8 Kesalahan Investasi Saham Yang Masih Dilakukan Pemula / by Guest User

Setiap orang yang ingin memulai investasi di pasar saham, pasti memerlukan pengetahuan terlebih dahulu. Bahkan, tidak jarang seorang pemula harus belajar secara langsung dari orang yang sudah lebih berpengalaman.

Namun meski sudah belajar dari banyak pengalaman orang lain, hal tersebut tidak berarti soerang pemula dijamin untung terus dan terhindar dari kesalahan sama sekali.

Seorang investor yang sangat sukses seperti Warren Buffet saja juga masih bisa melakukan kesalahan investasi saham. Namun kesalahan yang dilakukannya sudah semakin jarang mengingat jam terbang yang ia miliki.

Jadi kesalahan itu tidak dapat dihindari sepenuhnya, tapi bisa kita cegah kemungkinan lebih sering terjadinya. Maka itu, sebagai investor pemula sangat penting bagi kita untuk mengetahui kesalahan investasi saham seperti apa yang umumnya dilakukan.

8 Kesalahan Investasi Saham Yang Masih Dilakukan Pemula

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan pemula saat berinvestasi di pasar saham, antara lain adalah sebagai berikut ini.

1. Tidak memiliki rencana

Banyak orang berinvestasi di pasar saham tanpa rencana investasi yang jelas, yang dapat menyebabkan keputusan pembelian dan penjualan impulsif berdasarkan pergerakan pasar jangka pendek. Pergerakan pasar jangka pendek memang bisa membuat seseorang memperoleh untung, hal ini yang biasa dilakukan oleh trader.

Namun trader yang berhasil pun biasanya tetap memiliki rencana trading yang baik.

Tentu dalam berinvestasi saham jangka panjang, rencana investasi menjadi lebih penting lagi. Rencana ini biasanya dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang misalnya berkaitan dengan bagaimana seseorang memutuskan bagaimana melakukan diversifikasi pembelian saham, dimana rencana diversifikasi ini harus terus diikuti dalam jangka panjang.

Sedangkan rencana jangka pendek bisa berupa kemana harus memindahkan investasi kita ketika ada saham yang sudah harus dijual.

2. Mengejar saham yang sedang populer

Beberapa orang mencoba mendapatkan keuntungan cepat dengan berinvestasi di saham populer terbaru. Saham populer artinya adalah saham yang sedang mengalami kenaikan harga yang signifikan, sehingga membuat banyak orang tertarik untuk membeli,- istilah ini dikenal dengan FOMO saham.

Disini banyak mementingkan keuntungan jangka pendek daripada meneliti dan memilih saham berdasarkan fundamental dan potensi pertumbuhan jangka panjang.

Sebab, harga saham yang naik tidak berarti dibarengi dengan fundamental yang baik. Hal ini juga dapat mempersulit untuk prediksi kinerja saham di masa depan, dan juga dapat membuat saham lebih rentan terhadap penurunan harga yang tiba-tiba.

3. Over-diversifikasi:

Beberapa investor mungkin menyebarkan investasi mereka terlalu besar, yang berarti berinvestasi di terlalu banyak saham yang berbeda pada waktu yang bersamaan. Hal ini dapat melemahkan keuntungan mereka dan mempersulit untuk melacak investasi mereka.

Dengan memiliki terlalu banyak saham, maka bila ada beberapa saham yang naik dengan signifikan, efek keuntungannya terhadap total investasi menjadi sangat kecil, ini karena adanya saham-saham lain di investasi kita yang kinerjanya biasa saja atau bahkan buruk.

Selain itu, memiliki terlalu banyak saham yang berbeda dapat mempersulit untuk melacak kinerja masing-masing saham sehingga menyulitkan kita untuk membuat keputusan investasi yang tepat.

4. Melakukan market timing

Melakukan market timing dengan mencoba memprediksi pergerakan pasar jangka pendek, adalah strategi yang sulit dan seringkali tidak berhasil, yang dapat menyebabkan hilangnya peluang atau kehilangan uang.

Kesalahan investasi saham ini sangat umum di kalangan pemula. Bahkan, hal ini kadang masih terjadi pada investor yang sudah lama berinvestasi.

Motivasi untuk melakukan market timing umumnya adalah untuk memperoleh keuntungan lebih besar lagi atau membeli saham di harga lebih murah lagi. Meski sudah mengetahui bahwa hal menebak pasar sulit dilakukan, investor seringkali terpengaruh oleh emosi sehingga melakukan market timing secara tidak sadar.

Selain menetukan time frame trading saham, kamu juga dituntuk mampu membaca pergerakan pasar.

5. Tidak memiliki pemahaman risiko yang tepat

Beberapa investor mungkin tidak memahami risiko yang terkait dengan investasi saham dan mungkin menginvestasikan terlalu banyak uang pada saham berisiko tinggi, yang dapat menyebabkan kerugian yang signifikan.

Kesalahan investasi saham ini terjadi akibat investor pemula tidak melakukan diversifikasi yang cukup. Bila terlalu fokus pada pembelian saham beresiko tinggi (biasanya adalah saham kapitalisasi kecil, yang diharapkan terjadinya pembalikan kinerja dari buruk ke baik), investor menanggung potensi kerugian yang besar. Dimana ketika kerugian ini terjadi, akan sulit bagi investor untuk memulihkan kerugian itu.

Jadi, boleh saja investor membeli saham dengan potensi keuntungan besar, namun perlu diimbangi dengan diversifikasi yang cukup juga.

6. Keputusan yang didorong oleh emosi

Beberapa investor mungkin membuat keputusan investasi berdasarkan emosi, seperti ketakutan atau keserakahan, daripada melakukan analisis menyeluruh terhadap kondisi keuangan dan industri perusahaan.

Investor pemula biasanya cenderung lebih banyak memperhatikan rumor yang ada di pasar akibat masih kurangnya pengetahuan untuk menganalisa saham dengan benar, sehingga banyak keputusan investasi yang dibuat berdasarkan rumor.

Tetapi investor berpengalaman pun juga masih bisa terjebak oleh emosinya meskipun sudah melakukan analisa sebelum pembelian saham. Bisa saja sahamnya bagus dalam jangka panjang, namun investor sudah menjualnya akibat penurunan harga jangka pendek. Maka, perkuatlah psikologis trading dan fokuslah pada fundamental bukan pada pergerakan harga sementara.

7.  Tidak meninjau portofolio

Beberapa investor mungkin tidak meninjau dan memperbarui portofolio mereka secara teratur, yang dapat menyebabkan hilangnya informasi penting dan tidak mengambil tindakan yang diperlukan.

Tidak meninjau investasi secara berkala mengakibatkan investor tidak bisa membuat keputusan yang tepat berdasarkan perkembangan terbaru pada saham yang diinvestasikan. Kesalahan investasi ini mungkin tidak langsung berasa akibatnya, tapi membuat performa investasi menjadi buruk dalam jangka panjang.

Misalnya ada sebuah saham bagus yang sudah dibeli, namun karena ada perubahan kondisi ekonomi, saham itu pun harus mengalami kondisi yang tidak menguntungkan sehingga kinerjanya pun turun. Bila investor tidak segera tahu akan kondisi buruk ini, maka ia tidak mungkin segera menjual sahamnya, sehingga nilai investasinya bisa merosot dalam jangka panjang.

8. Tidak memiliki komunitas yang mendukung

Seorang investor pemula tentu masih memiliki pengalaman yang terbatas dalam membuat analisa saham dan membuat keputusan investasi. Namun, seringkali investor pemula tidak menyadari ini sehingga terlalu percaya diri dengan keputusan yang dibuatnya.

Mungkin saja ada keputusan yang benar dan menguntungkan, namun hal tersebut tidak konsisten, sehingga masih rentan untuk membuat kesalahan investasi saham.

Untuk itu, bila seorang masih pemula sangatlah penting untuk bergabung dengan beberapa orang atau kelompok yang juga berinvestasi saham. Usahakan kelompok tersebut memiliki orang-orang yang lebih berpengalaman sehingga bisa membimbing pemula untuk menjadi lebih cerdas dalam berinvestasi. Serta, hindarilah komunitas yang mengutamakan spekulasi dibandingkan analisis yang mendalam.

Penting untuk dicatat bahwa kesalahan ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan dan selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan investor yang lebih berpengalaman untuk membantu kamu membuat keputusan investasi yang tepat dan untuk mengembangkan strategi investasi jangka panjang yang sejalan dengan sasaran keuangan dan toleransi risiko masing-masing investor.

***

Demikianlah 8 kesalahan investasi saham yang masih dilakukan pemula. Semoga kamu dapat menghindarinya.

Kamu bisa mulai investasi saham dengan menggunakan Stockbit,- aplikasi trading saham yang legal dan terdaftar di OJK. Buka rekening saham di Stockbit 100% online, tanpa dokumen fisik dan tanpa minimum deposit.