Jika kamu sedang mencari jawaban apakah investasi saham bisa rugi? Jawabannya bisa! Ini bukan pertanyaan konyol, melainkan pertanyaan yang krusial karena banyak yang menganggap saham hanya sebatas “permainan” saja. Padahal kenyataannya lebih dari itu.
Tren saham sudah banyak disadari kaum muda sebagai pilihan berinvestasi. Bukan hanya karena melek keuangan, namun kemungkinan mendapat keuntungan berkali lipat menjadi alasan mengapa banyak yang tertarik memutuskan untuk berinvestasi atau trading saham.
Apalagi sekarang sudah tersedia platform jual beli saham online seperti Stockbit yang makin mempermudah melakukan aktivitas tersebut.
Harapannya dengan mengetahui informasi ini, kamu bisa lebih berhati-hati dalam pasar modal. Tidak perlu ditakuti, kamu hanya perlu memahami risiko ini serta mengetahui bagaimana cara meminimalisir hal-hal tersebut.
Apakah Investasi Saham Bisa Rugi?
Setidaknya ada 3 risiko dari investasi saham yang dapat menyebabkan kerugian, yaitu :
1. Capital Loss
Capital loss adalah kondisi dimana kamu menjual saham di harga yang lebih rendah pada saat membelinya. Misalkan, kamu membeli saham SIDO di harga Rp 990/lembar, selang satu bulan harga sahamnya turun menjadi Rp 770/lembar, lalu kamu menjualnya.
Nah, disini kamu sudah rugi Rp 220/lembar. Tinggal dikalikan dengan jumlah lembar saham yang kamu miliki.
Inilah yang disebut dengan capital loss.
Lalu, muncul pertanyaan : mengapa menjualnya harus diposisi rugi? Mengapa saham SIDO tidak ditahan (hold) saja sampai untung?
Hal itu bisa saja dilakukan, namun seorang trader memiliki pertimbangan lain seperti dana terlalu lama mengendap di saham tersebut, penerapan cut loss (batas toleransi jual rugi), atau mengejar potensi dari saham lain yang menguntungkan.
Baca selengkapnya hal-hal yang dilakukan saat saham turun.
2. Suspensi Saham Perusahaan
Kondisi berikutnya yang dapat membuat investasi saham merugi adalah suspensi saham. Ini adalah sebuah kondisi di mana saham dihentikan sementara oleh pihak bursa. Durasi suspensi bisa jangka pendek 1 hari atau jangka panjang hingga bertahun-tahun.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, yaitu:
saham terindikasi memiliki pergerakan harga yang tidak wajar dalam waktu singkat (UMA)
perusahaan saham gagal membayar pinjaman atau obligasi
perusahaan terindikasi menyelewengkan dana IPO
kesalahan mencatat laporan perusahaan.
Jika terlanjur memiliki saham yang sedang di suspend, kamu hanya perlu menunggu waktu. Untuk menghindarinya, sejak awal investor harus pintar dalam memilih emiten yang tepat.
3. Delisting
Nah, berikutnya adalah kerugian yang paling berat dibandingkan beberapa kondisi sebelumnya.
Delisting adalah penghapusan saham dari Bursa Efek Indonesia. Artinya, saham tersebut tidak dapat diperdagangkan lagi. Kondisi ini dapat terjadi karena perusahaan mengalami pailit, izin usahanya dicabut, atau mengabaikan teguran bursa.
Namun, ada juga delisting sukarela yang masih aman untuk investor. Perusahaan berubah menjadi perusahaan tertutup dengan cara melakukan pembelian kembali saham yang beredar kepada masyarakat.
Kondisi yang Membuat Investasi Saham Bisa Rugi
1. Mindset Ingin Cepat Kaya dalam Waktu Semalam
Memang benar jika saham dapat membuat seorang investor mendapat keuntungan yang cukup besar dalam waktu singkat. Harga saham bisa naik hingga 35% dalam 1 hari. Namun perlu diingat bahwa harga saham juga bisa turun kapan saja.
Selama kamu memiliki mental ingin cepat kaya dalam waktu semalam, kamu akan terus merugi karena kondisi tersebut.
Sejatinya investasi dan trading saham harus dibarengi dengan kesabaran serta didukung dengan keilmuan dalam mengelolanya. Mengetahui kapan harus entry (beli) dan exit (jual).
2. Ikut-ikutan Tren Saja
Hal lainnya yang malah membuat rugi saat berinvestasi saham yaitu kamu memilih saham berdasarkan tren (FOMO Saham) tanpa menganalisanya terlebih dahulu.
Tren bisa menjadi salah satu acuan dalam memilih saham, namun bukan berarti hanya berdasarkan hal itu saja. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum membeli saham. Jadi, bukan asal ikut-ikutan, termasuk mengikuti kata profesional sekalipun.
Mengikuti tren atau rekomendasi profesional boleh saja, asalkan kamu memiliki alasan mengapa pada akhirnya memilih saham tersebut.
3. Kurang Merencanakan Keuangan dengan Baik
Apakah investasi saham bisa rugi berikutnya adalah karena buruknya money management saham.
Kebanyakan investor pemula beranggapan bahwa saham yang dibeli akan menghasilkan keuntungan sehingga berani menginvestasikan seluruh dana yang dimiliki. Padahal, pasar saham selalu berfluktuasi.
Belum tentu kamu bisa menjualnya dalam jangka pendek dan memberikan keuntungan seketika, malah sebaliknya harga saham turun dan membuatmu rugi.
Kondisi seperti ini masih bisa tertolong jika kamu mengatur alokasi modal untuk average down saham yang sedang turun.
Bagaimana Cara Menghindari Kerugian?
Satu-satunya adalah dengan belajar dengan baik. Setidaknya kamu harus belajar :
Agar proses investasi saham yang kamu lakukan berjalan dengan lancar. Kamu bisa memilih saham dengan tepat, mengatur alokasi dana dengan baik dan memanage psikologis saat sedang melakukan trading.
Demikian artikel apakah investasi saham bisa rugi, semoga dapat menjawab pertanyaan kamu.