ABM Investama ($ABMM) akan membeli 1,76 miliar (30%) saham Golden Energy Mines ($GEMS), setelah terpilih menjadi pemenang lelang yang diadakan oleh GMR Coal Resources selaku penjual.
Read MoreSnips Terbaru
π± Pertama Kali Sejak IPO, ICBP Catat Rugi Kuartalan /
Laba bersih grup Indofood kompak mengalami penurunan pada 2Q22. Indofood CBP ($ICBP) mencatatkan rugi bersih sebesar 11 miliar rupiah pada 2Q22, berbalik dari laba sebesar 1,5 triliun rupiah pada 2Q21.
Read MoreβοΈ Key Takeaway Emiten Talk Arwana Citramulia - $ARNA /
π Stockbitor!
Berikut Adalah Ringkasan Dan Point-Point Penting Serta Sesi Tanya Dan Jawab Dari Acara Emiten Talk: Small-Mid Cap Festival - Arwana Citramulia ($ARNA)
π Pemaparan Materi dari Manajemen
Arwana Citramulia ($ARNA) memiliki 5 pabrik yang tersebar di Tangerang, Serang, Gresik, Ogan Ilir, dan Mojokerto. Hal ini menjadi keunggulan dibandingkan kompetitor, yang biasanya hanya memiliki 2 pabrik yang terpusat di Jawa Barat dan Jawa Timur, karena $ARNA dapat mengirimkan produk dengan lebih cepat dan dengan biaya pengiriman yang lebih efisien sehingga harga produknya kompetitif.
Jumlah dan lokasi pabrik juga didukung oleh luasnya jaringan distribusi. Per 2022, $ARNA memiliki 46 sub-distributor dengan >34.000 outlet di seluruh Indonesia.
Energi sangat vital bagi industri keramik karena sekitar 30% dari biaya produksi berasal dari penggunaan energi, terutama gas.
Target Market Perusahaan
Produk $ARNA menyasar semua segmen konsumen:
Segmen menengah-bawah dengan brand Arwana
Segmen menengah dengan brand ARNA Digi dan UNO
Segmen menengah-atas dengan brand ARNA (launching pada 2021)
Financials
Kinerja keuangan:
2009-2014 sales +18% CAGR, net profit +11%
2015-2021 sales +12% CAGR, net profit +37%
$ARNA tidak pernah menaikkan harga jual produknya selama 2015-2021, tetapi NPM terus meningkat berkat efisiensi penggunaan gas
Pada 2015, konsumsi gas hampir 2 kubik untuk memproduksi 1 meter persegi keramik. Pada 2021, konsumsinya turun hampir 30% menjadi 1,47 kubik/meter persegi.
ASP naik sekitar 3% YoY pada 1H22 (Rp38.791/m2 vs Rp37.626/m2), ditopang product mix yang lebih tinggi dari brand ARNA (ASP mendekati 70k/m2)
GPM per segmen produk:
Best Buy 28%
Reguler 30-31%
Digi Uno 38%
ARNA >40%
π£ Sesi QnA
Erose Perwita (The Investor)
Porsi penjualan dan piutang yang besar dari pihak berelasi $CSAP.
Relasi dengan $CSAP melalui anak usaha $ARNA, PT Primagraha Keramindo (PGK). 100% penjualan $ARNA kepada PGK dan 95% penjualan PGK ke $CSAP. Dari segi kepemilikan, 65% saham PGK dimiliki $ARNA, sedangkan 35% dimiliki perusahaan swasta milik Pak Budi Totong (pemilik $CSAP).
Hari piutang $ARNA sekitar 75-90 hari, tetapi terms of payment dengan $CSAP 60-75 hari. Selama 27 tahun (PGK beroperasi sejak 1995) relasi dengan $CSAP tidak pernah ada masalah piutang.
Erwin (Rivan Kurniawan Team)
Tingkat utilisasi pabrik $ARNA sangat tinggi. Rencana penambahan pabrik di Indonesia Timur, misal Kalimantan atau Sulawesi?
Pertimbangan utama adalah ketersediaan pasokan gas (paling memungkinkan di Kaltim)
Potensi pasar dan daya beli masyarakat
Kapasitas ideal pabrik misal 1 juta m2/tahun. Apakah volume tersebut dapat semuanya diserap pasar di Kalimantan? Infrastruktur logistik juga belum berkembang. Namun, dengan adanya rencana proyek IKN, industri keramik terus mempertimbangkan ekspansi ke Kalimantan.
Intam sebaran produk $ARNA: Sumatera 25-27%, Jawa 55%, Sulawesi 10%, Kalimantan 5%, Bali-Nusra 3%.
Alfisyahrin (Investabook)
Persaingan dengan produk keramik impor dari China, India, atau Vietnam. Apakah masih ada gap antara biaya produksi keramik China dan nasional (misal $ARNA)?
Untuk $ARNA, secara biaya produksi sudah dapat bersaing dengan produk dari China. Dengan lead time lebih singkat, distributor akan lebih memilih produk $ARNA karena modal kerja menjadi lebih ideal. Misal, untuk impor keramik China butuh waktu pengapalan 30 hari dan gudang yang luas.
Product mix brand ARNA (ukuran 60x60) akan terus ditingkatkan ke depannya seiring penambahan kapasitas, sehingga ASP juga akan terus meningkat. Selain itu, market share brand ARNA juga ditargetkan terus meningkat dari 2% saat ini menjadi 10% pada 2025.
Steve Winarto (investor $ARNA)
Efisiensi penggunaan gas. Strategi ke depan apabila harga gas industri $6/MMBTU dicabut pemerintah?
$ARNA telah menjalankan efisiensi penggunaan gas sejak beberapa tahun terakhir. Dengan tingkat pemakaian gas saat ini 1,37 kubik/m2, jika harga gas kembali ke $9/MMBTU maka akan menaikkan biaya gas sekitar Rp2.200/m2. Dibandingkan kompetitor, konsumsi gas masih 1,9 kubik/m2, sehingga biaya produksi akan naik Rp3.200/m2. Jika gas naik $3/MMBTU, NPM kemungkinan terdampak sekitar 4%.
Felix (Midascuan.id)
Tantangan terbesar industri keramik dan apakah ada alternatif sumber energi selain gas untuk proses produksi (pembakaran) keramik?
Tantangan dari tingginya harga gas sudah dijawab oleh pemerintah melalui kebijakan harga gas $6/MMBTU. Tantangan lain dari besarnya impor produk China akibat perilaku unfair trade.
Sekitar 50-60% gas digunakan dalam proses pembakaran. Saat ini sekitar 99% sumber energi berasal dari gas alam karena paling ideal dan bersih (green).
HK (YouTube)
Di industri semen banyak gempuran dari pendatang baru. Apakah hal serupa mungkin terjadi di industri keramik?
Beda ya, di industri semen ada overcapacity dan oversupply.
Kapasitas industri keramik akan mengikuti tingkat konsumsi keramik per kapita (2,5 m2/kapita).
Randy Lesmana (YouTube)
Apakah $ARNA ada rencana mengurangi βketergantunganβ dari $CSAP?
Kolaborasi dengan $CSAP justru menjadi sinergi kuat yang memadukan keunggulan kompetitif kedua perusahaan.
π BBRI Buyback Saham Rp3 T saat BUMN Lain Rights Issue /
Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) masih dalam proses melakukan pembelian kembali (buyback) saham hingga Agustus 2023 mendatang dengan nilai total 3 triliun rupiah.
Read MoreπΈ Pemerintah Tebar Bansos Rp24 T, Sinyal Harga BBM Naik? /
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebut bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) senilai 24,17 triliun rupiah ke masyarakat sebagai 'pengalihan subsidi BBM'
Read Moreπ¨βπ©βπ¦βπ¦ BKSL Ikut Antrian Emiten yang Akan Rights Issue /
Sentul City ($BKSL) menambah daftar antrian emiten di BEI yang akan melaksanakan rights issue. Melalui prospektus, BKSL menyampaikan rencana untuk menerbitkan 100,62 miliar lembar saham (150% dari jumlah saham beredar) dengan harga pelaksanaan 50 rupiah per lembar saham. Sehingga, BKSL akan mendapat dana segar senilai ~5 triliun rupiah dari pelaksanaan aksi korporasi ini.
Read MoreπΈ BUMN Rights Issue Lagi, Kali ini Giliran ADHI /
π€ Tarif Royalti Nikel dan Emas Direvisi, Tambah Kategori Baru /
Pemerintah melakukan penyesuaian tarif royalti untuk komoditas emas dan nikel. Perubahan ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2022
Read Moreπ¦ Di Luar Ekspektasi, Suku Bunga BI Naik Jadi 3,75% /
Bank Indonesia memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 bps (0,25%) menjadi 3,75%.
Read MoreπΌ CENT Beli 397 Menara Senilai Rp1,17 Triliun /
Centratama Telekomunikasi Indonesia ($CENT) melalui anak usahanya, PT Centratama Menara Indonesia (CMI), menandatangani perjanjian pada 17 Agustus 2022 untuk membeli 397 menara telekomunikasi
Read Moreπ€·ββοΈ Lagi! Waskita Akan Rights Issue Jumbo /
Waskita Karya ($WSKT) mengumumkan rencana rights issue, dengan mengeluarkan maksimum ~8,7 miliar lembar saham. Jumlah tersebut setara dengan ~30,3% dari jumlah saham beredar saat ini, yaitu ~28,8 miliar lembar saham. Nantinya, pemegang saham yang tidak mengeksekusi haknya akan terdilusi maksimum 23,24%.
Read MoreπBRIS dan AGRO Berencana Rights Issue /
βοΈ Pemerintah Potong Anggaran Belanja Negara 2023 /
Pemerintah memotong belanja negara pada 2023 agar defisit anggaran di bawah 3% dari PDB
Read MoreβοΈ Neraca Perdagangan Juli Surplus US$4,23 Miliar /
π Grup Sinar Mas Beli Tambang Batu Bara di Australia US$380 Juta /
Dian Swastatika Sentosa ($DSSA), melalui anak usaha tidak langsungnya, Stanmore Resources (Stanmore) dan Dampier Coal (Dampier), menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co untuk mengambil alih 20% saham Stanmore SMC Pty Ltd (dulu bernama BHP Mitsui Coal) senilai 380 juta dolar AS (~5,6 triliun rupiah). Transaksi ini mengimplikasikan valuasi Stanmore SMC mencapai 1,9 miliar dolar AS (~28 triliun rupiah).
Read Moreπ§ Inflasi Tahunan AS Turun pada Juli 2022 /
Amerika Serikat mencatatkan inflasi tahunan 8,5% pada Juli 2022. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi konsensus pasar sebesar 8,7% dan lebih rendah dari inflasi pada Juni 2022 yang mencapai 9,1%.
Read Moreβ Tak Penuhi DMO, 48 Perusahaan Batu Bara Dilarang Ekspor /
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah untuk memperketat aturan penjualan batu bara domestik dalam rapat bersama Menteri ESDM dan PLN pada Selasa (9/8).
Read Moreπ Pemerintah Naikkan Tarif Ojol /
Menteri Perhubungan memutuskan untuk meningkatkan tarif ojek online (ojol)
Read Moreπ UNTR Beli 21,61% Saham ARKO Senilai Rp177 M /
π Ekonomi Indonesia Q2 2022 Naik 5,44%, di Atas Ekspektasi /
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2Q22 mencapai 5,44% YoY. Nilai ini lebih tinggi dibanding rata-rata konsensus analis yang dihimpun Bloomberg, yang memproyeksikan pertumbuhan sebesar 5,18% YoY.
Read More