Agar sukses dalam kegiatan trading saham, seorang trader haruslah paham bagaimana cara menganalisa saham dengan benar. Selain itu, trader juga wajib menguasai psikologi trading agar tidak mudah terpengaruh dengan kondisi pasar saham yang fluktuatif.
Lalu, apa itu psikologi trading dan bagaimana cara melatih psikologi trading saham untuk pemula? Simak di bawah ini.
Pengertian Psikologi Trading
Psikologi trading pada dasarnya mengacu pada keadaan mental dan emosi seseorang ketika melakukan trading.
Hal ini meliputi pola pikir (mindset), karakter, dan perilaku investor saat berdagang yang membantu menentukan sukses atau tidaknya aktivitas perdagangan tersebut.
Dalam konteks investasi saham, psikologi trading umum diartikan sebagai kemampuan investor dalam mengelola atau mengontrol emosinya ketika trading, terutama saat menghadapi pergerakan harga saham yang fluktuatif.
Investor dengan psikologi trading saham yang baik biasanya mampu bersikap tenang dalam keadaan apapun, tidak mudah terpengaruh dengan gejolak pergerakan harga saham di pasar, serta dapat terus stick to the plan atau bertahan pada rencana yang sudah dibuat untuk menyukseskan kegiatan trading.
Sebaliknya, investor dengan psikologi trading saham yang buruk seringkali ditemukan mudah terpengaruh dengan berbagai hal, mulai dari pergerakan harga saham di pasar, berbagai isu atau rumor yang beredar di media tentang suatu emiten, hingga pendapat analis dari sekuritas tertentu.
Akibatnya, keputusan investasi yang dihasilkan pun seringkali tidak konsisten dan menyebabkan kerugian.
Contoh, terburu-buru menjual saham yang sedang turun tanpa mengikuti trading plan yang sebelumnya sudah dibuat. Atau nekat membeli saham yang sedang uptrend dengan tujuan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa melakukan analisis.
4 Jenis Emosi dalam Psikologi Trading
Aspek emosional dalam psikologi trading pada dasarnya meliputi semua jenis emosi yang muncul di benak investor saat melakukan trading.
Akan tetapi, ada 4 jenis emosi yang paling umum dan sering dikaitkan dengan psikologi trading saham, yaitu rasa takut (fear), serakah (greed), harapan (hope), dan penyesalan (regret).
1. Rasa takut (fear)
Rasa takut merupakan salah satu emosi pada manusia yang bermanfaat untuk menghindari bahaya. Walau begitu, rasa takut juga bisa memberikan efek buruk apabila tidak dikontrol dengan baik.
Dalam konteks trading saham, misalnya trader yang merasa takut berlebihan biasanya akan cepat menyerah dari kegiatan trading setelah menderita kerugian (loss) pertama kali di pasar saham.
Selain itu, trader yang tidak bisa mengontrol rasa takutnya dengan baik juga sering terlihat bertindak menjual sahamnya dengan terburu-buru sekalipun baru turun beberapa poin dan masih jauh dari cutloss yang sebelumnya sudah ditentukan ketika membuat trading plan.
2. Serakah (greed)
Selain rasa takut, sikap serakah atau ingin mendapatkan profit sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat juga menjadi salah satu emosi yang perlu kamu kendalikan dalam psikologi trading.
Trader yang serakah biasanya ditandai dengan rasa percaya diri berlebihan yang membuatnya nekat untuk melakukan pembelian lot saham dalam jumlah banyak atau melakukan trading pada banyak saham secara bersamaan tanpa memikirkan risiko kerugian dengan cermat.
3. Harapan (hope)
Bisa memperoleh profit yang banyak dalam trading saham (bagger atau multibagger) tentu menjadi harapan semua trader. Akan tetapi, harapan juga perlu dikendalikan dalam trading saham agar tidak menyebabkan trader kehilangan pandangan pada fakta yang ada.
Trader yang memiliki harapan berlebihan biasanya menghindari melakukan take profit atau cut loss pada level yang sudah direncanakan. Hal ini karena mereka percaya bahwa harga saham akan terus naik atau berbalik arah dari rugi ke profit sesuai harapan mereka, yang mana belum tentu terjadi.
4. Penyesalan (regret)
Penyesalan dalam trading saham seringkali muncul ketika trader salah mengambil keputusan investasi atau saat prediksi harga sahamnya keliru sehingga mengakibatkan kerugian yang besar.
Menyesal atas kesalahan yang dilakukan saat trading saham sebetulnya bukan merupakan sebuah masalah selagi masih dalam batas yang wajar. Ketika sudah berlebihan, emosi ini tentu dapat mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan investasi yang diambil oleh trader tersebut.
Sehingga dapat menyebabkan trader menderita kerugian yang lebih besar bahkan sampai memutuskan untuk berhenti melakukan trading saham secara keseluruhan.
Selain empat jenis emosi di atas, sikap ragu-ragu (doubt) juga harus bisa kamu kendalikan saat trading saham agar tidak menyebabkan kamu kehilangan momentum (timing) beli/jual saham yang pas karena terlalu lama mengambil keputusan.
Cara Melatih Psikologi Trading Saham
Mengingat besarnya pengaruh psikologi dalam menentukan kesuksesan suatu trading, maka trader dianggap perlu belajar tentang psikologi trading agar bisa mengendalikan emosinya dengan baik.
Berikut adalah tiga tips melatih psikologi trading saham yang bisa kamu terapkan, antara lain:
1. Buat trading plan
Trading plan adalah rencana perdagangan yang dibuat sebelum melakukan trading. Rencana ini terdiri dari membuat daftar saham potensial yang layak dibeli saat trading, menentukan titik entry (buy) saham, titik exit (sell) untuk realisasi keuntungan, dan titik cut loss (sell) untuk meminimalisir kerugian.
Trading plan tidak boleh dibuat sembarangan.
Sebaliknya, trading plan harus dibuat berdasarkan hasil analisis saham menggunakan metode yang sudah teruji, baik secara fundamental maupun teknikal, agar rencana perdagangan yang dibuat masuk akal, realistis, dan bisa memberikan keuntungan yang konsisten ketika diterapkan.
3. Terapkan 3M
3M adalah tiga aspek yang harus diperhatikan investor ketika melakukan trading saham, yaitu Mind, Method, Money.
Mind merujuk pada aspek psikologi yang harus kamu kendalikan saat trading saham agar perdagangan tetap berjalan sesuai rencana. Method merujuk pada metode analisis saham yang kamu gunakan saat trading.
Pastikan semua metode yang dipakai adalah metode yang memiliki dasar ilmiahnya dan teruji, bukan metode asal-asalan apalagi cocoklogi.
Sedangkan, Money, maksudnya adalah manajemen modal. Dalam hal ini, kamu dituntut untuk bisa mengelola modal trading yang tersedia dengan sebaik-baiknya agar bisa memenuhi kebutuhan trading plan dan tidak cepat habis.
Baca juga tips melakukan money management saham.
4. Jalankan trading sesuai rencana
Tips terakhir dalam melatih psikologi trading saham adalah konsisten menjalani trading sesuai rencana yang sudah dibuat. Jangan malah menyimpang dari rencana, apalagi sampai membuat keputusan investasi yang impulsif karena bisa saja mengarah pada kerugian.
Mengontrol psikologi dalam trading saham adalah hal yang harus dilatih oleh setiap trader dan investor apabila ingin sukses di pasar modal. Selain itu, sebagai investor, kamu juga perlu untuk selalu update dengan kondisi ekonomi dan pasar saham terkini agar dapat menghasilkan keputusan trading yang tepat.
Kamu bisa membaca berita saham terbaru, termasuk update laporan keterbukaan informasi oleh emiten secara mudah lewat fitur Stream Stockbit. Selain memberikan info berita saham terbaru, di fitur ini, kamu juga bisa saling berinteraksi dengan investor lain untuk menambah wawasan dan relasi.