Beli saham dengan ekspektasi jadi kaya dalam waktu singkat, bukanlah tujuan dari ulasan ini. Melainkan membuat kamu lebih memahami tujuan sebenarnya berinvestasi. Bagaimana bisa sukses, jika hal mendasar mengenai alasannya saja belum dipahami?
Ya, ketika ingin melakukan investasi yang menguntungkan, tentunya harus memastikan dulu, apa alasan seseorang untuk membeli saham?
Dengan memahami hal ini, aktivitas berinvestasi saham nanti lebih terarah sehingga kamu pun akan lebih serius dalam menggelutinya hingga menghasilkan keuntungan. Bisa dibilang, mencari tahu informasi seperti ini, selaras dengan kepribadian seorang yang diprediksikan akan sukses di dunia saham: memastikan nilai berharga dari saham.
Jika kamu menemukan informasi ini sebab tertarik dengan iming-iming cepat kaya pun tidak masalah. Maka sebaiknya pahami secara mendalam, apa alasan di balik orang-orang begitu antusias menginvestasikan dana mereka pada saham saat ini.
Apa Alasan Seseorang untuk Membeli Saham?
1. Imbal Hasil Jangka Panjang dan Paling Tinggi Diantara Jenis Investasi Lain
Dibanding jenis investasi lain, saham jauh lebih menguntungkan untuk jangka panjang. Memang dari segi risiko jangka pendek sangat tinggi, namun soal ketahanan aset jangka panjang, saham juaranya. Dengan catatan memilih saham yang tepat berdasarkan fundamentalnya.
Namun, bukan itu alasan utama mereka berinvestasi saham. Melainkan karena imbal hasil jangka panjang yang tinggi. Meski berinvestasi banyak waktu untuk mengurusi saham, mereka tidaklah merugi karena sudah memahami prinsip saham yang menguntungkan untuk investasi jangka panjang.
Tidak heran jika masyarakat muda yang melek finansial, mulai gencar melakukan investasi saham di pasar modal sebab mereka tahu saham aman untuk tabungan jangka panjang. Dengan catatan, harus membeli saham dari perusahaan dengan kinerja baik.
2. Saham Adalah Aset yang Produktif untuk Menambah Penghasilan
Alasan lain mengapa orang membeli saham yakni karena saham merupakan aset yang produktif.
Sederhananya, ketika kamu membeli saham, kamu berhak atas sebagian kepemilikan laba bersih sebuah perusahaan. Dalam pasar modal, hal ini disebut sebagai dividen.
Misalkan saham ABCD membagikan dividen sebesar Rp 100/lembar. Sementara itu, kamu memiliki 7.500 lembar saham. Maka, dividen yang kamu peroleh adalah 100 x 7.500 = Rp 750.000
3. Memiliki Risiko Rendah
Selain sebagai alat penghasil uang pasif yang terus mengalir, saham memiliki risiko yang rendah jika dilakukan dalam jangka panjang. Terlebih lagi, saat kamu menerapkan strategi dollar cost averaging.
Alasannya yaitu karena selalu ada dividen yang diberikan. Dengan demikian risikonya makin rendah. Justru kamu bisa menikmati laba dari hasil jerih payah perusahaan.
Namun lagi-lagi dengan catatan, harus berinvestasi pada perusahaan dengan rekam jejak dan fundamental yang baik.
4. Bisa Diwariskan
Beberapa diantara kamu mungkin tidak mengira jika saham bisa diwariskan, namun itulah faktanya.
Kepemilikan saham itu tidak hanya bisa diwariskan kepada anak, melainkan hingga kepada cucu di beberapa masa dengan syarat perusahaan yang diinvestasikan masih berdiri. Asalkan kamu berinvestasi pada perusahaan yang tepat, keuntungan mewariskan saham ini tetap aman.
5. Dijamin Aman Sekalipun Pemula
Jika baru menjejaki dunia saham, kamu tidak perlu khawatir perihal keamanannya. Saham tidak mengenal risiko rusak, hilang, atau dicuri. Aset ini akan disimpan dengan baik oleh lembaga KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Setiap investor diberikan nomor akun masing-masing, yang mana tidak bisa diakses oleh broker sekalipun.
Ditambah lagi, pemerintah sudah memberlakukan aturan untuk meminimalisir kemungkinan penyalahgunaan dana nasabah oleh sekuritas, yang mana rekening dana investor (RDI) dan rekening sekuritas dipisah. Demikian, dana yang dimiliki nasabah terkunci di rekening pribadi, bukan di rekening sekuritas.
6. Urusan Pajak Sederhana
Apa lagi alasan seseorang untuk membeli saham? Apa lagi kalau bukan pajak. Ya, bagaimanapun saham merupakan aset yang dikenai pajak. Namun yang menguntungkan di sini, prosesnya tidak berbelit-belit.
Dividen yang didapat sudah dikenai pajak yang bersifat final. Dana yang masuk sudah dipotong oleh pihak sekuritas sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi, kamu tinggal terima bersihnya saja. Pajak ini juga berlaku untuk penjualan saham.
7. Transaksi Saham Kini Makin Mudah
Sejak dulu, saham relatif mudah diperjualbelikan ketika seseorang membutuhkan uang dengan tingkat likuiditas yang berbeda-beda.
Terlebih lagi, angka jumlah investor di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan ketersediaan ribuan orang itu, tentunya memudahkan kamu untuk menjualnya. Apalagi jika saham memiliki likuiditaas yang tinggi.
Beda halnya dengan aset fisik seperti properti. Meski terkesan mudah dijual karena terlihat secara nyata, belum tentu ada yang berminat. Bahkan, tak jarang harus menunggu dalam jangka waktu cukup lama. Belum lagi masalah tawar-menawar harga. Butuh dana cepat malah membuat kamu terpaksa menjualnya di harga yang rendah.
Gambar dibawah ini contoh membeli saham Mayora melalui aplikasi Stockbit yang mudah dan sederhana.
***
Itulah tadi beberapa alasan logis banyak orang memutuskan untuk berinvestasi dan membeli saham. Namun ingat untuk selalu terus belajar tentang saham agar bisa mengambil keputusan-keputusan tepat yang berdampak bagi keberlangsungan berinvestasi saham.