Ini Dia 7 Waktu yang Tepat Menjual Saham / by Guest User

Kalau sudah punya sahamnya terkadang kamu bingung mau disimpan dulu aja atau dijual? Kali ini kita bisa bantu kamu untuk memutuskan waktu yang tepat menjual saham yang kamu punya.

Kapan sih waktu yang tepat menjual saham? Ini tergantung analisa preferensi kamu yaitu ingin pilih fundamental atau teknikal. Jika dalam menganalisa saham pendekatan yang kamu gunakan adalah fundamental berarti analisis kamu dalam menilai saham perusahaan didasarkan kondisi perusahaan, kondisi ekonomi dan industri terkait. 

Di sisi lain, jika dalam menganalisa saham pendekatan yang kamu gunakan adalah teknikal analisis kamu dalam menilai saham perusahaan didasarkan pengamatan pada pola-pola aktivitas pasar menggunakan data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham. 

Selain itu juga terdapat faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham dan dapat dijadikan pertimbangan untuk menjadi waktu yang tepat menjual saham. Kali ini kita akan bahas secara lengkap ketiganya.

Waktu yang tepat menjual saham berdasarkan analisa fundamental

Bagi yang dalam menganalisa saham menggunakan analisis fundamental tentunya dalam membeli dan menjual suatu saham menghitung terlebih dahulu nilai intrinsik saham.

Pada umumnya dalam menganalisa nilai intrinsik saham kita harus lebih dulu melihat laporan keuangan perusahaan lalu menganalisa laporan laba rugi, neraca keuangan dan laporan arus kas, analisis prospek industri, dan analisis kualitatif lainnya.

Selain itu, kita juga bisa menganalisa rasio-rasio finansial perusahaan seperti pertumbuhan pendapatan dan laba, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Debt to Equity Ratio (DER).

1. Saat saham yang kamu punya sudah naik mencapai atau melebihi nilai intrinsiknya 

Berdasarkan analisa fundamental kita dapat menentukan harga saham seharusnya, jika harga saham saat ini jauh lebih rendah dari harga saham seharusnya maka analisa mendukung keputusan kita untuk membeli saham tersebut. 

Andaikata seiring waktu saham yang telah kita beli tersebut mengalami kenaikan harga lalu mencapai atau bahkan melewati nilai intrinsik saham yang telah kita hitung maka kita dapat mempertimbangkan bahwa ini adalah waktu yang tepat menjual saham tersebut.

2. Saat ada peluang saham lain yang lebih baik

Terkadang saat kita menganalisa saham-saham yang ada di bursa, kita dapat menemukan saham lain yang belum kita punya yang juga baik secara analisa fundamental. 

Jika hasil analisa fundamental menunjukkan saham lain tersebut memiliki harga saham yang jauh lebih murah dari saham yang telah kita punya maka kita dapat mempertimbangkan bahwa ini adalah waktu yang tepat menjual saham tersebut dan mengalokasikan dananya ke saham yang jauh lebih murah. 

Kita dapat menjual seluruh saham tersebut dan mengalokasikan dananya ke saham lain jika peluang saham lain jauh lebih baik. Di sisi lain kita juga dapat menjual sebagian saham tersebut dan mengalokasikan dananya ke saham lain jika peluang saham lain hanya sedikit lebih baik.

3. Saat kinerja perusahaan Menurun

Dalam menganalisa saham menggunakan analisis fundamental, bukan hanya sebelum kita membeli saham saja kita harus menganalisa saham. Kita harus mengikuti perkembangan terbaru perusahaan dengan senantiasa menganalisa laporan keuangan terbaru. Bisa saja saham yang telah kita beli mengalami penurunan kinerja setelah kita menganalisa laporan keuangan terbarunya. 

Penurunan kinerja yang dimaksud bisa penurunan keuntungan, penurunan pertumbuhan perusahaan atau bahkan kerugian. Penurunan kinerja perusahaan bisa jadi turun secara signifikan sehingga bila dibandingkan dengan analisa fundamental yang telah kita lakukan sebelumnya menunjukkan hasil analisa yang sangat berbeda.

Jika hal ini terjadi kita bisa mempertimbangkan bahwa ini adalah waktu yang tepat menjual saham tersebut. Namun, perlu kamu ingat bahwa kinerja perusahaan mengalami naik dan turun. Apakah performa tersebut hanya sementara atau tidak.

Waktu yang tepat menjual saham berdasarkan analisa teknikal

Bagi yang dalam menganalisa saham menggunakan analisis teknikal dalam melakukan jual beli suatu saham pasti menggunakan salah satu atau gabungan dari beberapa indikator teknikal. 

Beberapa indikator teknikal yang umum adalah level resisten dan support, moving averages (MA), Relative strength index (RSI), dan Bollinger Bands. Selain itu ada juga yang menggunakan pola candlestick untuk membantu memutuskan jual beli suatu saham.

4. Saat saham telah mencapai target harga atau untuk membatasi kerugian

Dengan menggunakan analisa teknikal, biasanya target harga untuk menjual saham telah ditentukan sewaktu membeli. Sebagai contoh dengan analisa teknikal menggunakan indikator level resisten dan support umumnya kita dapat memutuskan untuk menjual di level resisten yang berarti kita telah mencapai target harga. Selain itu kita juga dapat menjual di level support yang berarti kita ingin membatasi kerugian.

Begitu pula jika kita menggunakan indikator moving averages (MA), target harga untuk menjual saham juga telah ditentukan sewaktu membeli. Kita dapat memutuskan untuk menjual saat harga saham saat ini di atas rata-rata harga pergerakannya yang berarti kita telah mencapai target harga.

Di sisi lain kita dapat memutuskan untuk menjual saat harga saham turun di bawah rata-rata harga pergerakannya yang berarti kita ingin membatasi kerugian.

Jika kita menggunakan indikator Bollinger Bands kita dapat memutuskan untuk menjual saham saat menyentuh batas Bollinger atas yang berarti kita telah mencapai target harga.  Di sisi lain kita dapat memutuskan untuk menjual saat harga saham turun menyentuh atau melewati batas Bollinger bawah yang berarti kita ingin membatasi kerugian. 

Dalam menganalisa saham menggunakan analisis teknikal beberapa orang biasanya memiliki indikator favorit tersendiri yang hanya terdiri dari satu indikator, beberapa orang lainnya menggunakan beberapa indikator gabungan sebagai indikator untuk mengetahui kapan waktu yang tepat menjual saham. 

5. Pola candlestick tertentu

Dalam menganalisa saham menggunakan analisa teknikal kita juga dapat menggunakan pola candlestick sebagai alat bantu untuk mengetahui kapan waktu yang tepat menjual saham. Secara umum pola candlestick dibagi menjadi dua, yaitu pola candlestick bullish dan bearish. Pola candlestick bullish yaitu pola yang menandakan bahwa bahwa saham akan naik. 

Sementara itu, pola candlestick bearish yaitu pola yang menandakan bahwa bahwa saham akan turun. Momentum yang tepat untuk menjual saham adalah saat pola candlestick bearish.

Terdapat beberapa pola-pola candlestick bearish, antara lain hanging man, dark cloud cover, bearish engulfing, the evening star, three black crows, black marubozu, three inside down, bearish harami, shooting star, tweezer top, dan three outside down.

Faktor-faktor lainnya

Selain analisa fundamental dan teknikal yang dapat membantu kita untuk mengetahui kapan waktu yang tepat menjual saham, terdapat faktor-faktor lainnya yang juga dapat menjadi bahan pertimbangan kamu. Faktor-faktor lainnya yang akan kita bahas ini memiliki dampak yang berbanding terbalik terhadap harga saham.

6. Pemilik saham pengendali menjual saham secara besar-besaran

Pemilik saham pengendali merupakan pemilik mayoritas dari suatu saham. Secara historis dalam beberapa kasus yang pemilik saham pengendalinya menjual saham secara besar-besaran, umumnya diikuti oleh penurunan harga saham. 

Hal ini disebabkan oleh karena mungkin pemilik saham besar tersebut sangat mengetahui kondisi perusahaannya yang sudah menjadi kurang baik atau kondusif, maka itu mungkin pemilik mayoritas memutuskan akan lebih untung menjual sahamnya dibanding memegang sahamnya. Hal ini dapat kita jadikan bahan pertimbangan sebagai waktu yang tepat menjual saham.

7. Suku bunga yang terus naik

Secara historis kenaikan suku bunga akan menyebabkan penurunan harga saham. Hal ini disebabkan oleh kenaikan akan pendapatan bunga jika kita menaruh uang kita di reksadana pasar uang, deposito, obligasi negara atau obligasi korporasi.  Perusahaan yang memiliki utang floating rate besar bisa saja menjadi beban keuangan yang semakin meningkat sehingga menurunkan laba.

Pada suatu kondisi saat suku bunga terus naik, lembaga dan individu yang menaruh uang di pasar saham akan cenderung menarik dananya dari pasar saham / menjual saham. 

Selain itu, kamu juga perlu melakukan antisipasi dengan membeli emiten yang memiliki likuiditas yang tinggi dan adanya margin safety di harga pembelian.

Hal inilah yang menyebabkan harga saham akan cenderung turun dan dapat kita jadikan pertimbangan sebagai waktu yang tepat menjual saham.

***

Demikianlah ke 7 waktu yang tepat untuk menjual saham. Semoga artikel ini dapat membantu.