Seorang CEO bukanlah segalanya ketika mempertimbangkan untuk berinvestasi di saham, tapi mengingat posisinya yang vital dan merupakan top management di dalam perusahaan, makanya dia sangat penting untuk disoroti dan dipantau bagaimana dalam menjalankan roda perusahaan.
Seperti kapten kapal, seorang CEO perusahaan mengemban tugas untuk mengarahkan kemana seharusnya kapal berlayar, namun kadang-kadang nahkoda ini juga bisa menenggelamkan kapal manakala salah dalam mengambil rute. Inilah mengapa mengenal CEO adalah hal yang penting sebelum membeli suatu saham.
Idealnya, Chief Executive Officer adalah pemimpin, dan pengambil keputusan untuk perusahaan. Oleh karena itu, seorang bos yang memiliki komitmen untuk perusahaan selalu menjadi nilai tambah di mata pemegang saham.
Beberapa karakteristik bahwa CEO adalah seorang yang investor friendly adalah:
Transparansi dan Kejujuran
CEO perusahaan bersedia membocorkan semua informasi yang masuk akal tentang perusahaan dan menguraikan rencananya. Lebih penting lagi, dia bersedia menjelaskan filosofi, nilai, visi, rencana, dan strateginya - dalam forum publik. Tanda-tanda transparansi tersebut adalah kesediaan untuk membahas masalah manajemen dalam wawancara media maupun blog. Contoh sempurna transparansi dan kejujuran seperti ini adalah surat-surat Warren Buffett kepada para pemegang saham; di mana dia memberi tahu segalanya tentang Berkshire Hathaway. Jika seorang CEO menyimpan banyak rahasia, dia bukanlah CEO yang investor friendly.
Alokasi Modal yang Sangat Baik
Sederhananya, CEO dapat menyimpan sebagian besar laba perusahaan sebagai uang tunai atau menginvestasikannya kembali di perusahaan. Aturan praktis yang baik adalah bahwa seorang CEO yang menginvestasikan ulang setidaknya 60% dari modal perusahaan kembali ke perusahaan adalah mempraktekkan alokasi modal yang baik. Tanda lain dari alokasi modal yang baik adalah bahwa laba perusahaan tetap sama dengan 10% dari kekayaan bersih perusahaan selama 10 tahun.
Tetap Bekerja untuk Jangka Panjang
Seorang CEO yang baik akan bersedia untuk tinggal di perusahaan dalam waktu yang lama dan berinvestasi bertahun-tahun di tempat kerja. Warren Buffett telah menjadi CEO Berkshire Hathaway selama 51 tahun; Jeff Bezos adalah satu-satunya CEO Amazon yang pernah dimiliki. Usia panjang para lelaki ini menunjukkan komitmen mereka kepada perusahaan dan pemegang saham mereka. Curigalah pada CEO yang akan pergi setelah beberapa tahun, atau hanya bersedia untuk tinggal di perusahaan selama kurang dari 10 tahun.
Mempertahankan Tingkat Cash Perusahaan yang Tinggi
CEO yang menyimpan sejumlah besar modal cair (tunai) yang tersedia untuk menutup keadaan darurat, membiayai akuisisi atau memanfaatkan peluang. Kamu dapat mengetahui apakah CEO melakukan ini dengan memeriksa kas perusahaan dan short term investment dalam laporan laba kuartalan. Perusahaan yang paling sehat dan dikelola paling baik memiliki banyak uang tunai dan short term investment.
Memiliki Kebijakan Dividen yang Jelas
Kebijakan dividen yang tidak menentu seperti, hanya membayar sesekali atau jumlah dividen yang berbeda setiap kuartal, adalah tanda pasti masalah arus kas dan manajemen yang tidak pasti.
Jelas dalam Mengartikulasikan Rencana dan Tujuan untuk Perusahaan
Aturan praktis yang baik adalah jangan pernah berinvestasi di perusahaan jika kamu tidak memahami rencana CEO. Jika rencana tidak jelas; atau sasarannya terdengar seperti jargon, kemungkinan ada orang yang melemparkan tabir asap untuk menyembunyikan kurangnya perencanaan.
CEO Tidak Sering Muncul di Berita
Umumnya, ketika seseorang muncul di berita, dia telah melakukan sesuatu yang salah. Jika kamu mulai melihat CEO dalam banyak berita setiap beberapa hari, kemungkinan besar ada yang salah, dan wartawan mencium adanya sesuatu yang janggal, pertimbangkan untuk menjual.
Ini hanyalah beberapa tanda-tanda CEO yang investor friendly, tetapi selalu ingat tanda paling penting dari seorang pemimpin eksekutif yang ramah pada pemegang saham yaitu perusahaan menghasilkan banyak uang. Jika perusahaan kehilangan uang, CEO adalah musuh pemegang saham.
Selain bekerja, ada banyak cara lain untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan. Salah satunya adalah dengan berinvestasi di instrumen keuangan seperti saham. Lalu, apa itu saham dan apakah main saham menguntungkan?