia saham atau trading agar hasilnya lebih maksimal. Jangan lupa juga untuk selalu mengkombinasikan pola yang digunakan dengan indikator teknikal lain seperti RSI, moving average, bollinger band, dan lain sebagainya ketika menganalisa pergerakan harga saham supaya hasil analisisnya pun bisa lebih akurat.
Salam cuan!