istilah saham

Memahami Suspend Saham : Penyebab dan Contohnya by Guest User

Suspensi berasal dari kata suspend yang berarti ditangguhkan. Suspend saham atau suspensi saham bisa diartikan sebagai penghentian sementara perdagangan saham.

Dikarenakan satu dan lain hal yang sudah diatur dalam undang-undang pasar modal. Suspensi saham merupakan tindakan menghentikan sementara perdagangan saham yang dilakukan pihak bursa

Perlu kamu ketahui bahwa suspensi saham, merupakan intervensi yang dilakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham. Tujuannya tentu saja guna mendorong perdagangan efek terselenggara dengan teratur, wajar, dan efisien.

Read More

Arti Istilah Overweight Saham yang Wajib Diketahui Investor by Guest User

Secara singkat, overweight adalah sebuah indikator peringkat atau rating yang diberikan oleh analis kepada suatu saham.

Indikator ini umum dipakai oleh analis saham, biasanya yang bekerja di perusahaan sekuritas atau perusahaan investasi, saat memberikan pendapat mereka tentang prediksi kinerja suatu saham di masa depan.

Istilah overweight saham sering muncul ketika kondisi saham diprediksi akan mengalami kenaikan melebihi saham lainnya dari sektor yang sama. Overweight diukur berdasarkan sekumpulan saham dari industri yang sama.

Apabila analis memberikan rating overweight kepada suatu saham, itu artinya analis percaya bahwa kinerja harga saham tersebut akan lebih baik di masa depan dibandingkan saham lain pada sektor industri yang sama.

Karena itu, overweight juga sering diartikan sebagai rekomendasi beli yang diberikan analis untuk sebuah saham.

Read More

Arti Hold Dalam Saham by Guest User

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata hold artinya “menahan” atau “memegang”.

Nah, serupa dengan terjemahannya, arti hold dalam saham juga dimaknai sebagai kegiatan menahan suatu saham yang sudah dibeli dengan tidak memperjualbelikan saham tersebut, terlepas dari nilainya yang sedang naik atau turun.

Contoh, pada bulan Januari 2022, Budi membeli 100 lot saham ABCD senilai Rp1.500 per lembar dengan total harga Rp15 juta. Dua bulan kemudian, nilai saham ABCD ternyata turun menjadi Rp1.000 per lembar saham sehingga menyebabkan nilai investasi Budi pada saham ABCD pun ikut turun sebesar 33,3% menjadi Rp10 juta.

Karena yakin dengan prospek kinerja saham ABCD dalam jangka panjang, alih-alih menjual saham ABCD untuk meminimalisir kerugian, Budi memutuskan untuk menahan atau hold saham tersebut sampai nilainya naik kembali.

Read More