🚀 MORA Berencana Merger dengan MyRepublic / by Stockbit Snips

Photo by: Stockbit

Daily Market Performance 🚀

IHSG Foreign Flow Kurs USD/IDR Gold
8.618 -0,68%+Rp1,02 triliun16.716 +0,17%4.355 -0,43%
Oil Coal CPO Nickel
59,6 +0,34%106,7 +0,09%3.979 +0,33%14.392 +0,90%

đź‘‹ Stockbitor!

Mora Telematika Indonesia ($MORA) mengumumkan rencana merger dengan anak usaha Dian Swastatika Sentosa ($DSSA), PT Eka Mas Republik, di mana nantinya MORA akan menjadi surviving entity dan akan mengubah namanya menjadi Ekamas Mora Republik.

Berdasarkan laporan penilaian independen pada 15 Desember 2025, nilai pasar saham MORA adalah Rp10,2 T dan nilai pasar saham PT Eka Mas Republik adalah Rp10,4 T. Setelah dibagi dengan jumlah saham beredar masing–masing perusahaan, 1 saham PT Eka Mas Republik setara dengan ~7.704 saham MORA, yang dijadikan acuan rasio konversi merger. Menggunakan rasio konversi tersebut, pemegang saham MORA akan mengalami dilusi sebesar 50,5% pasca–merger.

Pasca–transaksi ini, PT Innovate Mas Utama — yang dimiliki oleh DSSA dan anak usahanya, PT DSST Mas Gemilang — akan menjadi pengendali baru MORA dengan porsi kepemilikan 48,4%. Sementara itu, porsi kepemilikan pengendali MORA sebelum merger, yakni PT Candrakarya Multikreasi, akan turun dari 35,99% menjadi 17,8% pasca–merger. Adapun porsi kepemilikan masyarakat di MORA akan turun dari 33,83% saat pra–merger menjadi 16,7% pasca–merger.

MORA akan membahas rencana merger ini dalam RUPSLB pada 25 Maret 2025, dengan perkiraan tanggal efektif penggabungan pada 22 April 2026. Pemegang saham minoritas MORA yang tidak setuju dengan merger ini memiliki hak untuk meminta MORA membeli saham mereka (buyback), dengan nominal saham yang di–buyback tidak melebihi 10% saham perusahaan sebelum merger. MORA mengumumkan bahwa harga buyback bagi pemegang saham minoritas yang tidak setuju adalah Rp432/saham, dengan total alokasi dana sebesar ~Rp1 T.

MORA sendiri merupakan perusahaan penyedia akses jaringan, layanan internet (internet service provider), dan jaringan fiber optic backbone yang terbesar di Indonesia. Per September 2025, MORA memiliki kabel fiber optic sepanjang 57.779 km dan 6 data center dengan kapasitas 3,3 MW. MORA memiliki 9 backbone domestik dan didukung infrastruktur fiber optic backbone yang menghubungkan Batam–Singapura–Jakarta. Sementara itu, PT Eka Mas Republik merupakan internet service provider berbasis fiber optic dengan merek MyRepublic. Per September 2025, PT Eka Mas Republik memiliki kabel fiber optic sepanjang 58.455 km dengan total hompass sebanyak ~8,8 juta dan jumlah pelanggan ritel sebanyak ~1,5 juta.

Ringkasan finansial perusahaan hasil penggabungan secara proforma per September 2025 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Key Takeaway

Menurut kedua perusahaan, merger ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat layanan internet melalui jaringan yang saling melengkapi, di mana MORA memiliki jaringan backbone telekomunikasi yang luas dan PT Eka Mas Republik memiliki jaringan fiber–to–the–home dengan jumlah homepass yang besar. Dengan begitu, penggabungan diharapkan dapat menghadirkan layanan yang lebih stabil, cepat dan luas di samping menghasilkan sinergi finansial melalui optimalisasi opex serta mengurangi duplikasi capex. Pasca–merger, perseroan menargetkan untuk menjadi internet service provider dengan cakupan homepass dan customer base terbesar kedua.

Ke depannya, faktor utama yang perlu diperhatikan oleh investor adalah progres eksekusi untuk mencapai target sinergi yang diharapkan, baik dari timeline integrasi maupun biaya integrasi pasca–merger akibat penyesuaian aset dan operasional kedua perusahaan. Secara umum, kami juga melihat rencana merger ini sejalan dengan tren konsolidasi di industri telekomunikasi, khususnya dalam melakukan value unlocking atas aset jaringan terkait fiber optic.

đź’° ADRO Akan Bagikan Dividen Interim dengan Indikasi Yield 7,6%

  • $ADRO: Alamtri Resources Indonesia akan membagikan dividen interim tahun buku 2025 senilai US$250 juta atau ~US$0,0087/saham, setara ~Rp145/saham dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS di 16.698. Jumlah tersebut mengindikasikan dividend yield ~7,6% per Kamis (18/12). Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 29 Desember 2025, sementara pembayaran pada 15 Januari 2026.
  • $MBMA: Merdeka Battery Materials mencatatkan laba bersih sebesar US$19 juta pada 3Q25 (vs. 2Q25: laba US$9 juta; 3Q24: rugi US$2 juta), sehingga laba bersih selama 9M25 mencapai US$25 juta (+37% YoY) dan melampaui ekspektasi (81% estimasi laba bersih 2025F konsensus). Kinerja ini didorong oleh ekspansi margin di seluruh lini usaha, sejalan dengan proyeksi kami pada November 2025 di mana peningkatan volume dan cash margin akan mendorong pertumbuhan laba usaha secara kuartalan. Laba usaha mencapai US$33 juta pada 3Q25 (+34% QoQ, +262% YoY), sementara laba bersih entitas asosiasi tercatat naik menjadi US$11 juta dolar AS pada 3Q25 (vs. 2Q25: laba US$3 juta, 3Q24: rugi US$0,4 juta) seiring mulai beroperasinya salah satu pabrik HPAL perseroan melalui anak usahanya, PT ESG New Energy Material.
  • $MDKA: Merdeka Copper Gold mencatatkan rugi bersih sebesar US$19 juta pada 3Q25 (vs. 2Q25: rugi US$12 juta; 3Q24: rugi US$55 juta), sehingga rugi bersih selama 9M25 menjadi US$35 juta (vs. 9M24: rugi US$67 juta) dan di bawah ekspektasi 2025F konsensus yang memperkirakan rugi bersih US$25 juta. Secara operasional, laba usaha tercatat sebesar US$43 juta (+21% QoQ, +158% YoY) seiring kenaikan segmen nikel dan segmen emas akibat kenaikan volume penjualan emas (+30% QoQ). Meski demikian, laba bersih turun akibat kenaikan rugi pada proyek Wetar, kerugian proyek Pani karena belum beroperasi, dan kenaikan porsi laba untuk kepentingan non–pengendali sebesar US$25 juta pada 3Q25 (vs. 2Q25: US$18 juta, 3Q24: US$14 juta) seiring kepemilikan MDKA di segmen yang menghasilkan laba terbesar, MBMA, hanya sebesar 50,04% per 9M25.
  • $PIPA: Bisnis melaporkan bahwa Multi Makmur Lemindo berencana melakukan pendanaan eksternal melalui penerbitan obligasi dan rights issue seiring dengan rencana ekspansi bisnis pada sektor minyak dan gas (migas). Bisnis melaporkan PIPA berencana menggelar RUPSLB pada Februari 2026, dengan agenda mencakup perubahan susunan komisaris dan direksi serta persetujuan awal atas rencana right issue yang ditargetkan terlaksana pada 3Q26. Direktur Utama PIPA, Imanuel Kevin Mayola, menyebut bahwa pihaknya pada 2026 berencana melakukan beberapa inisiatif, antara lain: 1) berinvestasi aset pengolahan migas dengan estimasi nilai hingga Rp300 M; 2) memperkuat logistik dan infrastruktur energi, termasuk transportasi, penyimpanan, dan distribusi migas melalui penerbitan obligasi senilai ~Rp460 M; dan 3) mengakuisisi perusahaan afiliasi di sektor perdagangan migas melalui penerbitan obligasi hingga Rp200 M.
  • $OASA: Direktur Utama Maharaksa Biru Energi, Bobby Gafur Umar, mengatakan bahwa pikanya — melalui konsorsium bersama Grandblue Environment Co. Ltd. — mengincar tender proyek waste–to–energy Danantara di wilayah Bogor Raya dan Denpasar Raya. Sebelumnya, Bobby pada akhir November 2025 hanya menyebut bahwa pihaknya mengincar proyek waste–to–energy Danantara di Denpasar. Capex untuk kedua proyek tersebut diperkirakan mencapai Rp8 T, yang akan terbagi dalam beberapa tahap dan baru akan masif pada 2027. Bobby menyebut skema pendanaan proyek akan menggunakan project financing, di mana pendanaan bersumber dari proyeksi arus kas masa depan proyek itu sendiri dan bukan dari neraca perusahaan induk. Untuk mempersiapkan proyek waste–to–energy tersebut, OASA memproyeksikan akan mengalokasikan capex lebih dari Rp100 M pada 2026 untuk persiapan lahan, perizinan–perizinan hingga studi–studi dari konsultan.
  • $CCSI: Telkom Indonesia ($TLKM) menandatangani nota kesepahaman dengan Communication Cable Systems Indonesia untuk menjajaki pengembangan jaringan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) SUB–2 dengan ruas Gresik–Makassar–Takisung. Inisiatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi terhadap investasi, mengoptimalkan pemanfaatan rute kabel laut yang dimiliki TLKM, sekaligus memperkuat infrastruktur konektivitas digital nasional.
  • $PTRO: Petrosea melalui anak usahanya, Scan–Bilt Pte. Ltd., menandatangani perjanjian dengan entitas usaha Chandra Asri Pacific ($TPIA) — Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. — untuk menyediakan layanan engineering, procurement, and construction (EPC) pada fasilitas Aster di Pulau Bukom dan Pulau Jurong, Singapura. Selain itu, Scan–Bilt juga memperoleh letter of award untuk lingkup pekerjaan integrated facilities management (IFM) dari Aster untuk kedua fasilitas tersebut. Total nilai perjanjian pekerjaan–pekerjaan tersebut adalah US$29,07 juta atau ~Rp485,4 M, dengan jangka waktu pekerjaan selama 24 bulan.
  • $BBRI: Pemegang saham Bank Rakyat Indonesia pada Rabu (17/12) menyetujui pengangkatan Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai wakil direktur utama, menggantikan Agus Noorsanto. Sebelumnya, Viviana menjabat sebagai direktur finance and strategy di BBRI. Selain itu, pemegang saham BBRI juga menyetujui pengangkatan beberapa direktur lainnya, yakni Mahdi Yusuf sebagai direktur legal and compliance, Ety Yuniarti sebagai direktur manajemen risiko, Aris Hartanto sebagai direktur consumer banking, dan Achmad Royadi sebagai direktur finance and strategy.
  • $TPIA: Chandra Asri Pacific berencana menerbitkan obligasi hingga Rp1,5 T, dengan perolehan dana ditujukan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku produksi. Obligasi ini ditawarkan dalam 3 seri dengan tenor 3, 5, dan 7 tahun, tetapi tingkat bunga masing–masing belum diumumkan. Obligasi ini telah mendapatkan rating idAA- dari Pefindo. Jadwal penawaran umum pada 5–8 Januari 2026.

Top Gainer 🔥

$SMDR $INCO $ADRO $CMRY
+12,35%+11,22%+4,68%+3,72%

Top Loser 🤕

$FILM $EMTK $RAJA $AMMN
-9,80%-7,49%-6,85%-6,11%

 🔥 Hal lain yang lagi hot yang perlu kamu ketahui…

  • Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengatakan bahwa pemerintah berencana menetapkan produksi bijih nikel ~250 juta ton dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2026, turun -34% dari target RKAB 2025 di level 379 juta ton, demi menjaga harga nikel agar tidak semakin turun. Meidy menjelaskan bahwa berdasarkan kajian yang dilakukan asosiasi pada tahun ini, pasokan nikel di pasar global diprediksi surplus ~209 juta ton pada 2025 dan 261 juta ton pada 2026, dengan 65% total surplus pada 2026 berasal dari Indonesia. Meidy menyebut wacana penurunan target produksi bijih nikel pada 2026 akan disubstitusi oleh impor yang dilakukan oleh perusahaan smelter.
  • CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan pada Rabu (17/12) bahwa pihaknya akan menggelar groundbreaking sekitar 5–6 proyek hilirisasi pada Januari 2026. Rosan menyebut bahwa beberapa proyek yang akan digarap antara lain smelter grade alumina refinery, bio avtur refinery, hingga pengembangan bioetanol. Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan 18 proyek hilirisasi prioritas dengan nilai investasi lebih dari Rp16 T dapat direalisasikan mulai 2026.
  • Sekretaris Perusahaan Adhi Karya ($ADHI), Rozi Sparta, mengatakan pada Rabu (17/12) bahwa pihaknya menargetkan nilai kontrak baru sekitar Rp20–23 T pada 2026, lebih rendah dibandingkan target 2025 di kisaran Rp25–28 T. Kisaran target 2026 tersebut juga lebih rendah dibandingkan pernyataan Rozi pada awal Desember 2025, ketika dia menyebut target nilai kontrak baru ADHI pada 2026 adalah Rp23,8 T. Selama 11M25 sendiri, ADHI baru mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp14,1 T (-7% YoY), setara 50–56% target 2025.
  • Kontan melaporkan bahwa Nusa Konstruksi Enjiniring ($DGIK) menargetkan pendapatan sekitar Rp1,2–1,3 T pada 2026, dengan target nilai kontrak baru sekitar Rp2,5–3 T. Target pendapatan 2026 tersebut lebih tinggi sekitar +43–55% dibandingkan realisasi annualized 9M25. Direktur Utama DGIK, Djoko Prabowo, mengatakan bahwa saat ini nilai kontrak yang sedang digarap perseroan mencapai Rp4,7 T, dengan komposisi 60% dari carry over tahun lalu dan 40% dari kontrak baru 2025.
  • Tirta Mahakam Resources ($TIRT) mengatakan dalam klarifikasi kepada BEI bahwa perseroan telah mengoperasikan sebanyak 20 unit armada kapal yang seluruhnya telah beroperasi (fully occupied). Perseroan juga menjelaskan bahwa kinerja dari bisnis angkutan laut belum tercermin pada laporan keuangan 3Q25, mengingat transformasi bisnis tersebut baru berjalan kurang dari 3 bulan.

🎭 Mempelajari Pergerakan Saham dari Emosi Manusia

“Dari sini kelihatan satu pola yang hampir selalu berulang. Saat mayoritas orang terlalu optimis, risiko biasanya sudah tinggi.” — Stockbiz8

Kutipan menarik dari komunitas Stockbit minggu ini

Naik turunnya harga saham seringkali bukan soal angka rumit atau laporan keuangan tebal, tapi soal emosi manusia yang silih berganti antara takut, serakah, panik, dan euforia. Saat harga naik dan suasana ramai, banyak orang masuk karena takut ketinggalan tanpa benar–benar memikirkan risiko, padahal justru di fase optimisme berlebihan itulah risiko seringkali malah yang paling besar. Sebaliknya, ketika market jatuh dan ketakutan menyebar, banyak saham ikut tertekan meski bisnisnya baik–baik saja, dan di sanalah peluang perlahan muncul bagi mereka yang mampu berpikir tenang dan objektif. Memahami pola emosi ini membantu kita tidak ikut hanyut bersama keramaian, tapi mengambil keputusan dengan kepala dingin, dan kalau kamu ingin menangkap gambaran utuh tentang bagaimana psikologi pasar bekerja dalam praktik sehari–hari, baca selengkapnya tulisan Stockbiz8 di sini!

Copyright 2025 Stockbit, all rights reserved.

Disclaimer:

Konten ini ditulis oleh PT Stockbit Sekuritas Digital (“Stockbit”), perusahaan efek yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Semua konten dalam website ini dibuat untuk tujuan informasional dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual saham tertentu. Always do your own research.

Selanjutnya, semua keputusan investasi nasabah mengandung risiko dan adanya kemungkinan kerugian atas investasi tersebut. Seluruh risiko investasi bukan merupakan tanggung jawab Stockbit melainkan menjadi tanggung jawab masing–masing nasabah.

Domain resmi Stockbit adalah https://stockbit.com/ dan semua informasi yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit dan/atau alamat email yang diakhiri @Stockbit.com.

Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak–pihak yang mengatasnamakan Stockbit yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan platform resmi aplikasi Stockbit.